Wedding Day.

15K 529 34
                                    

Happy reading...

Hari itu-pun tiba.

Hari pernikahan Jihan dan Mario.

Setelah akad nikah pukul 8 pagi tadi, sekarang waktunya perjamuan.

Jihan dan Rio tampil cantik dan tampan. Mereka selalu memasang senyum terbaiknya pada para tamu undangan seakan mereka pasangan yang bahagia.

"Jihan ! Rio !" panggil seseorang.

Kedua mempelai itu menoleh ke sumber suara.

"Selamat ya..." Aji dan Hani ternyata.

"Ya. Thanks udah sempet datang." kata Jihan.

"Pasti dong. Masa iya ? Gak datang ke pernikahan teman sendiri."

"Iya. Betul kata Hani." seru Aji.

"Jihan kamu cantik banget hari ini." puji Hani jujur karena memang Jihan terlihat cantik dengan gaun putihnya.

*abaikan wajah.

"Masa ? Kamu bisa aja." jawab Jihan malu - malu.

"Gue serius. Selfie dulu ya. 1... 2... 3... Ckrek." kata Hani sambil mengambil foto bersama pengantin wanita.

"Hei. Foto berdua aja ! Ajak - ajak dong !" kata Aji.

"Hehehe... Yaudah ayo foto bareng." kata Jihan sambil meminta tolong pada fotografer yang sudah di sewa.

"Maaf. Untuk kedua mempelai bisa agak rapat sedikit ?" tanya fotografer.

"Ah ? Sudah, Pak. Begini saja." tolak Jihan halus, karena ia yakin Rio tidak akan mau berdekatan dengannya.

"Seperti ini ?" tanya Rio pada fotografer.

Jihan terkejut saat Rio melingkarkan tangannya di pinggangnya dan menarik tubuh Jihan agar lebih dekat dengannya.

"Oke. Senyum. Tahan... Satu... Dua... Ti-"

"Woi ! Foto gak ngajak - ngajak !" teriak seseorang. Membuat Jihan dkk. Menunda berfoto.

"Iqbal ! Gak usah teriak juga ! Malu tau !" kata Oci kesal.

"Lho ? Iqbal ? Oci ? Kok bisa datang ?" tanya Rio.

"Ya iyalah gue datang ! Masa ke pernikahan sahabat sendiri gak datang ? Kenapa ? Lo gak suka dengan kedatangan gue ? Oke. Fix ! Ayo sayang kita pergi aja." kata Iqbal sambil menarik tangan Oci.

"Sayang... Kamu kenapa sih ? Kok baper gitu ? Kalo kamu mau pulang, pulang aja sendiri ! Aku mau sama Jihan dulu !"

"Oh. Jadi kamu lebih pilih sama mereka daripada aku ? Kamu gitu sekarang ya ?" tanya Iqbal sewot.

"Bukan gitu sayang..." kata Oci.

"Woi yang baru jadian. Kalo mau foto bareng cepetan ! Kasian tuh fotografernya udah nunggu." kata Jihan.

Oci dan Iqbal nyengir.

Mereka menghampiri Jihan dkk.

"Sudah siap semua ? Satu... Dua... Ti... Ga !"

Cekrek.

"Sudah." kata fotografer tersebut.

"Apa ? Sudah ? Gak berasa Pak ! Lagi ya ?" tawar Hani.

Merekapun kembali berfoto dengan berbagai pose.

Dari yang anggun dan macho. Sampai yang kocak dan konyol.

Hampir dua puluh menit mereka berfoto ria.

"Nah. Baru berasa Pak. Makasih ya." kata Hani.

"Ya. Sama - sama, kalau begitu saya mau duduk dulu." kata fotografer tersebut merasa kelelahan berdiri.

High School Love Story ( You & I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang