Happy reading...
Typo di mana - mana.
- Author POV -
Rio terus mengejar Hani sampai ke parkiran sekolah.
"Hani, please dengerin aku dulu. Semua itu gak seperti yang kamu lihat, sayang... " kata Rio sambil menggenggam tangan kanan Hani.
"Gak usah pegang - pegang ! Kita udah putus dan aku gak butuh penjelasan kamu !" Hani melepaskan tangannya.
"Aku antar kamu pulang ya ? Aku jelasin semuanya di mobil !" bujuk Rio.
"Enggak ! Aku mau pulang sendiri aja !" jawab Hani sambil berjalan meninggalkan Rio.
"Tapi... Argh... !!!! Jihan ! Ini semua gara - gara lo ! Liat aja gue bakal bikin perhitungan sama lo !" kata Rio frustasi.
***
Hani sedang duduk di halte bus.
"Aduh.. Lama banget sih ! Dia kemana dulu sih ???" gerutunya sambil melihat jam tangan.
"Tin... Tin..."
Suara klakson mobil membuat Hani mendongakkan kepalanya.
Pemilik mobil yang tak lain adalah Aji, keluar dari mobil & menghampiri Hani.
"Sorry beb, aku telat. Lama nunggu ya ?" tanya Aji merasa bersalah.
"Iya ! Kamu kemana aja sih ? Aku bete tau nunngu kamu !" jawab Hani cemberut.
"Bibirnya gak usah monyong gitu dong. Aku cium mau ?" goda Aji.
"Enggak ! Aku masih marah sama kamu !"
"Maaf beb, kan biar orang - orang gak ada yang curiga"
"Ya...ya... Terserah ! Yaudah cepet aku mau pulang sekarang !"
"Siap. Princess"
Aji membukakan pintu mobil untuk Hani.
Di dalam mobil...
"Beb, gimana ? Rencana kita berhasil ?" tanya Aji membuka pembicaraan.
"Pasti berhasil lha !"
"Berarti sekarang kamu udah putus sama Rio ? Akhirnya.... Hari ini datang juga !" Aji tersenyum puas.
"Maaf ya.. Kamu harus berkorban buat rencana aku sama daddy. Sebenernya aku gak ikhlas jadiin kamu umpan buat Rio" kata Aji menyesal.
"Gak kok beb, ini tanda aku cinta sama kamu. Aku rela berkorban kayak gini. Tapi... Aku jadi gak enak" jawab Hani.
"Gak enak gimana ? Jangan - jangan kamu ada rasa sama Rio ?" tanya Aji khawatir.
"Ih... Apaan sih. Mikir gitu mulu... Aku gak enak sama Jihan."
"Jihan ? Emang dia kenapa ?"
"Pas aku mau nyamperin Rio ke toilet, Jihan & Rio posisinya kayak lagi pelukan. Mereka langsung berjauhan sambil berusaha ngejelasin ke aku. Aku kan pinter baca situasi, jadi aku manfaatin buat mutusin Rio. Abis mutusin Rio, aku langsung pergi. Aku denger samar - samar, Rio ngomelin Jihan. Dia bilang gara - gara Jihan, dia putus sama aku." jelas Hani panjang lebar.
"Terus masalahnya apa ?" tanya Aji.
"Aku kasian sama Jihan. Besok dia pasti di omelin sama Rio habis - habisan, gara - gara hal ini. Jihankan orang baik.... Aku jadi gak tega" jawab Hani menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Love Story ( You & I )
Teen Fiction"seandainya,aku bukan anak semata wayang di keluarga ini,aku pasti akan menolak perjodohan ini..." - Jihan - . . . "ini kan zaman modern,masih saja ada yang namanya perjodohan...hufttt,pokoknya aku tidak mau di jodohkan dengan gadis yang tidak aku k...