Extra Part (2)

18.2K 513 26
                                    

Jangan lupa baca author note di paling bawah ya...

Happy reading.




"Kamu mau kemana ?" tanya Rio saat melihat Jihan sedang mengepak pakaian.

"Aku mau ke rumah Ayah dan Ibu." jawab Jihan.

"Kamu gak berniat kabur kan ?" tanya Rio yang raut wajahnya berubah sendu.

Jihan berhenti dari aktivitasnya. Ia menghampiri Rio.

"Kok kamu nanya gitu ? Ada apa?" tanya Jihan.

"Bisa aja kamu muak dan gak tahan sama aku yang masih amnesia. Jadi, kamu ninggalin aku." jawab Rio lirih.

"Mana mungkin aku kayak gitu. Aku ini tipe setia lho ! Aku yakin, suatu hari nanti kamu bakal inget semuanya dan kita hidup bahagia.".

Rio memeluk Jihan tiba - tiba.

"Kamu... Kenapa ?" tanya Jihan.

"Jujur aja... Aku takut suatu hari nanti kamu ninggallin aku..." kata Rio sedih.

"Aku janji akan selalu sama kamu bagaimanapun kondisi kamu." ujar Jihan sambil membalas pelukan Rio










***



"Assalamualaikum !!! AYAH ! IBU !" teriak Jihan lantang.

"Waalaikumsalam. Jihan, jangan teriak - teriak." kata Laras.

"IBU.... Jihan kangen !!!".
Jihan langsung memeluk erat Ibunya.

"Kamu ini, udah nikah tapi maaih kaak anak kecil kelakuannya." tegur Laras.

"Biarin. Abis Jihan kangen banget sama Ibu dan Ayah. Ohya, Ayah mana ?" tanya Jihan.

"Ayah di sini." sahut Furqon.

"AYAH !!!".
Pekiknga senang sambil menghambur ke pelukan sang Ayah.

"Nak Rio. Apa kabar ?" tanya Laras.

"Eh ? Ehm... Alhamdulillah baik, Bu." jawab Rio kaku karen masih merasa asing dengan Laras dan Furqon.

"Kalian ngapain bawa koper ?" tanya Furqon.

"Jihan dan Rio mau menginap di sini. Mumpung sekolah libur seminggu." jawab Jihan.

"Yaudah. Ayah tinggal dulu ya. Ayah masih mau istirahat" kata Furqon sambil melangkah pergi.

"Iya. Ayah pasti capek abis dari luar kota." ujar Jihan.

"Kalian beres - beres aja dulu. Ibu mau siapin makan malam." kata Laras.

"Oke ! Masak yang enak ya, Bu. Ayo Rio." ajak Jihan.



Malam harinya...

"Wah... Ayam bakar madu keaukaanku." pekik Jihan senang.

"Sebelum makan, kita berdoa dulu." ujar Furqon.

Setelah berdoa mereka makan dengan tenang.

Jihan membantu Ibunga mencuci piring bekas makan malam.

"Gimana keadaan Rio ?" tanya Laras.

"Amnesianya belum sembuh benar. Tapi Alhamdulillah dia udah mulai ingat sedikit - sedikit." jawab Jihan.

"Alhamdulillah. Semoga lekas sembuh Mario. Sekarang, lebih baik kamu temani dia." ujar sang Ibu.

"Eh ? Tapi, Bu. Jihan belum selesai cuci piring.".

High School Love Story ( You & I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang