Happy reading.Typo everywhere.
- Author POV -
Jihan & Hani sedang berjalan menuju kantin.
"Masa iya aku nanya sama dia sekarang masalah kemarin ?" tanya Jihan dalam hati.
"Han !" kata Hani.
"Ah ? Kenapa Hani ?" Jihan terkejut.
"Lo kenapa bengong ? Kesambet lho !"
"Iya hehehe... Sorry"
"Iya ! Aku harus nanya ! Daripada penasaran & nantinya negative thinking" kata Jihan dalam hati.
"Hm... Hani" panggil Jihan.
"Kenapa ?"
"Lo kemarin naik metro mini nomor berapa ?"
"52" jawab Hani.
"Hah 52 ? Rumah lo kan di Manggarai"
"52 emang lewat Manggarai kan ?" tanya Hani.
"52 itu jurusan St. Tebet sampai St. Cakung" jawab Jihan.
"Eh ? Masa ? Hehehe gue lupa" Hani menyembunyikan kepanikkannya.
"Harusnya metro mini 62" kata Jihan.
"Oh iya. Gue lupa,beda dikit doang 52 sama 62"
"Hani..." panggil Jihan lagi.
"Jihan,ada apaan tuh di kantin ? Ayo liat !" kata Hani sambil menarik tangan Jihan.
***
"Eh ! Lo jalan liat - liat dong ! Mata udah empat masih aja orang segede gini gak keliatan !" kata seorang siswa.
"Maaf. Gue gak sengaja" kata Tio.
"Maaf - maaf. Sepatu gue jadi kotor nih ! Asal lo tau,uang jajan lo sebulan aja belom tentu bisa ganti sepatu ini !" kata siswa tersebut.
Mereka menjadi tontonan murid lain.
"Hani. Itu siapa sih yang ngomelin Tio ?" tanya Jihan penasaran.
"Itu Iqbal. Anak kepsek dan yang punya sekolah ini" jawab Hani.
"Eh... Jihan lo mau kemana ?" tanya Hani.
"Mau kesana ! Gue gak terima teman gue di gituin !" jawab Jihan sambil menghampiri Tio.
"Loh Hani ? Jihan mana ?" tanya Rio yang baru datang.
"Itu. Dia nyamperin Iqbal sama Tio" jawab Hani.
"Dasar tuh anak ! Dia gatau lagi berhadapan sama siapa" kata Rio khawatir sambil menghampiri Jihan.
"Beb ! Gue ikut !" kata Hani.
"Lo ini. Murid beasiswa aja belagu ! Gue cabut beasiswa lo, baru tau rasa !" kata Iqbal.
"Ampun Bal, gue bener-bener gak sengaja. Jangan cabut beasiswa gue" Tio memohon.
Jihan semakin geram.
Iqbal mencengkram kerah baju Tio.
"Pokoknya lo harus ganti ! Gue gak mau tau !" kata Iqbal.
"Lepasin dia !" kata Jihan.
Para murid melihat ke arah Jihan sambil berbisik-bisik.
"Siapa dia ? Kok berani ama Iqbal ?" tanya seorang siswi.
"Itu anak baru. Kelas 11-A" jawab temannya.
"Oh pantes. Anak baru toh, dia pasti belum kenal siapa Iqbal" sahut yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Love Story ( You & I )
Novela Juvenil"seandainya,aku bukan anak semata wayang di keluarga ini,aku pasti akan menolak perjodohan ini..." - Jihan - . . . "ini kan zaman modern,masih saja ada yang namanya perjodohan...hufttt,pokoknya aku tidak mau di jodohkan dengan gadis yang tidak aku k...