Malam pertama

23.8K 579 55
                                    




Di mulmed itu Rio waktu pernikahan.


Abaikan wajah.


Happy reading...






- Author POV -



Setelah pesta pernikahan selesai, Rio dan Jihan menuju apartemen mereka.

Apartemen tersebut adalah hadiah pernikahan dari orang tua Rio dan Jihan.

Letaknya juga strategis. Hanya beberapa meter dari sekolah dan sekali naik angkutan umum untuk sampai ke perusahaan Keluarga Santoso.

"Jihan, sudah sampai. Ayo turun." kata Rio sambil memarkirkan mobilnya.

Tidak ada jawaban dari Jihan.

"Yah... Dia tidur ternyata." kata Rio.

Dengan terpaksa, akhirnya Rio menggendong Jihan ala bridal style.

Untung hari sudah tengah malam. Jadi, tidak ada yang melihat mereka.

Rio memencet tombol lantai "5" di lift.


"Berat juga ternyata. Padahal, badannya kurus. Ah ! Gue tau. Pasti dia keberatan dosa." gerutu Rio sambil membaringkan Jihan di sofa ruang tamu.

"Han... Bangun ! Woi !!!" kata Rio sambil mengguncang - guncangkan tubuh Jihan.

"Hm..." gumam Jihan dengan mata yang masih terpejam.

"Dasar kebo ! Mending gue mandi dulu deh. Siapa tau selesai mandi, dia udah bangun." kata Rio sambil melangkah ke kamar mandi.

15 menit kemudian, Rio selesai mandi. Ia menuju ruang tamu untuk melihat keadaan Jihan.

"Astaghfirullah !" kata Rio kaget karena melihat Jihan.

Mulut yang terbuka lebar dan suara dengkuran yang keras. Seperti itulah Jihan tidur sekarang.

"Apa dia kalo tidur emang ngorok begini ? Ckck gak ada anggun - anggunnya sama sekali." komentar Rio.

"Untung gak ada iler-nya." lanjutnya.

Rio berniat tidur di kamar meninggalkan Jihan.

"Tapi, kasihan juga kalo dua tidur di sini. Mana make up dan gaun pengantinnya masih nempel. Bawa ke kamar aja deh." pikir Rio.


Tak lama kemudian, Rio sudah meletakkan tubuh Jihan di kamar utama. Kamarnya dan Jihan.

Setelah itu, dia membersihkan make up yang masih menghiasi wajah istrinya.


Ya...



Istrinya.

"Sebenarnya, gue mau ganti-in baju lo. Tapi... Otomatis gue bakal lihat lo naked. Tapi, kalo gue gak ganti baju lo... Lo pasti gak nyaman tidur dengan gaun ini."

Setelah berpikir matang, akhirnya Rio memutuskan untuk mengganti baju Jihan.

Ia menuju lemari dan mengambil pakaian tidur untuk Jihan.

"Maaf ya, gue ganti baju lo tanpa izin. Lagipula gue kan mahram lo. Jadi wajar - wajar aja."

Rio mulai membuka hijab Jihan.


Tiba - tiba...



"Aw !" ringisnya karena tertusuk jarum pentul hijab Jihan.

"Banyak banget jarumnya. Lo gak ketusuk apa ?" tanya Rio sambil mengumpulkan beerapa jarum pentul di atas nakas.

High School Love Story ( You & I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang