Part 33

18K 446 23
                                    



Happy reading.

- Author POV -

Pulang sekolah...

"Jihan, ikut yuk ! Gue, Mitha dan Citra mau nonton. Ada film bagus bulan ini." ajak Hani.

Jihan tidak langsung menjawab.

"Bagaimana ini ? Jujur, gue juga pengen ikut mereka. Tapi... Oci lagi butuh gue..." pikir Jihan.

"Mitha yang bayarin. Pajak ultah ibunya katanya." kata Hani lagi.

"Hm... Gue sebenernya ingin sekali ikut. Tapi, gue harus ke rumah Oci. Dia lagi butuh gue." jawab Jihan.

"Oh, gitu. Yaudah..." ujar Hani kecewa.

Jihan merasa tak enak hati. Karena memang sejak berteman dengan Hani dkk. Jihan belum pernah hang out bersama Citra ataupun Mitha.

"Minggu depan ! Minggu depan gue janji akan traktir kalian di restoran favorit gue. Oke ?".

"Really ?" tanya Hani kembali bersemangat.

"Yes. Sorry gue gak bisa ikut bareng kalian hari ini..." jawab Jihan.

"It's okay. Gue ngerti kok, minggu depan ya ?".

"Iya, Dwi Hanifah..."

"Kalo gitu gue duluan, mereka udah nunggu di parkiran sekolah. Titip salam buat Oci." kata Hani.

"Iya-iya." jawab Jihan.






"Assalamualaikum... Oci..." kata Jihan sambil mengetuk pintu rumah temannya itu.

"Assalamualaikum... Oci... Lo di rumah ???".

Tak lama kemudian, Oci membuka pintu.

"Waalaikumsalam. Sebentar..." jawab Oci dari dalam rumahnya.

"Lama banget sih buka pintunya !" ujar Jihan kesal.

"Hehehe... Sorry, abis dari kamar mandi." jawab Oci cengengesan.

"Ayo masuk. Duduk aja dulu, lo mau minum apa ?" tanya Oci.

"Terserah lo aja." jawab Jihan sambil duduk di tikar ruang tamu Oci.

Selagi menunggu Oci, Jihan memperhatikan sekitar rumah Oci.

"Katanya mau curhat tentang Kak Rin. Tapi kok Kak Rin-nya gak ada di rumah ?" tanya Jihan pada diri sendiri.

"Lo kenapa, Han ? Kok celingak - celinguk gak jelas gitu ? Kayak orang mau maling aja." tanya Oci yang baru datang dari dapur.

"Eh ? Enggak kok ! Kak Rin, mana ?" tanya Jihan.

Oci duduk di samping Jihan sambil meletakkan dua gelas Sirup.

"Kak Rin lagi tidur. Kasihan, dari kemarin dia gak bisa tidur karena mikirin masalahnya." jawab Oci.

"Emang ada masalah apa sih ? Kok kayaknya berat banget sampai Kak Rin begitu ?" tanya Jihan sambil meminum sirupnya.

"Hm... Bisa di bilang masalahnya berat banget. Karena..." jawab Oci ragu.

"Karena ?" tanya Jihan lagi.

"Karena ini mengenai masa depannya.".

"Gue gak ngerti.".

"Hm... Gimana ya ? Susah juga jelasinnya.".

"Tapi lo tau masalah Kak Rin apa ?".

Oci mengangguk.

"Bisa beritahu gue ? Kali aja gue bisa kasih solusi." tanya Jihan.

"Tapi gue ragu mau kasih tau lo. Soalnya ini bisa di bilang aib Kak Rin dan keluarga gue."

"Gue bisa jaga rahasia kok." Jihan meyakinkan.

"Janji ya ?"

"Iya..."

Oci menghirup napas dalam.

"Kak Rin.... Hamil." jawab Oci.

"WHAT !!!".

"Ssttt. Jangan keras - keras ngomongnya ! Kalo Kak Rin kebangun gimana ?" tanya Oci kesal sambil membekap mulut Jihan.

"Sorry... Gue shock dengernya.".

"Iya. Gue juga pertama denger dari Kak Rin juga shock. Tapi gak alay kayak lo tadi."

"Kenapa bisa begitu ? Siapa yang melecehkan Kakak lo ? Biar gue hajar tuh cowok !" tanya Jihan bersemangat.

Oci terdiam.

"Ci ?"

"Gue ceritain ya. Tapi jangan di potong sampai gue selesai. Oke ?"

Jihan mengangguk semangat.



Oci-pun mulai bercerita.






















TBC.









Hai...


Sorry banget belum bisa update lebih banyak...

Vomment selalu ku tunggu...

Oya, sambil nunggu cerita ini update.

Kalo ada waktu baca short story ku.

Judulnya " Red Umbrella "






Judulnya " Red Umbrella "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa vomment nya juga..


See you. :)

High School Love Story ( You & I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang