Happy reading...
Typo tandain ya..
Di mulmed itu Aji Syahputra Ginanjar a.k.a Aji.
- Author POV -
"Aji ! Rio !" panggil Hani & Jihan bersamaan.
Rio dan Aji menoleh ke arah mereka.
Dengan setengah berlari kedua gadis itu menghampiri Rio dan Aji.
"Aji. Lo gak kenapa-kenapa kan ? Lo di apa-in sama Rio ?" tanya Jihan cemas.
"Gak kok. Gue gak kenapa - kenapa." jawab Aji.
"Syukur deh. Gue kira lo mau berantem lagi." kata Jihan.
"Yang bener aja. Luka gue masih belum sembuh, udah mau nambah aja." kata Aji sambil menunjuk sudut bibirnya yang membiru.
"Lagian kita gak bakal berantem. Kita kan temen. Ya kan, Ji ?" tanya Rio sambil merangkul bahu Aji.
"Yoi !" Aji membalas rangkulan Rio.
Hani dan Jihan memandang aneh kedua laki - laki tersebut.
"Oh iya,Ji. Lo mau ngomong apa ? Katanya penting ?" tanya Rio.
"Hm... Itu.."
"Kasih tau gak ya ??" tanya Aji dalam hati.
"Itu...."
"Itu apa ? Lama lo !" kata Rio mulai kesal.
"Gue sama Hani udah tau tentang pernikahan lo dan Jihan." jawab Aji.
"Sorry, Yo. Tapi gue janji suatu hari nanti gue bakal kasih tau semuanya ke lo. Sekarang bukan waktu yang tepat." batin Aji.
Rio dan Jihan terkejut mendengar hal tersebut.
"Lo tau dari mana ? Jihan kasih tau lo ?" tanya Rio sambil menatap tajam Jihan.
"Enggak kok. Bukan dari Jihan." Hani membuka suara.
"Waktu itu gue lihat undangan pernikahan lo sama Jihan di meja kerja Daddy gue." jawab Aji.
"Oh gitu." Rio menanggapi.
"Gue sama Hani pasti hadir kok." kata Aji.
"Iya. Gue tunggu. Tapi janji ! Jangan kasih tau ke teman - teman yang lain tentang pernikahan ini. Cukup lo dan Hani aja yang tau." kata Rio.
"Segitunya lo gak menginginkan pernikahan ini ? Lo emang bodoh, Yo !" kata Aji dalam hati.
Ia melihat Jihan yang menunduk sedih.
"Lo pantes bahagia,Han. Tapi apa boleh buat ? Lo udah ngambil keputusan yang malah bikin lo sakit hati. Semoga Rio cepat ingat sama lo, Han." batin Aji sedih.
"Kalau begitu, gue sama Hani pulang dulu. Ayo beb." kata Aji sambil menarik tangan Hani.
"Ya. Hati - hati di jalan." kata Rio.
Tinggallah Jihan dan Rio berdua di rooftop.
"Yo..." panggil Jihan.
"Ya ?"
"Lo gak marah kan sama gue ?"
"Marah ? Buat apa gue marah sama lo ?" tanya Rio bingung karena se-ingatnya Jihan tidak berbuat salah padanya.
"Karena Aji dan Hani tau tentang pernikah kita."
"Enggak lha ! Mereka kan, tau sendiri. Bukan karena di kasih tau sama lo." kata Rio.
Jihan mendesah legaa.
"Oh gitu. Bagus deh ! Gue kira lo marah. Oh iya ! Rio,gue baru ingat ! Lo di ajak makan malam di rumah gue." kata Jihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Love Story ( You & I )
Teen Fiction"seandainya,aku bukan anak semata wayang di keluarga ini,aku pasti akan menolak perjodohan ini..." - Jihan - . . . "ini kan zaman modern,masih saja ada yang namanya perjodohan...hufttt,pokoknya aku tidak mau di jodohkan dengan gadis yang tidak aku k...