-Flash back masa SMP on-
Jatuh cinta?
Siapa yang tidak pernah jatuh cinta? Setidaknya hati kita pernah bergetar karna seseorang.
Entah bergetar karna senyuman yang ia lemparkan pada kita.
Atau mungkin karna kata-kata yang tercurah dari mulutnya untuk kita.
Benar bukan?
Sama hal nya dengan seorang remaja yang kini tengah memandangi langit-langit kamarnya dengan senyuman yang sedari tadi menghiasi wajahnya.
Penyebabnya adalah senyuman menawan seorang gadis yang tadi tersenyum disampingnya.
Menatap langit senja dan tersenyum pelan.
Yang membuat jantungnya berdegup dengan sangat kencang.
Hatinya bergetar hanya karna senyuman seorang gadis itu.
Benar.
Hanya karna senyuman itu.
Dia Magenta.
Setelah mendapati semburan air diwajahnya tadi sore, Magenta dengan wajah terpananya mengikuti Raina dengan pelan.
Memperhatikan gadis itu berjalan di bawah hujan tanpa ragu sama sekali.
Bahkan ia memperlambat jalannya hanya untuk merasakan butiran air hujan itu di tubuhnya.
Dengan lamban, Magenta juga perlahan merasakan butiran air sejuk itu.
Juga ikut menikmati setiap tetesan itu di belakang gadis itu.
Bersamanya.
Tanpa sepengetahuan gadis itu.
Raina.
” Dia benar-benar menyukai hujan..”
Jam menunjukkan pukul 20.00 WIB.
Bunyi nada dering handphone Magenta membuatnya terperanjat dari tempat tidurnya dan membuyarkan lamunan indahnya.
Ia langsung mengambil handphone itu dan mengangkatnya cepat.
“ Halo?”
“ Genta?” Suara itu mengejutkan telinga Magenta. Ia kenal suara itu.
“ Arya?”
“ Ho oh. Kamu dimana? Di rumah kan?” Pertanyaan itu membuat Genta mengerutkan keningnya.
“ Iya. Kenapa emang?” Tanya Genta cepat.
“ Gak ada. Tanya doang. Memastikan aja, kamu selamat gk sampai rumah, soalnya kan tadi abis kena sembur Raina trus hujan-hujanan.” Genta spontan langsung tertawa. Ia benar-benar tak habis pikir dengan teman barunya itu.
“ Iya yaa. Gak papa. Lebay banget sih. Biasaa aja lahh.” Jawab Mageta sembari tertawa kecil.
“ Untunglah kalau gitu. Ya udah, aku mau mandi dulu lah.” Jawab Arya pelan di ujung sana.
“ Iyee.. a tunggu,” Ujar Magenta cepat.
“ Apa?” Jawab Arya.
“ Kamu dapat nomor aku darimana?” Tanya Magenta setengah berharap.
Kepalanya mulai berfikir senormal yang ia bisa.
“ Dari kertas biodata kelas. Kan tadi tulis nomor telephone disana semuanya.” Jawab Arya.
Magenta baru ingat secarik kertas yang tadi ia isi saat berada di kelas.
Dan kertas itu di kumpulkan kepada ketua kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja, Gerimis dan Hujan
Romance(COMPLETE) Bagaikan hujan yang mengguyur dikala senja. Ada saatnya datang tanpa didahului gerimis, ada pula saatnya datang tetapi di akhiri oleh gerimis. Bagaikan gerimis yg menjelang dikala senja. Kesejukan yang menenangkan kadang di akhiri hujan y...