Lie

1.2K 81 4
                                    


From Raina :

Temui aku sekarang. Mari melihat senja bersama.

Mizella sedikit mengerutkan keningnya. Saat didapatinya pesan singkat itu siang ini sepulang sekolah. Mizella yang masih berjalan beriringan bersama  Alfikri hanya bisa terdiam menatap layar handphonenya itu.

“ Kenapa tiba-tiba?” Gumam Mizella pelan.

“ Ada apa?” Tanya Alfikri disampingnya, saat dirasanya gadis ini tengah memikirkan sesuatu.

Mendengar pertanyaan itu Mizella hanya menggeleng singkat lalu tersenyum. Lalu dibalasnya pesan itu dengan cepat dan disimpannya kembali handphonenya itu.

“ Hmm.. Mizella, sebelum pulang, kita ke suatu tempat dulu ya?” Ungkapan Alfikri itu spontan membuat langkah Mizella terhenti.

“ Kemana?” tanyanya cepat.

“ Ada laaah, kamu ngikut aja!” Ujar Alfikri lagi dengan wajah penuh harap.

“ Okelah.” Jawab Mizella membalas dengan senyuman.

Setelah mengatakan itu, Mizella langsung menuju motornya yang terparkir di ujung sana.

Saat ia tengah sibuk berjalan sendirian menjemput motor, Ia dikejutan oleh tarikan seseorang ditangannya. Dan itu membuat Mizella terkejut tingkat dewa.

“ Gentaa! Lo apa-apaan sih?” Ucapan itu di lontarkan Mizella dengan keras saat didapatinya orang yang menarik tangannya adalah Magenta.

“ Lo harus ikut gue!” Ujar Magenta cepat dan langsung menarik tangan Mizella  lagi meninggalkan motor Mizella yang masih terparkir dengan indah itu

“ Oi Gen, gue gak bisa, gue udah ada janji!!” Ujar Mizella sembari terus berusaha melepaskan tarikan Magenta pada tangannya.

Walaupun ia sudah berusaha keras, tapi Magenta tidak mau kalah sama sekali. Ia terus menarik tangan Mizella sampai di ujung parkiran itu dan tepat berhenti didepan seorang laki-laki. Dia Alfikri.

“ Gue gak bisa ngebiarin Mizella pergi sama orang baru kayak lo sekarang.” Ujar Magenta cepat.

“ Sorry, gue bukan orang baru bro!” Jawab Alfikri ringan.

“ Terserah. Yang jelas hari ini Mizella pergi sama gue!” Ujar Magenta lagi.

“ Gen! Lo kenapa sih? Yang mau kan gue, kenapa lo yang rempong sih?” Tanya Mizella yang sudah mulai kesal.

“ Lo diem aja. Ikut gue!” jawab Magenta cepat lalu manarik tangan Mizella keras.

“ Gentaaaaa.. lepasiiinn..” Ujar Mizella terus berusaha melepaskan tangannya.
Tapi sayang, kekuatan Magenta jauh lebih besar dari perlawanannya.

Saat dirasanya tidak bisa melawan lagi, Mizella spontan langsung mengarahkan pandangannya ke belakang kembali.

Didapatinya Alfikri yang masih diam menatap kepergiannya. Dengan cepat Mizella langsung memberikan isyarat ‘maaf’ padanya.

Lalu kembali menatap Magenta yang terus menariknya.

Magenta yang masih memasang wajah kesal, terus menarik Mizella hingga ke parkiran belakang tempat motornya terparkir.

Diperjalanan kesana, mereka berselisih dengan Arkhan dan itu membuat Magenta menghentikan langkahnya.

“ Khan!” Magenta memanggil Arkhan yang kini sudah berjalan cepat kearah mereka.

Saat sudah berada didepannya, Magenta langsung mengambil kunci motor Mizella yang ada di tangan Mizella dan langsung memberikannya pada Arkhan.

“ Lo antar motor Mizella pulang.” Ujar Magenta sigap lalu langsung menarik tangan Mizella kembali.

Senja, Gerimis dan HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang