First Dance // Niall Horan

902 54 3
                                    

Alya bercemin dikaca rias-nya menampakan dirinya yang indah, rambutnya yang disanggul dan juga tubuhnya yang dibalut dress. Alya akan pergi ke Prom Night dengan Niall -sahabatnya- Alya yang seorang kutu buku sangat payah dan canggung dalam hal pergi ke pesta, tadinya dia menolak ajakan Niall untuk menghadiri Prom Night tapi karena desakan Niall dia hanya mengangguk menurutinya. 

Tentunya, Alya memiliki perasaan lebih terhadap sahabatnya, Niall. Alya mulai menyukai Niall saat masuk sekolah menengah atas dan tapi dirinya enggan untuk menyatakannya pada sahabat satu-satunya itu, karena tidak ingin merusak persahabatan mereka. 

Setelah selesai bercermin, Alya menunggu Niall di ruang tamu rumahnya, Alya sangat gugup karena ini pertama kalinya dia datang kesebuah pesta. 

Bel berbunyi.

Alya membuka pintu, terlihat Niall lengkap dengan jas dan dasi kupu-kupu andalannya.

'Keren' batin Alya.

Sementara Niall melongo karena ini pertama kalinya Alya berdandan dan memakai dress yang cukup terbuka. 

"What a sexy girl" kata Niall keceplosan.

"Niall?"

Alya melambaikan tangannya didepan wajah Niall yang masih diam terpaku, dalam hati Alya senang karena Niall memujinya.

"Hm-hm, ayo kita berangkat!" 

Di dalam mobil, tidak henti-hentinya Niall melirik gadis disampingnya, dan terus mengulas senyum.

"Berhenti bersikap bodoh Niall Horan!" kata Alya, Niall tergelak.

"Jujur saja, sejak kapan kau bisa berdandan? Dari mana dress itu?" 

"Yaampun, bukan berarti aku kutu buku dan aku tidak bisa berdandan, ini dress milik Jessy dia meminjamkannya padaku"

"Aku sudah menebaknya, pasti dress itu milik Jessy dia itu wanita yang sempurna"

Hati Alya mencelos mendengar Niall berkata seperti itu, Jessy adalah kakaknya dan dari dulu Niall menyukai kakaknya bukan dirinya. 

"Yeah, dia memang sempurna" 

Jessy adalah gadis populer disekolah mereka, dia memiliki segalanya; wajah cantik, baik hati, kapten  cheerleaders dan pacarnya adalah kapten tim basket sekolah. Niall pernah mengejar Jessy tapi hasilnya nihil, Niall ditolak mentah-mentah seminggu kemudian Jessy memacari Josh, kapten tim basket dan Niall memilih untuk pasrah tapi sampai sekarang Niall masih memikirkannya dan tak jarang juga dia membicarakannya.

Pernah suatu saat Niall meminta Alya untuk membantunya mengejar Jessy. Tapi bodohnya Alya adalah dia lagi-lagi menuruti Niall.  Dan lagi-lagi hasilnya nihil, Jessy memang tidak tertarik pada Niall dan Jessy menolak ajakan Niall untuk makan malam bersamanya.

Sesampainya di gedung sekolah, Niall mengaitkan tangannya pada tangan Alya. Lalu tersenyum kearahnya.

Pesta dimulai, Niall dan Alya berpencar. Alya memilih duduk diam di pojok gedung dan memainkan minumannya yang sedari tadi tidak diminum olehnya. 

Alya melihat orang-orang mulai berdansa.

"Seharusnya aku tidak disini!" gumam Alya. 

"Mau berdansa denganku nona?" tanya seseorang. Alya mengangkat kepalanya, dan mengangguk menerima uluran tangannya. 

Lelaki bernama Nate itu membawa Alya kekerumunan orang yang sedang berdansa. "Tapi Nate aku sangat payah dalam berdansa"

"Tenang saja aku hanya ingin mengajarimu"

Nate menyelipkan jarinya diantara jari-jari Alya. Dan tersenyum dihadapan gadis yang ada dihadapannya.

"Hei mate, bisa kita bertukar gadis?" tanya Niall yang sedang bersama Emma disampingnya, oh asal kalian tahu saja Emma itu adalah pacar Nate.

Nate kikuk dan melepaskan tangannya dari Alya lalu pergi menggandeng Emma. 

"Jangan coba-coba berdansa dengan orang lain selain aku! Aku mau hanya aku yang mengajarimu berdansa, ini pertama kalinya kan?" suruh Niall yang sekarang sudah memegang pinggul Alya dan menyelipkan jarinya diantara Jari-jari Alya. 

Alya mengangguk. "Mengapa?"

"Because you're mine baby

Alya tergelak.

"Aku serius"

"Bahkan kamu tidak mencintaiku Niall, jangan bilang aku milikmu!"

"Aku mencintaimu sungguh"

"Jangan bohong!"

"Aku tidak bohong Alya. Aku mohon jadi pacarku oke?" 

"Tidak"

"Mengapa?" 

"Kau bohong" Alya menginjak kaki Niall dan pergi menjauh darinya. 

.

.

.

"Jessy?" tanya Alya, dia berada dikamar kakaknya. 

"Ya?" 

Jessy sedang sibuk dengan tugas -tugas sekolahnya.

"Apa Niall benar-benar mencintaiku?" 

"Aku yakin dia mencintaimu" 

"Tapi dia menyukaimu"

"Oh ayolah, dia bahkan sudah tidak mengejarku jangan kekanak-kanakan!" Jessy menoleh kearah adiknya. 

"Jadi?" 

"Temui dia dan bilang ya"

Alya keluar kamar Jessy dan menghampiri Niall dirumahnya yang berbeda beberapa blok dari rumah Alya.

"NIALL!" Panggil Alya.

Pintu dibuka. 

"Ya?"

"Niall nya ada bi?"

"Oh, tuan Niall pergi non"

"Ke mana?"

"Di taman non"

"Oh yasudah makasih bi" Alya tersenyum dan berlari pergi menuju taman. 

.

.

.

 "Niall" panggil Alya dari kejauhan, Niall menoleh. 

"Hey"

"Maafkan aku soalnya kemarin malam ya"

"Tidak apa"

"Jadi?"

"Jadi?"

Mereka berdua tertawa. 

"Duduk disini!" Suruh Niall, Alya menurut dan duduk disamping Niall. "Aku tahu kau ragu"

"Tapi sekarang tidak"

"Huh?"

"Ya, aku mau jadi pacarmu"

"Aku sudah menganggapmu pacarku dari tadi malam"

Alya tergelak. 

"Memangnya bisa?"

"Tentu, kau kan milikku."

"Aku mencintaimu Niall" 

Niall meraih Alya dalam dekapannya. 

"Begitu juga aku." 

...

Hi Alya, gimana? Suka gak? Maaf absurd yah atau gajelas tapi aku berusaha sebisaku hehe.

fatma. 

Daydreamer ⇨ Random One Shot{s}Where stories live. Discover now