Karma is still Exist // Louis Tomlinson

461 22 3
                                    

Siang hari, di ruang kelas.

Louis menatap gadis itu dari kejauhan. Lalu, ia memberanikan diri untuk menghampiri gadis itu. “Hi, Am,” Sapa Louis menepuk bahu Amalina pelan, gadis itupun memutar badannya dan menyunggingkan senyum kearah Louis. “Mau kuantar pulang?” Tanya Louis, hati-hati.

Amalina tersenyum, “Dengan senang hati, Tomlinson.” Jawab Amalina.

Louispun mengaitkan tangannya pada tangan Amalina. Mereka jalan berdampingan layaknya sepasang kekasih. Beberapa pasang mata melihat mereka seakan mereka menginginkan kekasih mereka untuk melakukan hal yang sama seperti yang Louis lakukan pada Amalina.

Tetapi mereka hanyalah dua orang sahabat yang saling menyayangi satu sama lain, tidak lebih. Tentu aku tidak bisa bilang mereka saling menyukai satu sama lain karena mereka memang tidak menunjukan kalau mereka sama-sama suka, atau mereka saja yang terlalu jaim untuk mengakuinya?

Sungguh, ini memang sulit. Keduanya hanya merasa nyaman karena dekat dengan satu sama lain.

“Am,” Panggil Louis, masih melangkah disepanjang koridor kampus mereka.

“Ya, Louis?”

“Apa defisinimu tentang cinta?”

Amalina tampak berpikir sebelum menjawab pertanyaan Louis yang klise tapi, ia ragu untuk menjawabnya. “Sederhana, mungkin?”

Louis mengernyitkan dahi, “Sederhana? Maksudmu?”

“Sederhana saja. Kalau seseorang saling mencintai dan mereka akan terus mencintai dan selalu bersama sampai kapanpun tanpa ada embel-embel apalah itu.” Jawab Amalina sedikit ragu akan jawabannya sendiri.

Louis terkekeh. Amalina sedikit kesal karena jelas pasti pria itu menertawakan jawaban aneh yang keluar tanpa sengaja dari mulutnya. “Kalau menurutmu defisini cinta itu apa?” Tanya Amalina, membuat Louis memberhentikan tawanya.

Louis memberhentikan langkahnya. Kontan Amalina ikut berhenti. Louis meremas bahu Amalina pelan, “Am, kau tahu aku bertanya denganmu apa itu definisi cinta karena aku sendiri tidak pernah merasakan hal itu, mungkin pernah atau aku sendiri tidak menyadarinya. Karena cinta bisa saja tumbuh tiba-tiba, dan aku tidak percaya itu. Hanya mitos.”

“Kau tidak pernah menyukai seseorang?” Tanya Amalina ragu-ragu. Bagaimana bisa seorang Louis Tomlinson tidak pernah menyukai seseorang, sebagai sahabat ia merasa bodoh karena tidak mengetahui tentang hal itu.

“Pernah, tapi setelah itu aku berusaha menyembunyikan perasaanku jauh-jauh. Dan ya, aku sedang move on darinya.” Jawab Louis sambil mengedikkan bahunya, santai.

“Dan kau tidak percaya akan cinta?”

“Tidak, menurutku semua cerita cinta hanya mitos belaka. Dan aku, ya aku mungkin pernah jatuh cinta tapi, aku terlalu takut untuk memulai semuanya dari awal lagi. Sungguh, aku hanya tidak ingin jatuh terlalu dalam lagi.”

“Louis, dengarkan aku. Kau harus segera menikah, kau harus mendapatkan pasangan hidupmu, aku tahu pasti banyak gadis diluar sana yang membuka hatinya untukmu. Lupakan yang lalu, Louis. ia hanya masa lalumu, dan jangan pernah kau stuck disana terus-menerus. Itu akan menyakiti hatimu sendiri.”

“Menurutmu apa aku harus aku menjauhi gadis itu? Gadis yang pernah aku cintai?”

“Ya, tentu saja. Jauhi gadis itu, kau tidak bisa bersamanya terus-terusan dan itu hanya membuatmu sakit hati dan malah terjebak diantara cinta yang semu. Kau sahabatku, dan kau pasti bisa! Semangat, kalau perlu aku akan mencarikan jodoh untukmu.”

“Oh baiklah, kalau itu idemu aku akan menjauhi gadis itu dan mencoba mendekati gadis lain. Dan oh, itu sama sekali tidak perlu, Amalina.”

“Ya, ya, ya, Tomlinson. Terserah.”

Daydreamer ⇨ Random One Shot{s}Where stories live. Discover now