Hidden // Zayn Malik

531 24 2
                                        

[A/N]: hello there! mungkin ini bakal jadi postingan terakhir yang di public, so yang selanjutnya bakal di private hehe jadi yang bisa baca followers aku aja. lolz, it because silent readers im too sick with them so yeah:) jadi, makasih udah yang nyempetin baca sampai sini dan maaf karena jelek banget ya kan ya kan? hehe jujur aja lagi:) dan makasih buat yang vomment aka active readers intinya kita sama-sama saling menghargai ya kan? hehe ilysm deh buat kalian semua:) yang sering aku liat di newsfeed itu astaga mereka sering banget nge vote, sekedar vote aja aku udah seneng banget makasih banyak mwah mwah:) yaudah maaf bacot hehe ily guysss x 

for all, enjoy! 

**

Hari sudah menjelang malam, gadis itu baru saja pulang dari kampusnya karena tugasnya yang sangat menumpuk mengharuskan ia tetap tinggal diperpustakaan sampai malam. Gadis itu melangkah dengan amat perlahan, ia harus menstabilkan langkahnya kalau tidak ia bisa jatuh dan pingsan disana.

Matanya sudah sangat berat, rasa pusing mulai menyerang gadis itu, hingga ia menekan dahinya kuat-kuat, satu tangannya yang lain mencengkram syal-nya. Malam itu suasana distasiun kereta sudah sangat sepi mana lagi ini sudah pukul sepuluh malam, hanya beberapa orang saja yang terlihat disana.

Gadis itu bernama Quinta, ia hidup mandiri seorang diri di London sementara keluarganya di Jepang. Sejak kecil, ia menyukai London sebagai Negara yang diimpikan gadis itu. Dan sekarang, dengan jerih payah yang sangat banyak ia bisa bersekolah disana tanpa didampingi ayah maupun ibu. Gadis itu sebenarnya sama sekali tidak mirip dengan kedua orang tua-nya yang notabenenya adalah Orang Jepang asli. Sebenarnya Quinta hanyalah anak angkat mereka jadi, diantara mereka tidak ada kemiripan sedikitpun. Akan tetapi, kedua orang tua angkat Quinta sangat mencintai putrinya sebagai anak kandungnya sendiri.

Quinta masih melangkah. Suara sepatu hak tingginya mengeluarkan bunyi kecil yang beraturan. Rasa pusing itu kembali menyergapnya hingga akhirnya ia memutuskan untuk duduk dibangku yang tersedia sambil menunggu keretanya datang.

Seorang lelaki dengan wajah ketimuran memperhatikan Quinta dari kejauhan. Akhirnya, ia memilih untuk menghampiri gadis yang sedang menunggu kereta itu kemudian menyapanya,“Nona?”

Quinta menoleh lalu tersenyum tipis kepada lelaki itu dan mempersilahkan lelaki itu mengambil tempat kosong disebelahnya. “Malam ini sepi sekali ya,” Gumam Quinta seraya memeluk tubuhnya dengan kedua tangannya. Udara dingin menusuk kulit putih pucatnya itu, sedangkan lelaki yang ada disampingnya terlihat sedang berpikir untuk mencari bahan pembicaraan agar suasana tidak menjadi canggung. Sebenarnya itu normal karena semua orang pernah merasakan hal itu.

“Nona sekarang memang sudah larut malam, dan kau sendiri mengapa masih distasiun malam-malam begini?” Tanya Lelaki itu dengan hati-hati.

Quinta sendiri senang karena ia mendapatkan teman saat ini, tidak terbayang kalau ada segerombol orang jahat yang menemuinya jujur, ia merasa takut akan hal itu namun, sekarang tidak karena lelaki disebelahnya sepertinya orang baik,“Tugasku menumpuk, dan ya aku tinggal diperpustakaan sampai malam begini. Tuan, kau sendiri bagaimana?”

“Aku seorang petugas disini, sampai jam 3 pagi.” Jawabnya singkat. Quintapun menoleh kearah lelaki itu, tampangnya seperti sebaya-nya dan juga tidak ada keriput diwajahnya dan itu artinya ia masih muda. Yang membuat Quinta bingung, mengapa lelaki itu mau-mau menjadi security disebuah stasiun kereta? Apa ia tidak malu?

Security?” Tebak Quinta, hati-hati.

Lelaki itu mengangguk sambil tersenyum, pandangan mereka bertemu. Sementara Quinta bisa melihat warna mata lelaki itu, hazel. Ia suka sekali bila lelaki mempunyai warna mata Hazel karena dianggapnya sebagai laki-laki baik dan juga tenang, dan ia suka itu. Tidak lama, lelaki itu menyapu pandangannya kearah lain dan mulai berbicara.“Bisa dibilang seperti itu, tapi tidak. Ya kau tau, ini hanya pekerjaan sampingan karena aku harus membiayai ibuku yang ada dirumah sakit serta kuliahku.” Terang lelaki itu.

Daydreamer ⇨ Random One Shot{s}Where stories live. Discover now