Realize // Zayn Malik

830 32 5
                                    

Hari yang sama seperti biasanya. Avi dan Zayn hanya menatap keindahan kota London dari balkon kamar Avi. Kedua orang tuanya sedang membicarakan perjodohan mereka diruang tamu, sebenarnya Avi dan Zayn tidak mengenal satu sama lain. Keheningan melanda keduanya, hanya deru nafas yang terdengar.

Avi merasa asing dengan Zayn, tapi tidak sebaliknya. Zayn justru senang akan perjodohan ini. Karena, dia sering bertemu Avi saat konsernya. Dan, yang menambah kekecewaan Zayn adalah Avi pacar Harry yang notabene-nya teman satu band-nya.

Dulu, saat Avi dan Harry berpacaran diflat mereka, Zayn hanya memandanginya dari kejauhan. Ya, dia sudah memiliki perasaan pada gadis itu sebelumnya, tapi Zayn tidak ingin pertemanannya dengan Harry hancur karena memperebutkan Avi. Jadi, Zayn memilih diam mengubur perasaannya dalam-dalam.

Dan, sekarang. Zayn senang bukan main saat ayah dan ibunya mengatakan bahwa ia akan dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua orang tua mereka yang ternyata Avi.

“Kita dijodohkan, ya?” ujar Zayn memecahkan keheningan antara mereka berdua.  

Avi menoleh kearah Zayn kemudian dia tertawa, “Menurutmu? Haha, kau tahu ini sangat lucu, Zayn. Dijodohkan? Uh, sama sekali tidak modern. Apalagi kau tahu kan, aku punya pacar.”

“Ya, aku tahu itu. Tapi, sebaiknya kau putuskan Harry, Avi.” Ujar Zayn dengan ekspresi datar.

Avi melongo mendengar perkataan Zayn. “Dengar, aku mencintai Harry.”

“Tapi, sebentar lagi kita akan menikah.”

“Kita bisa membatalkan semuanya, Zayn. Belum terlambat, ayolah.” Rengek Avi.

Zayn merengkuh Avi dalam pelukannya. Sontak membuat gadis itu meronta-ronta. “Lepaskan! Kau ini kenapa sih!”

“Avi, sudah lama aku mencintaimu, aku mohon jangan batalkan perjodohan ini.”

Avi mendorong Zayn, hingga ia terpental sedikit jauh darinya. Zayn meringis pelan karena tangannya membentur dinding yang ada dibelakangnya. Dia tidak habis pikir kalau ternyata Avi sangat mencintai Harry. Padahal, Zayn tahu Harry hanya bermain-main dengan Avi, ya, tidak sepenuhnya mencintai gadis itu. Harry just used her.

Hati Zayn mencelos menerima kenyataan bahwa Avi tetap akan membatalkan rencana perjodohan yang sudah dipikirkan matang-matang oleh dua keluarga itu.

Detik selanjutnya, Avi melenggang keluar meninggalkan Zayn dalam diam.

Ia bingung, ia ingin marah, tapi, tidak bisa.

Haruskah ia menyerah demi kebahagiaan Avi?

Tapi, bagaimana ia akan menyerah kalau Harry hanya mempermainkan gadis itu?

Ia tidak rela, sangat tidak rela.

…..

Avi’s POV

Seminggu setelah kejadian itu, aku mengingat-ngingat kejadian itu lagi. Semuanya berputar-putar diotakku bagaikan kaset rusak.

Zayn bilang dia mencintaiku, tapi, aku tidak.

Aku mencintai Harry. Aku tahu itu. Dan semuanya berjalan lancar, aku menolak perjodohan kami dan mengatakan bahwa aku sudah punya kekasih. Dan nyatanya kedua orang tuaku sama sekali tidak marah, mereka menyerah dan membiarkanku memilih siapa yang akan menjadi pendamping hidupku.

Tapi, bukannya aku malah senang karena perjodohan itu tidak lagi dilaksanakan, hatiku malah terasa kosong. Ya, kosong. Entah karena apa, mungkin aku sudah tidak bertemu Harry tiga hari ini, dan aku merindukannya.

Aku menatap layar telephone-ku, dan disana tertara private number yang tidak aku kenali.

Datang ke Sunday café  sore ini, kau bisa langsung melihatnya, love.

Daydreamer ⇨ Random One Shot{s}Where stories live. Discover now