***
Aku menangkap sorot mata itu dari kejauhan, tajam dan mencekam. Seperti biasanya, dia selalu seperti itu, semua orang menakutinya. Ia pria kejam disekolah, sangat kejam. Tipikalnya yang suka berganti-ganti wanita itu sudah membuatku muak, well aku ini memang bukan siapa-siapanya tapi tidak boleh aku menceritakan tentang dirinya disini, lagipula ini ceritaku.
Akupun kembali menegak habis minumanku tanpa memandangi lelaki itu dalam, sudah cukup banyak wanita yang menjadi korban rayuannya yang menjijikan itu dan aku tidak ingin menjadi korban selanjutnya. Pun gelas milikku yang berisi orange juice sudah kosong, jadi aku memutuskan untuk membayar pada ibu kantin. Setelah itu, aku berlarian mengejar teman-temanku yang sudah lebih dulu meninggalkanku.
Kembali pada dia, sebenernya dia lelaki yang lumayan. Matanya yang dalam, rambutnya yang selalu dikatakan wangi oleh seluruh wanita yang pernah menjadi kekasihnya, dan juga wajahnya yang cukup tampan. Ia juga anak dari pemilik sekolah, tidak jarang dia sewenag-wenang terhadap apapun. Contohnya; dia sering bolos pada kelas Mr. Tom dan juga membentak Mrs. April yang sangat polos dan lugu, akhirnya guruku itu menangis. pasti, kalian kira itu sangat lucu tapi itu benar sekali adanya. Jammie memang tidak pernah mempedulikan perasaan wanita sekalipun. Oh, akhirnya aku menyebutkan namanya juga.
Sudah cukup aku menceritakan tentang Jammie disini, akupun melangkahkan kaki menuju kelas dan menempatkan bokongku pada tempat dudukku. Pelajaran dimulai seperti biasa ketika guruku masuk, sampai akhirnya bencana datang saat Mr. Jake memanggilku untuk menulis sebuah jawaban dipapan tulis. Oke, sebenarnya aku baik-baik saja dengan tugas menulis dipapan tulis akan tetapi bokongku tidak bisa diangkat ketika aku mencoba berdiri. Sial, aku tahu siapa yang mengerjaiku dengan menaruh lem dikursiku, ya, Jammie.
“Maaf. Eum, ada sesuatu didalam sana sehingga aku tidak bisa berdiri, Mr. Jake.” Tuturku dengan muka sangat bingung, sementara seisi ruangan mulai riuh oleh tertawaan yang menjadikan aku sebagai kelincinya. Kita lihat nanti, Jammie, rutukku dalam hati.
Seakan tahu keganjalan yang ada pada diriku, beliau langsung memanggil Jammie untuk maju menggantikanku. Woah, karma is still exist. Jammie tidak bisa menjawab soal tersebut sampai lima menit lamanya ia berdiri didepan, aku terkekeh kecil. Merasa ditertawakan, Jammie menatapku dengan pandangan yang sama; tajam dan mencekam. Tidak peduli, siapa juga yang takut dan aku hanya perlu terus tertawa. Feel it, Jammie.
Setelah, Jammie mengaku menyerah pada Mr. Jake karena tidak bisa mengerjakan soal yang menurutku sangatlah mudah, Mr. Jakepun menghukumnya untuk membantuku. Maksudnya, Jammie harus membantuku agar aku bisa terbebas dari lem yang sengaja ia taruh dikursiku. Lagi-lagi aku terkekeh, bagaimana bisa sementara Jammie sendiri yang mengerjaiku setelah itu dia harus membantuku? Tapi, peraturan adalah peraturan. Jammie mendengus kesal kemudian mengiyakan perkataan Mr. Jake yang notabenenya adalah guru sekaligus wakil kepala sekolah disekolah kami. Setelah itu, Jammie kembali ketempat duduknya, ia berjanji akan membantu ku saat jam istirahat tiba.
*
Bel pun berdering nyaring, Jammiepun melaksanakan janjinya untuk membantuku yang masih tetap diam ditempat. Seisi kelas sudah sepi karena berhamburan menuju kantin. Hanya tinggal aku dan juga Jammie. Well, boleh kuceritakan disini aku sedikit takut karena sedari tadi Jammie hanya menyeringai dan menatapku dengan tatapan mainstream miliknya.
“Just help me and keep stay away from me!” Pekikku seraya memperingatinya, ia menaikan sebelah alisnya. Lalu, menyeringai kembali. Oh, aku jijik sekali. “Stop with smirk on your face, it looks horrible ya know.” Tambahku.
“Okay. Just calm down, bitch. I'll help you ugh. Okay then, I'll pulling you while you should try to break away from that glue right?”
Aku mengangguk dan mengikuti sarannya. Dia menarik tanganku kuat-kuat, pun aku juga harus berusaha melepaskan diri dari lem sialan ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/10921638-288-k918608.jpg)
YOU ARE READING
Daydreamer ⇨ Random One Shot{s}
Fanfic{Request closed for a while. One condition: Follow me:)} ❝Daydreaming is okay, even better if you can make some lasting memory out of it.❞ [©hemmingsstagram]