That Should Be Me // Harry Styles

897 39 1
                                    

Dalam bayanganku, semua orang tertawa

Rumor tentang cowok lain ini menyebar 

Apakah kau lakukan apa yang kaulakukan bersamaku?

Apakah dia mencintaimu seperti cintaku padamu?

Apakah kau lupa semua rencana yang telah kau buat denganku?

Karna aku tak lupa, kasih

 ....

 "Freya. Apa yang kau lakukan bersama Louis tadi?" tanyaku pada Freya, Mantan pacarku. 

Dia mengeryitkan kening. "Harry, jangan permasalahkan itu lagi, aku mohon. Aku dan dia tidak ada apa-apa!" 

"Well, kali ini aku tidak memercayaimu, sudah beberapa kali kau dan Louis kulihat sedang bersama!"

"Harry, kau ini mantan pacarku berhentilah seolah-olah kau orang penting dihidupku!" Katanya sarkastik lalu pergi entah kemana. 

Aku menunduk sedih. "Iya, aku bukan siapa-siapa lagi dihidupmu, Freya. Maaf" gumamku. 

Aku tersadar dari lamunanku. Aku ingin ke taman, taman dimana dulu kami habiskan waktu bersama, sepanjang hari. 

Biasanya aku dan Freya, akan main hal-hal aneh yang seperti anak-anak kecil lakukan di taman itu, seperti; Hide and seek, atau bahkan Truth or Dare

Oh, nyatanya aku merindukan saat-saat bersamanya, entahlah kami putus memang karena aku yang selalu posesif kepadanya, dan dia juga wanita nakal yang selalu dekat-dekat dengan si brengsek Louis? Intinya, kita sama saja!

Tetapi, aku yang masih sangat mencintainya. Merasa masih peduli, aku tetap melarangnya berdekatan dengan Louis. Jujur, aku sedikit takut waktu Freya dekat dengannya. Louis bukan orang baik-baik, katanya sih begitu.

"Harry!" panggil Fatma  sambil menyentuh bahuku. 

Aku mendongak dan tersadar bahwa aku lagi-lagi melamun. "Eh?"

Fatma tertawa. "Berdiri disepanjang lorong sepi sambil menunduk, kau menakutkanku Harry" 

"Ah yang benar saja, dari tadi aku..um..melamun"

"Freya ya? Tadi, aku baru saja bertemu dengannya. Dia bersama Louis juga, omong-omong apa kalian masih pacaran?"

"Sudah tidak lagi" jawabku sedih.

Fatma menyentuh bahuku lagi atau lebih tepatnya memukulnya, gadis brutal. "Pantas!" 

"Ya, ya, ya. Mereka dimana? Louis dan Freya maksudku?"

"Di lapangan basket, Freya sedang menunggui Louis latihan mungkin? Louis kan keren." Fatma  menyeringai.

"Keren apanya, hidung belang iya" Umpatku dalam hati.

"Harry, kenapa diam?" tanyanya.

"Nggak papa, aku pergi dulu ya Fatma." 

"Ya, silahkan saja."

Aku berjalan, niatnya tadi menghilangkan semua keluh kesahku ditaman, tapi aku pengin lihat seberapa dekatnya Louis dan Ninda sekarang.

Ku putar langkahku menuju lapangan basket.

Dia disana, sedang menghampiri Louis. Freya menggenggam tangannya, dan mencium Louis. Sudah sangat keterlaluan, mengapa dia begitu cepat move on dari ku? Keparat.

Ketika sudah basa-basi dengan Louis, dia berjalan kearahku masih dengan menggenggam tangan Louis sambil tertawa. 

"Leluconmu hebat" puji Freya-ku, Freya-ku? Eh, tidak lagi.

Daydreamer ⇨ Random One Shot{s}Where stories live. Discover now