Last Memories // Zayn Malik

608 20 6
                                        

A/N: UDAH LAMA GAK UPDATE ONE SHOT, DAN SEKARANG JADI JUGA LOL... JANGAN LUPA VOMMENT YAAA. 

ENJOY! X 

**

Fara merapatkan syal serta jaketnya disaat yang bersamaan. Udara begitu dingin setelah ia sadari ini adalah musim gugur. Yang dulu, menjadi kesukaanya namun sekarang berubah menjadi bencana. Fara mengerjapkan matanya ketika ia melihat seseorang yang memunggunginya tidak jauh dari sana. Postur badannya, gaya rambutnya, tinggi badanya ia ingat betul. Tangannya mencengkram kuat-kuat syalnya, nafasnya terasa tercekat ketika lelaki itu memutar badanya menghadapnya.

Fara beku, ingin memutar badan tapi kakinya tidak ingin menurut. Ia masih tetap mencengkram syalnya, deru nafasnya sangat tidak teratur. Mengapa semuanya kembali setelah perlu waktu banyak untuk melupakan yang sudah-sudah?

Fara sendiri bingung, dulu ia adalah gadis periang serta cerewet namun semuanya berubah saat lelaki yang berdiri tidak jauh darinya menghancurkan hidupnya dan meninggalkan jutaan harapan yang sampai saat ini ia sudah kubur dalam-dalam.

Masih saling menatap, keduanya diliputi kebisuan dari kejauhan. Mereka sama-sama tahu diri sendiri, masih terbekas kejadian saat itu. Yang membuat mereka seakan ingin mengakhiri hidup satu sama lain.

Keputus-asaan dirasakan oleh lelaki itu. Sedangkan Fara semuanya masih terasa sakit hingga kini dan ia masih perlu banyak waktu untuk melupakan lelaki itu. Setelah beberapa menit diam, Fara memilih untuk membalikan badannya dan pergi menjauh.

Saat melangkah, ia tetap menyempatkan diri untuk melihat lelaki yang tadi dilihatnya. Lelaki dengan wajah yang menawan serta pakaian yang cukup mahal itu didatangi seorang gadis yang langsung menciumnya tepat dipipi, Fara melihat lelaki itu mengulas senyum pada gadis itu yang memang bukan Fara.

Betapa marahnya Fara, mungkin, ia tak punya alasan untuk marah akan tetapi perasaan yang wajar seperti itu selalu datang disaat ia melihat kejadian seperti itu mana lagi itu adalah orang yang dulu pernah tinggal dihidupnya walaupun hanya sebentar saja…..

Tanpa melihat kearah dua insan itu, Fara tetap melangkahkan kakinya menjauh dari tempatnya. Ia yakin bahwa lelaki itu menyadari dirinya juga karena mereka saling bertatapan dari jarak yang bisa dikatakan lumayan jauh. Namun, Fara bisa melihat mata sendu yang memandangnya milik lelaki itu. Oh tidak, hatinya mengatakan itu hanya imajinasinya saja.

Fara memasukan kunci dan memutar kenop pintu pada apartemennya, setelah itu gadis itu masuk dan menghempaskan diri disofa empuk miliknya sambil memegangi dadanya yang masih berdegup kencang sedari tadi.

“Ia lagi…..Ia lagi. Tuhan selalu ingin mempersulitku.” Gumam Fara memandang langit-langit dengan getir, sungguh, pemandangan yang dilihatnya tadi memang benar-benar menyakitkan mana lagi ia hampir berhasil melupakan lelaki tadi. Astaga, mengapa dunia sesempit ini?

Setelah perasaan kacaunya mereda, ia merogoh tas jinjingnya dan mengambil ponselnya dari dalam sana. Mengetik singkat lalu menaruh ponselnya disamping telinga.

Mendengar suara dari seberang ia langsung merasa tenang.

“Aku melihatnya, Liam. Ia disini bersama wanita lain.” Pembukaannya memang kontan membuat lawan bicaranya kaget bukan main dari sana, tak mungkin kan ia hanya mengangguk-ngangguk paham. Ia mengerti apa yang dirasakan oleh Fara.

Fara menutup sambungan telepon, tak yakin. Tidak seperti biasanya, ia bisa mengobrol dengan Liam sampai tengah malam nanti. Tapi, perasaannya memang sangat tidak bisa dipungkiri bahwa gadis itu masih kesal setengah mati. Ia memainkan rambutnya dengan tangannya lalu bersiul-siul, berusaha untuk menenangkan dirinya yang masih sedikit tidak percaya bahwa ia bertemu dengan lelaki itu lagi.

Daydreamer ⇨ Random One Shot{s}Where stories live. Discover now