12. Doakan Aleppo

3K 383 127
                                    

Kamu, sudah punya yang mana? NOVELnya ya bukan MODELnya plis :3

Kamu, sudah punya yang mana? NOVELnya ya bukan MODELnya plis :3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Serial HAMASSAAD – 12. Doakan Aleppo

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2016, 14 Desember

Uniessy saying : Jangan SPOILER tentang Pernikahan Hamas dan Saad (ambigu ye bacanye :v ) biar pada terima dan baca dulu, baru nanti heboh di lapak SHALIH SQUAD. Doakan ya project yang ntu! Terus kalau udah ada Sh-S... Duo Ganteng dan Duo Ketjeh distop aja atau terus? XD Time nya bikin pusing ga? Di sana double, di sini masih pada single XD Komen cobak :D

Met baca! Semoga bermanfaat ♥

-::-

Rumah makan Padang yang mereka jadikan tempat untuk makan malam kali ini terlihat cukup ramai. Beberapa pelayannya tampak hilir mudik.

Setelah disapa dengan ramah oleh satu dari sekian pelayan rumah makan, mereka dapat meja juga untuk lima orang. Di sudut sana, dekat jendela yang menampilkan temaramnya malam di jam sembilan.

Lauk pauk terhidang, disusul dengan serantang nasi yang cukup untuk lima orang. Hanun paling suka makan di restoran Padang karena banyak pilihan lauk dan kuah. Hamas paling suka karena nasinya all you can eat.

"Waaah, ada ayam pop!" Hanun berdecak melihat dua potong ayam tersaji di antara piring-piring lainnya.

Yaritsa mengambil rantang nasi, bermaksud hendak mengambil nasi untuk dituang ke piringnya. Sebelum kemudian Hamas, yang duduk di hadapannya menyurungkan piringnya sendiri.

"Tolong, Mbak Ris," kata Hamas sambil nyengir. Duh, bikin pipi Yaritsa merona aja. Udah lah itu yang tiga lagi invisible bagi Yaritsa. Hahaha.

"Aku juga, Teh," Mutia ikut-ikutan menyodorkan piring pada Yaritsa setelah piring Hamas terisi. Sukses membuat senyum Hamas terbit sekejapan.

Hanun dan Saad yang duduk berhadapan, menunggu giliran. Mutia duduk di tengah, antara Hanun dan Yaritsa.

"Dikit amat sih lo makannya, Ad?" Hanun berjengit melihat porsi nasi Saad yang kayaknya cuma setengah dari porsinya sendiri.

"Bukan Saad yang dikit, tapi lo yang banyak, Kak," tukas Hamas, kurang ajar banget kan dia mah. Ngga bisa ngejaga image sepupunya sendiri.

Mendengus, Hanun memasang tampang; Biarin! Sukak-sukak gue!

"Kalian berantem mulu yah?" tanya Mutia pada Hamas dan Hanun. Bikin Hamas kiceup.

"Perasaan kamu aja, Mut," sahut Hanun. "Hamas mah emang gitu orangnya."

Hamas rasanya ingin sekali menendang kaki Hanun. Maksudnya, jagain image sepupu gitu kek, pikir Hamas.

Lah, dia aja mulutnya similikiti!

"Mut, cobain deh," Yaritsa mematahkan dendeng balado yang lumayan garing, lalu meletakkannya di atas piring Mutia.

Mengambilnya, Mutia langsung melahap dendeng tersebut.

[✓] HAMASSAAD Bromance Until JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang