Serial HAMASSAAD - 40. Galau Jodoh
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2017, 7 April
-::-
Bismillaah...
"Barangsiapa yang hendak meninggikan bangunannya, maka hendaklah dia mengokohkan pondasinya dan memberikan perhatian penuh terhadapnya. Sesungguhnya kadar tinggi bangunan yang bisa dia bangun adalah sebanding dengan kekuatan pondasi yang dia buat. Amalan manusia adalah ibarat bangunan dan pondasinya adalah iman."
- Ibnul Qayyim
"Lu ngapa, Kak, tetiba nelepon mewek begini dah?" tanya Hamas begitu mendengar gerungan Hanun di sambungan ponselnya.
"Gue ngga mau tahu, Mas... Lo buruan ke rumah gueee!!!" rengek Hanun. Persis anak kecil.
"Emang ada apaan sik? Lu diomelin bos? Dikata jangan kerja di sana. Batu sih elu mah, Kak!"
"Bawel deh lo, Mas," dumal Hanun kemudian. "Udah buruan ke sini! Bawa pizza tuna melt seloyang medium ya!"
Hamas ngedumel ngga jelas. "Iya. Iya. Nanti abis Zuhuran gue insyaaAllah ke sana."
Cengiran Hanun terdengar. "Ajak Saad yak?"
"Lah?" Hamas cengok. "Buat apaan?!"
"Udah, ajak aja sih ah!" tukas Hanun. "Awas aja kalau ngga. Gue pecat lo jadi sepupu!!!"
Tap!
Sambungan telepon terputus. Hamas menarik ponsel yang menempel di telinganya. Keningnya mengernyit tajam. Bibirnya mangap dan berkedut sebal.
Dia tahu bagian Hanun bakal pecat dia jadi adek tuh bercanda doang. Tapi bagian ajak Saad ke rumah sepupunya itu?
"Weh, alig lu, Kak, sumpah!" maki Hamas pada ponselnya yang bergeming.
Tapi tak urung dia menggegas langkah ke garasi. Ponselnya kembali menempel di telinga.
"Wa'alaykumussalaam... Ad, lu di kontrakan? Temenin gue bentaran. Bentar doang elah, kaga tahu gue juga. Ya dah, rapi-rapi buru! Abis Zuhuran, gas ke sana."
*****
.
.
.
"Ini ye, Ad, kalau dia galau jodoh lagi, gue kawinin dia sama elu!" sungut Hamas sebelum membuka pintu mobil mini coopernya yang sudah terparkir di dekat pagar rumah Hanun.
Saad tertawa-tawa. Dia maklum sih, kan Kak Hanun mah curhat ngga jauh dari galau jodoh.
"Assalamu'alaykum!" teriak Hamas di depan pintu rumah Hanun. Tidak sampai lima detik, pintu terbuka.
Ada Hanun menyambut dengan senyum semringah.
"Waaah, cepet banget emang ini sepupu gue!" Hanun melebarkan bukaan pintu. "Masuk, masuk. Duh, ada Saad juga. Rezeki deh!"
Saad senyum malu-malu selagi melangkah masuk ke ruang depan, melewati Hanun.
"Kok rumah sepi, Kak?" tanya Hamas, melaju terus memasuki rumah, ke dapur untuk mengambil minum.
Hanun ikut ke dapur, menyusul Hamas. Khimar kelabunya bergerak seiring langkahnya.
"Iya, bokap-nyokap gue pada arisan. Kak Fitri jenjalan sama her little family ke mal," jawab Hanun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] HAMASSAAD Bromance Until Jannah
SpiritualSeason 2 😎 [Kalau kalian sabar, kalian masih bisa baca banyak Bab di sini] "Eh, nyet... Lau kalau lagi sujud, doa paan aje dah?" tanya Hamas, menyenggol-nyenggol Saad dengan siku kirinya. Saad, yang sedang sibuk baca buku cetak setebal alai...