Serial HAMASSAAD - 26. Detail Dalam Berdoa
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2017, 27 Februari
-::-
"Lo ngga nambah apa-apa, Ad?" tanya Hanun begitu dua porsi jjampong datang.
Sang pelayan membereskan mangkuk dan piring kosong. Saad menyendok kuah ramyun untuk terakhir kali sebelum menyerahkan panci yang sudah tandas isinya itu ke pelayan. Kepala Saad menggeleng pelan.
"Ngga, Kak. Cukup," kata Saad cepat.
"Mbak, es yang ini satu yak. Tapi sendoknya dua," kata Hamas merujuk gambar es di buku menu. "Tar bantuin, tjuy!" kata Hamas lagi, kali ini pada Saad.
"Pesen aja satu lagi, Ad, mumpung dibayarin Hamas dih!" Hanun berseru heboh. Kahfi tertawa.
"Thank you ya, Hamas, gue ditraktir nih," kata Kahfi.
"Ngga apa-apa, Kahf, santai. Hamas mah duitnya banyak!" kata Hanun dengan tangan kanan menutupi mulutnya, seolah berbisik pada Kahfi, tapi masih bisa didengar yang lain.
"Duit bokap gue kali," Hamas nyengir. "Santai aja, brader. Belum kena limit kok. Hehe."
Kahfi mengangguk-angguk, "Omong-omong, Ahad gini mainnya pada ke mal ya?"
"Ini nih," Hamas menunjuk Hanun dengan dagunya, "Tuan Putri tadi chat minta ditem---AW!"
Kalimat Hamas terhenti karena Hanun menendang kakinya di bawah meja. Tangan Saad yang memegang sendok pengaduk di gelas teh manisnya, menutupi ekspresi wajahnya yang susah payah menahan tawa, tapi bahunya berguncang.
"Tadi gue dari Tebet, hadir kajian muslimah. Terus ke sini, daripada sendiri ya gue minta Hamas dateng, Kahf. Eh dia bawa Saad. Bocah bedua emang kan nempel kayak perangko," jawab Hanun sekenanya.
"Lagi galau si Kak Hanun, Mas---ADOH SAKIT DIH!" protes Hamas karena Hanun menjambak rambutnya dengan semena-mena.
"Galau kenapa, Nun?" tanya Kahfi, dengan tawa kecilnya. Masih takjub atas pertengkaran di dekatnya ini.
Galau belum nikah juga...
Rasanya ingin jawab begitu, tapi ngga mungkin kan?!
"Eung, bukan galau," ralat Hanun, grogi. "Cuma lagi pengin aja santai-santai gini. Makan makanan Korea... ngajak Hamas, eh ada Saad... jadi tadi sekalian nanya-nanya tentang pengabulan doa gitu. We all know Saad ilmunya banyak, right?"
Saad nyengir, "Kak Hanun mulai deh..."
"Tapi emang bener sik!" tukas Hamas cepat. "Tadi bahas satu ayat aja ngejlebnya ampun-ampunan. Ye gak, Kak?" Hamas beralih pada Hanun.
"Iye," kata Hanun malas. "Hamas rusuh ah!"
Es krim pesanan Hamas datang. Setelah Hamas mengucap terima kasih, si pelayan segera berlalu. Hamas meletakkan mangkuk berisi es krim dengan toping buah-buahan itu di antara siku kirinya dan siku kanan Saad. Ada dua sendok di sana.
"Bahas ayat apaan?" tanya Kahfi, ingin tahu.
Hanun melirik Kahfi, lalu melirik Hamas, dan bibirnya bergerak sebal. Seolah menyalahkan Hamas karena Kahfi kini terlihat kepo maksimal.
"Al Baqarah ayat 186, Mas," kata Saad.
"Isinya?" tanya Kahfi lagi.
"Tentang kalau doa minta ini minta itu, ibadahnya mesti rajeeen," Hamas yang menyahut. Matanya sadis melirik Hanun yang manyun.
"Ya Allah, si Hamas kejam..." desis Hanun. Hamas ngakak.
"Eh iya, gini, gini..." Kahfi tampak agak serius dari sebelumnya. "Ngomong-ngomong tentang doa... sebaiknya doa itu detail apa ngga ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] HAMASSAAD Bromance Until Jannah
SpiritualSeason 2 😎 [Kalau kalian sabar, kalian masih bisa baca banyak Bab di sini] "Eh, nyet... Lau kalau lagi sujud, doa paan aje dah?" tanya Hamas, menyenggol-nyenggol Saad dengan siku kirinya. Saad, yang sedang sibuk baca buku cetak setebal alai...