Serial HAMASSAAD - 24. Musik itu Haram
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2017, 25 Februari
Rujukan :
1. https://rumaysho.com/372-saatnya-meninggalkan-musik.html
2. http://muslim.or.id/20706-benarkah-musik-islami-itu-haram.html
-::-
Usai shalat Asar, Hamas mundur dari barisan orang-orang yang masih sibuk berzikir. Pun ditinggalkannya Saad yang masih asik bersimpuh, berkutat dengan tangan menengadah dan bibir bergerak. Melafal doa.
Hamas mendekati Bima yang sudah bersandar di tembok masjid kampus bagian luar. Terasnya yang bersih dan cukup untuk menyelonjorkan kaki, agaknya membuat Bima nyaman tilawah di sana.
"Eh, Bim," panggil Hamas, ikutan menyelonjorkan kaki di sebelah Bima. "Ada undangan ngisi pensi lagi tuh. Sabtu ke tiga bulan depan," lanjut Hamas.
Bima menoleh, "Gue ngga ikutan."
"Lah, bijimana caranya dah lau kaga ikutan???"
Hamas melongo. Selama ini yang ngisi pensi kan mereka berdua. Bima suaranya bagus, Hamas juga lumayan. Biasanya Bima nyanyi, Hamas main gitar, sambil sesekali jadi suara dua. Dan sepanjang yang Hamas tahu, Bima getol banget kalau ada undangan pensi. Bayarannya lumayan untuk tambahan pemasukan anak rantauan macam Bima. Kalau Hamas sih, ngisi pensi cuma buat nambah famous aja.
"Ya gue ngga ikutan, Mas."
Bima menyahut dengan sedikit nada ragu. Kelebatan bayaran pensi menghampiri kepalanya, namun buyar seketika begitu dia ingat lagi, ada berjuz-juz Al Quran yang belum dia hafal.
"Lu ada jadwal lain yak?" tanya Hamas lagi.
Masalahnya, ini tumbenan banget. Biasanya tiap Hamas ngabarin bakalan ada pensi, Bima akan dengan senang hati bertanya; Kapan?
"Banyak," sahut Bima singkat.
"Dih, songong bat," Hamas menyenggol lengan Bima. "Jadwal apaan sik? Pensi juga kan cuma sampe jam dua palingan!"
Bima menutup mushaf di tangannya. "Gue udah ngga mau ikut isi pensi."
"LAH?" Hamas makin kaget. "Ini ngapa dah?"
"Gue udah ngga mau lagi urusan sama musik. Gue mau tobatan nasuha."
"Heh, lau kesambet apa gimana?"
"Gue serius, Mas."
"Hanjir, lu serius amat entar cepet tuak!" komentar Hamas. "Kenapa sik? Kok tiba-tibaan banget lu. Biasanya gercep!"
Bima terdiam sejenak, sebelum suaranya terdengar lamat-lamat.
"Musik itu haram."
Hamas tertawa bingung. "Kata siapa?"
"Ada haditsnya," jawab Bima. Dengusan kecilnya terdengar.
Dia tidak boleh goyah, batinnya menguatkan diri. Allah akan ganti jalan rezekinya dengan jalan yang baik.
"Eh, emang kenapa sik? Ya elah, cuma ngisi pensi. Bukan ngisi acara di bar gitu kan???"
Hamas masih tidak terima. Kalau Bima mundur dari dunia musik karena musik itu haram, ya masa Hamas gas terus?
Ini pasti Bima yang salah menafsirkan hadits!
"Gue mau fokus hafalan Quran, Mas. Dan musik itu cuma kayak racun. Musik dan Quran, ngga bakalan bisa nge-blend," jelas Bima.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] HAMASSAAD Bromance Until Jannah
SpiritualSeason 2 😎 [Kalau kalian sabar, kalian masih bisa baca banyak Bab di sini] "Eh, nyet... Lau kalau lagi sujud, doa paan aje dah?" tanya Hamas, menyenggol-nyenggol Saad dengan siku kirinya. Saad, yang sedang sibuk baca buku cetak setebal alai...