30. Zikir yang Benar

3K 329 99
                                    

Serial HAMASSAAD - 30. Zikir yang Benar

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2017, 8 Maret

-::-

"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), berdzikirlah pada Allah."

(QS. An Nisa' [4] : 103)


Bismillaah...


"Eh terus zikir yang benar sesudah shalat itu kayak mana?" tanya Ben.

Kan, Ben lagi aja yang nanya. Asli, entah wartawan, atau mualaf sih si Ben ini?

"Iya, habis shalat itu yang resminya tuh ngapain?" sambung Rangga.

"Zikir tuh baca subhanallaah, alhamdulillaah, allaahuakbar," sahut Hamas, "elah gitu aja kaga paham!"

"Seh, olang kaya songong!" timpal Shiddiq.

"Jelasin atuh, Bim," kata Saad, pada Bima yang kemudian matanya membeliak, kepalanya menggeleng.

"Ngga, antum aja, Ad," tolak Bima secara halus.

Sementara mereka lempar-lemparan tanggung jawab, Hamas berseru keras.

"Pizza dataaang!" 

Hamas bangkit dari duduknya, menyongsong kurir pizza yang datang dengan tiga boks ukuran jumbo. Kotak-kotak pizza berpindah tangan, diiringi berpindahnya lembaran uang merah ke tangan si kurir pizza. Setelah mengucapkan terima kasih, Hamas kembali ke teras masjid.

Saad terlihat antusias, apalagi Fajar dan Shiddiq. Masing-masing kotak dibuka dengan raut tak sabar.

"Pertanyaan gue gimana nasibnya nih?" tanya Ben yang sama sekali tak berminat pada pizza. Minatnya cuma atas jawaban dari pertanyaannya barusan.

"Bim, jawab atuh," Saad menyasar satu potongan pizza. Meski sudah melahap batagor, tapi urusan pizza... perut mereka masih nampung!

"Dih dilempar-lempar!" protes Fajar. "Bagi ilmunya pada niat ngga, hoi?"

"Ngapa lu yang marah-marah dah?!" Hamas tak kalah sewot pada Fajar. 

Lampu masjid kampus mulai menyala sebab sekitar mulai gelap. Mendung menggelayut kian jelas. Rintik hujan perlahan turun.

"Heh, malah pada ribut!" Shiddiq menengahi, "Nih gue yang jawab ya. Bismillaah... Zikir sehabis shalat itu pertama istighfar..."

"Oh yang tadi," kata Ben, mengetik sesuatu di layar ponselnya. "Istighfar..."

"Istighfar tiga kali," kata Shiddiq. Bima dan Saad menyimak sambil melahap pizza. 

"Kenapa cuma tiga kali? Kayak kalau gue abis bikin dosa ya?" tanya Rangga. "Eh, maksudnya kalau khilaf gitu. Kayak abis lihat cewek seksi... Astaghfirullaah abis alhamdulillaah. Hahaha!"

"Apa sih si Rangga gadanta weh!" sungut Fajar.

"Bodo!" balas Rangga cepat, kemudian melahap potongan pizza yang lain.

Ditemani dengan bunyi hujan yang turun, Saad mengunyah pizza dalam mulutnya, kemudian menelannya pelan sebelum bersuara, "Istighfar di sini memang kayak abis khilaf gitu sih. Habis melakukan dosa. Tapi bukan berarti shalat itu adalah perbuatan dosa. Melainkan karena mungkin aja pas shalat kita melakukan kesalahan yang bisa merusak shalat kita. Semacam ngga fokus, atau mikirin hal yang ngga layak. Mengkhayal... Atau mungkin tanpa sadar kita kurang ikhlas..." jelasnya. "Rasul ngajarin begitu, ada faedahnya. Biar kita instropeksi diri. Makanya kita istighfar..."

[✓] HAMASSAAD Bromance Until JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang