[✓] HAMASSAAD Bromance Until Jannah

14. Takut & Sedih

Serial HAMASSAAD – 14. Takut & Sedih

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2016, 21 Desember

-::-

Laa Takhaf wa Laa Tahzan. Innallaaha ma'anaa.

Jangan takut dan jangan sedih. Ada Allah bersama kita.

❤

Hanun melambaikan tangannya di balik pagar, pada Hamas dan Saad yang dengan suka rela mengantarnya sampai rumah. Malam jelang jam setengah dua belas malam dan mereka telah sukses mengantar Mutia, Yaritsa, dan Hanun ke rumah masing-masing. Yang jelas, rumahnya terpencar-pencar jauh.

Tapi sebagai pemuda harapan bangsa, keduanya tidak berkeberatan melakukannya, tentu saja.

"Daaah!" kata Hanun, dengan wajah ceria meski agak sedikit bermuka bantal. Sepanjang tol tadi tidur kan dia mah. "Hati-hati di jalan ya kalian!"

Saad, yang ada di balik kemudi sebab menggantikan Hamas yang tampak lelah, mengangguk. Hamas mencondongkan tubuhnya, membalas lambaian Hanun dengan mengangkat tangan kirinya.

"Balik dulu ya, Kak," kata Saad. "Salam buat orang rumah."

"Salam buat Om sama Tante. Sama Kak Fitri, Fatih terus Bang Ryan juga," kata Hamas. "Maap kaga mampir."

"Iya, sip," sahut Hanun. "Dah, pulang gih. Langsung tidur ya jangan begadang!"

"Bawel lu, Kak!" respons Hamas, tapi cengengesan.

"Assalamu'alaykum," kata Saad.

Dan mobil melaju, diiringi balasan salam dari Hanun.

Hamas menempelkan punggungnya pada sandaran mobil, dan agak menggelosor. Tangannya memegang ponsel.

Chatting via whatsApp dengan Mutia.

Gadis itu tadi menyimpan nomor whatsApp Hamas dan mengirimi Hamas beberapa foto dengan nomor-nomor terverifikasi untuk mengirimkan bantuan berupa uang.

Dasar Hamas, ada aja yang dia obrolkan dengan Mutia.

Mutia

Online

23.45 : ud smp rmh kak?

23.45 : blm. Br antr k hanun

lo blm tdr?

23.47 : baru akan

td bkn teh hangat dl

q off dl ya kak?