Kim Taehyung adalah salah satu dari deretan CEO yang cukup sukses di usianya yang masih terbilang muda. Berkat kejeniusan otaknya dia mampu membangkitkan perusahaan mendiang ayahnya yang hampir bangkrut.
Tidak lupa juga dengan rasa penuh pengabdian dan rasa terima kasihnya pada sang ayah yang sudah repot-repot mengasuhnya seorang diri. Taehyung memang dilahirkan saat ibunya juga pergi meninggalkan suaminya dengan si buah hati yang sudah lama mereka nantikan. Tak salah jika ayah Taehyung memang benar-benar menyayangi putranya.
Tampan, mapan, jenius, dan seksi. Semuanya dimiliki olehnya yang membuatnya masuk ke dalam kategori menantu idaman atau boyfriend goals. Tapi tidak pernah sekalipun Taehyung tertarik dengan yang namanya sebuah komitmen dalam hubungan yang bernama pacaran.
Pacaran? Apa itu?
Taehyung selalu begitu saat orang terdekatnya mencoba menjodohkannya dengan orang yang sebanding. Tapi jawabannya selalu sama.
Dia menolaknya.
Taehyung punya sebuah rumah mewah bertema alam di bukit kecil cukup jauh dari kota Seoul. Di sana hanya ada perumah kecil yang biasanya digunakan oleh keluarga kolongmerat sebagai sarana refreshing atau liburan.
Tapi dia menetap di sana. Meski menghabiskan waktu dua jam dari kantornya ke kediamannya itu tapi Taehyung tidak merasa lelah atau repot. Toh ada supirnya jika dia lelah menyetir.
Dan satu lagi.
Sebenarnya ini terjadi sejak satu bulan lalu. Tidak tahu kenapa Taehyung merasa hatinya berbedar, senyumnya tidak bisa hilang saat mengingat paras imut terbilang cantik dari seorang pengantar susu.
Ya, di komplek perumahannya memang terdapat seorang pengantar susu yang rutin mengantarkan susu setiap jam enam pagi tepat—Taehyung hapal itu— ke rumah-rumah mewah di sana. Orangnya terlihat baru karena baru kali ini Taehyung melihatnya, tepatnya satu bulan lamanya.
"Ah, dia datang!"
Taehyung segera berdiri di depan pintu yang tertutup. Memerhatikan gerak-gerik pengatar susu yang selalu terlihat riang sambil bernyanyi pelan.
Kalau kalian bingung, sebenarnya pintu rumah Taehyung itu terbuat dari kaca yang berlapis tiga. Sengaja ia memilih yang tembus pandang. Jadi kau bisa melihat apapun di luar dari dalam sedangkan yang di luar kau hanya akan melihat pintu kaca yang tebal dan tertutup dengan rapat tidak tembus pandang sama sekali.
"Manis sekali dia kkk~" Taehyung tersenyum dan terkekeh pelan melihat pengantar susu itu pergi sambil membawa dua botol susu yang sudah kosong.
Taehyung selalu meminum susu itu yang rasanya tawar karena itu memang susu murni tapi rasanya sangat manis jika ia sambil membayangkan wajah pengantar susu itu.
Ini sudah satu bulan tepatnya dia hanya melakukan itu. Terdengar pengecut, Taehyung tahu dia memang begitu.
Tapi kini dia mencoba berani.
Dalam percintaan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jeon Jungkook hanya seorang mahasiswa jurusan seni yang merantau di Seoul. Bekerja sampingan dari mulai pengantar susu di pagi dan seorang koki di salah satu restoran mewah. Bakat memasaknya ia dapat dari mendiang ayahnya, ibunya kini tinggal di Busan. Jungkook merasa keuangannya cukup dengan gaji kerja sampingannya, uang dari ibunya selalu ia kirim balik.Pagi ini seperti biasa ia mengantarkan susu ke setiap rumah yang terlihat sedang ada penghuninya. Terutama rumah nomor 5. Selalu ada, terlihat dari lampu ruang tengah yang terlihat menyala di pagi hari, meski Jungkook tidak pernah melihat langsung si penghuni rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
kth ♡ jjk
Fanfictioncerita vkook atau taekook ya pokoknya tentang mereka. [37/100] ©leenamarui