Boring ; Sorry

4.4K 580 15
                                    

Hari yang membosankan.

Yap, menurut seorang pemuda yang baru menginjak umur 20 tahun. Nyatanya, yang sedari ia lakukan hanyalah berbaring tanpa ada kegiatan sama sekali, helaan napasnya terdengar kembali entah sudah yang ke berapa kali.

“Bosaan~” ungkapnya kemudian menutup wajahnya dengan bantal berbentuk karakter Iron Man favoritnya.

Sungguh bagi pemuda asal Busan ini tidak ada yang lebih mengerikan dari waktu liburan yang tidak diisi dengan hal yang semestinya dilakukan saat liburan. Jungkook—nama pemuda itu, menggerutu atau mengeluh sejak siang dan kini hari sudah berganti sore. Dan tidak ada yang ia lakukan selesai mandi, makan, kemudian tiduran di atas ranjangnya yang sudah acak-acakkan.

Jungkook mengambil bantal di atas wajahnya, kedua matanya menatap langit-langit kamar dengan pancaran kebosanan dari sana. Seharusnya hari ini ia pergi berjalan-jalan tapi ada alasan yang membuat liburannya kini terasa membosankan.

Pintu kamarnya dibiarkan terbuka setengah entah karena apa, namun, tiba-tiba hidung bangirnya mencium sebuah aroma yang terlalu menusuk. Lantas Jungkook bangkit dari posisi tidurnya, ekspresi wajahnya terlihat sedikit mengkerut heran begitu bau khas dari masakan yang gosong memasuki indra penciumannya.

“Siapa yang memasak?” tanyanya pada udara, Jungkook langsung turun dari kasur kemudian berjalan dengan tergesa-gesa keluar dari kamarnya.

Dan begitu ia tiba di dapur, terlihat kompor yang menyala dengan pan di atasnya, dari sanalah bau gosong itu berasal ditambah ada asap berwarna hitam mengepul dari sana. Jungkook lantas berjalan mendekat ke kompor, mematikan kompor dengan segera dan mendapati telur ceplok yang sudah dalam keadaan mengenaskan dan tidak layak dimakan.

“Jungkookie?”

Jungkook hampir terlonjak begitu mendengar suara yang luar biasa serak dan dalam itu. Kedua bahunya lantas merasa tegang tapi hanya sebentar, berikutnya ia pun berbalik dan mendapati sosok pria yang dalam keadaan cukup berantakan terutama dari wajah pria itu yang menyiratkan rasa lelah.

Yang lebih muda menghela napasnya kasar, kemudian melipat kedua tangannya di depan dada dengan tatapan yang cuek dan tajam. Jungkook menatap separuh kesal pada pria itu, meski dalam hatinya ia merasa iba bagaimana terlihat lelahnya pria itu.

“Hyung kan sudah kubilang jangan me—“ Jungkook sengaja menghentikan kalimatnya begitu saja, saat tiba-tiba sebuah pelukan memeluk tubuhnya dengan erat.

Kedua tangannya lantas turun, dibiarkan menggantung di udara. Sementara wajahnya tampak blank seolah tidak siap menerima pelukan tiba-tiba itu, detik berikutnya pelukan terasa semakin kuat dan sejujurnya ia mulai merasa sesak.

“Maaf, aku tahu kau pasti sudah bosan mendengarnya. Tapi kumohon, ini yang terakhir, setelah ini kita bisa pergi liburan,” ucap pria itu dengan penuh rasa penyesalan.

Hal itu lantas membuat hati Jungkook merasa luluh, perasaan kesal bahkan bencinya perlahan menghilang layaknya asap hitam dari masakan barusan. Dengan perlahan Jungkook membalas pelukan pria itu, menaruh kepalanya di atas pundak tegap pria yang sudah lama tinggal bersamanya.

Kim Taehyung, bisa dibilang ia adalah tunangan Jungkook dan mereka memilih tinggal bersama sebelum benar-benar menikah. Meski jarak umur mereka terpaut cukup jauh yaitu 8 tahun, tapi keduanya nyatanya mampu menjalin hubungan yang lama dan bisa melangkah ke tahap yang lebih serius. Dan alasan mengapa Jungkook bisa merasa kesal atau membenci pria ini adalah, karena pekerjaan Taehyung yang selalu membuat waktu berdua mereka hilang, rencana liburan mereka sudah gagal entah yang ke berapa kalinya dan kalau boleh jujur Jungkook sudah bosan dengan itu semua.

Dan mendiami tunangannya selama tiga hari itu bukanlah hal yang mudah, sudah tiga malam ini pun Jungkook harus menahan rindu untuk tidak tidur di dalam pelukan hangat tunangan tampannya itu.

“Hmm ne, aku maafkan,” ucap Jungkook yang kemudian pelukan pada tubuhnya terlepas.

Senyum kotak itu terlihat di wajah lelah Taehyung dan sejujurnya Jungkook amat menyukai senyum itu. Senyum yang selalu menjadi energinya jika sedang lelah bahkan sedih sekalipun. Taehyung kemudian menangkup wajahnya dengan kedua tangan besar pria itu, dan detik berikutnya bibir mereka bertemu.

Hanya berupa lumatan-lumatan kecil dan isapan pelan yang dapat Jungkook rasakan, tapi entah mengapa itu semua sudah cukup memabukkan untuknya. Sementara bagi Taehyung bibir tunangannya itu selalu terasa manis seperti saat mereka baru pertama kali berciuman—saat hari ulang tahun Jungkook yang ke-18 dan itu terasa sangat kaku luar biasa—.

Tautan bibir itu usai saat lenguhan mulai terdengar dari kedua belah bibir ranum Jungkook, napas mereka memburu tapi mereka menyukai itu. Keduanya jatuh pada tatapan satu sama lain dan senyum terpantri indah di wajah keduanya.

Taehyung kembali memeluk tunangannya itu, menghirup dalam-dalam aroma khas dari Jungkook yang selalu membuatnya semakin mengagumi salah satu karya Tuhan yang menurutnya sempurna.

“Aku lelah.”

Senyum itu sedikit luntur namun tidak sampai hilang, Jungkook terkekeh merasakan geli saat ciuman-ciuman lembut terasa di lehernya. Lalu ciuman itu berlanjut menjadi isapan-isapan yang terasa geli hingga membuat kedua kakinya nyaris lemas, Jungkook memukul pelan punggung tegap Taehyung yang terbalut kaus hitam.

“Kalau begitu, tidur,” balasnya lalu beralih mengusap lembut surai tunangannya yang pirang.

“Aku maunya denganmu. Kau itu harus dihukum karena sudah membuatku harus tidur sambil memeluk guling selama tiga malam.”

“Kalau begitu, hukum aku hyungiehh~”

Taehyung agak terkejut saat mendengar jawaban Jungkook yang tepat berbisik di telinga kirinya. Lantas ia melepaskan pelukannya dan langsung mendapati wajah manis dari tunanganya, detik berikutnya seringai tercipta dengan mulusnya di wajah tampan itu.

“Hwaa hyung!” Jungkook memekik terkejut saat tubuhnya digendong bridal, dan selanjutnya ia tertawa pelan saat tubuhnya digendong dengan terburu-buru oleh Taehyung menuju kamar terdekat.

Tak lupa menutup pintu—yang dibanting, Jungkook kembali memekik saat tubuhnya dibanting cukup keras ke atas ranjang dan disusul dengan Taehyung yang menindihnya. Selanjutnya bibir mereka kembali bertaut, cuaca hari ini terasa dingin mencekik, dan tak salah bagi mereka untuk menghangatkan satu sama lain di atas kasur.


















FIN

A.N
Ini apa? Wkwkwkw, efek kegabutan dan mood menulisku hilang :/ maafin ya~

©leenamarui

kth ♡ jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang