Di belakang halaman rumah ini terdapat sebuah saung kecil yang terbuat dari kayu nan kokoh. Tampak nyaman untuk sekedar bersantai atau beristirahat sejenak dari aktivitas yang padat. Seperti halnya pemuda ini, pemuda dengan surai cokelat yang berpadu dengan warna merah pudar, kedua matanya terpejam sementara itu ia sendiri tengah menikmati suasana hening dan udara yang terasa sejuk di sini.
Matahari sedang bersinar terlalu bersemangat, membuat orang-orang kebanyakan merasa malas untuk sekedar melakukan kegiatan kecil. Sama sepertinya.
"Kak, Kak Tae ...."
Tiba-tiba sebuah suara yang terdengar lembut meski sedikit serak memanjakan indra pendengaran pemuda itu. Kedua matanya masih terpejam dan ia hanya membalas dengan gumaman rendah.
"Kak ih, jadi nggak kita kencan?" tanya seorang pemuda dengan wajah manisnya yang memiliki surai berwarna raven.
Itu Jungkook yang tengah berusaha membangunkan pacar tampannya yang bernama Taehyung.
"Males tapi kakaknya, dek," balas Taehyung memilih hendak tertidur.
Kedua tangannya ia silangkan di belakang kepala sebagai bantalan, sementara sebelah kakinya ia tekuk, rambutnya sedikit berantakan karena angin sepoi-sepoi dan posisi berbaringnya yang berubah-berubah.
Jungkook tampak cemberut, ia kesal, tentu, karena sebenarnya mereka sudah berjanji akan kencan sejak tiga hari yang lalu. Dan saat harinya tiba, pacarnya itu malah memilih berbaring malas di bawah saung kecil.
"Kakak gitu ih, udah nggak sayang lagi ya sama Kookie?" tanyanya masih dengan raut wajah cemberut.
Hening.
Dua menit berlalu dan Jungkook tidak mendapat respon apa-apa, alhasil ia menghela napasnya secara serentak. Ia kecewa sebenarnya tapi ia sendiri berusaha bersikap dewasa. Ya, mungkin Taehyung merasa kelelahan hari ini sehingga tidak bisa pergi berkencan dengannya.
Akhirnya Jungkook pun memilih hendak pergi meninggalkan pacar tampannya itu karena ia pikir tidak ada yang bisa dilakukan di sini dan tak ingin mengganggu kekasihnya.
Tapi, baru saja ia hendak bangkit, sebelah tangannya ditahan. Jungkook tertahan di posisinya, dan mendapati senyum tampan dari wajah pacarnya yang masih terpejam.
"Sini aja sama kakak," pinta Taehung sambil menarik sebelah tangan Jungkook agar terbaring.
Yang lebih muda mengangguk, kemudian membaringkan tubuh berisinya di samping yang lebih tua. Jungkook baru saja hendak membaringkan kepalanya sebelum Taehyung mengulurkan lengannya tepat di bawah kepalanya-menjadikan lengan pemuda itu sebagai bantalan pacar manisnya.
"Kita enggak usah kencan, dek. Cukup nikmatin waktu berdua begini aja udah cukup kok, yang penting kita bisa makin deket satu sama lain." Taehyung mengusap lembut surai raven milik pacarnya.
Sementara itu, sang pacar-Jungkook hanya tersenyum manis. Kedua pipi putih nan gembilnya tampak merona dan memanas. Dengan sedikit ragu-ragu dan kaku, Jungkook mulai melingkarkan kedua tangannya di pinggang Taehyung, memeluk tubuh kurus yang nyatanya memiliki tenaga kuda.
Taehyung yang melihat itu semakin tersenyum lebar, sebelah tangannya mengusap lembut surai raven milik Jungkook. Membiarkan rambut mereka tergerai angin yang lembut, lamban laun Jungkook merasa kantuk menyerangnya. Akibat segala rasa nyaman dan suasana tenang seperti saat ini, ditambah usapan Taehyung pada rambutnya terasa nyaman sekali.
"Kak, mau tidur," ucapnya kemudian menyamankan kepalanya di atas lengan sang pacar.
"Tidur aja, kakak juga mau tidur kok," jawab Taehyung dengan santai.
Ia pun memiringkan tubuhnya, memeluk benar-benar pacarnya, membiarkan tubuh keduanya terkena skinship yang berlebihan. Jungkook lagi-lagi merona, jantungnya berdetak kencang, bisa dibilang ini pertama kalinya ia bisa sedekat ini dengan Taehyung ditambah diperbolehkan tidur bersama pacar tampannya itu.
"Kak?" Jungkook mendongak kecil, mendapati wajah damai sang pacar yang sudah pulas tertidur.
"Dasar kebo ih," komennya sambil mencubit pelan pipi tirus milik Taehyung.
Jungkook masih tersenyum di sana, kedua matanya selalu tampak berbinar. Menatap wajah sempurna milik pacarnya, benar, ia tidak akan pernah bisa lepas dari jeratan pacarnya kata teman-temannya yang lain.
"Aku sayang kakak."
"Kakak juga sayang kamu."
Entah itu hanya mimpi atau kenyataan, yang jelas Jungkook mendengarnya sedetik sebelum kedua matanya terpejam karena kantuk yang sudah merajai pikirannya.
FIN
A.N
Enggak tau deh ini apa, hehehe. Aku cuman pengin nyoba tema cerita dan gaya bahasa yang beda hehe, eh nggak juga sih. Jadi di sini aku cuman pengin nyoba di mana dialog antar tokohnya pake bahasa non-baku sementara narasinya baku. Soalnya, emang gitu aturannya kalau kita mau buat tema atau alur cerita yang ngelibatin kehidupan sehari-hari atau bahasa sehari-hari, maksudnya yang non-baku gitu. Jadi percakapannya aja non-baku, kalau narasinya tetap baku hehehe.
Oke ini gaje maafkan, cuman 700 word itupun 2 lembar ms. Word. Gabut sih :(
Gimana? Ganteng engga sih? Kak Tae pacarnya Jungkook ini tuh. Kenalin, jangan ditikung ya.
00.55 am.
©leenamarui
KAMU SEDANG MEMBACA
kth ♡ jjk
Fanfictioncerita vkook atau taekook ya pokoknya tentang mereka. [37/100] ©leenamarui