Miss You

4K 520 43
                                    

Dari tujuh hari dalam seminggu, Taehyung paling mengutuk hari Kamis. Atau tepatnya malam sebelum Kamis tiba.

Karena dari semua hari, hanya pada malam sebelum Kamis-lah ia harus seperti ini. Dan lagi, ia mengutuk siapa saja yang sudah membuat jadwal pelajaran hari Kamis sungguh padat dan meremas otak secara berlebihan.

"Ini rumus macam apa?!" gumam Taehyung sembari menatap heran contoh soal di buku matematikanya, dan kini ia harus mengerjakan soal yang serupa dengan jalan yang sama, hanya angkanya saja yang berubah.

Melihat bagaimana banyaknya koefisien dan tanda kurung membuat matanya perih. Taehyung memilih menutup buku tugasnya, ia lelah sudah 3 jam lamanya berkutat bersama matematika dan berujung ia nyaris lupa berkedip.

Padahal sebelumnya ia sudah belajar Fisika karena besok akan ada ulangan di jam pertama, lalu sehabis itu matematika dan dilanjutkan dengan sejarah Korea.

"Eomma ...," lirihnya sembari menatap deretan teks panjang berisikan narasi sejarah negaranya sendiri.

Kedua matanya sudah lelah, terutama otak dan pikirannya. Tapi nasib pelajar, selalu didorong untuk bisa menyelesaikan sebanyak apapun dalam kurun waktu yang sudah ditentukan.

"Aku bisa botak lama-lama," tutur Taehyung mulai ngawur, iapun memilih menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi meja belajarnya.

Napasnya menghela dengan kasar. Astaga, kehidupan anak SMA sudah sebegini parahnya, bagaimana kuliah? Kerja?

Terdengar pintu kamarnya yang diketuk beberapa kali. Dengan malas Taehyung menyuruh orang itu langsung masuk karena pintu tidak dikunci.

"Hyung, mengapa belum tidur?"

Taehyung yang semula sedang memejamkan kedua matanya tiba-tiba melek kembali dan langsung duduk dengan tegap. Kepalanya langsung menoleh ke arah pintu kamarnya.

Di sana, terdapat seorang pemuda manis yang memakai setelah piyama yang dilapisi hoodie berwarna cokelat tua dengan gambar kartun kelinci di tengahnya.

Tanpa sadar Taehyung sudah tersenyum layaknya orang idiot begitu mendapati sosok manis di hadapannya.

"Kookie--"

"HYUNG! Mengapa belum tidur?!"

Taehyung langsung terlonjak begitu Jungkook memanggilnya secara membentak. Dan berikutnya kursi yang ia duduki bertambah berat karena saat ini Jungkook sudah berada di atas pangkuannya.

"Ah ... hyung masih harus mengerjakan tugas, iya. Nah, ada apa Kookie malam-malam begini kemari?"

Mendengar pertanyaan seperti itu lamtas membuat Jungkook cemberut. Dan itu menjadikan ia mendapati cubitan manis di kedua pipinya.

"Tugas melulu! Kau tidak lelah apa hyung? Dan juga ... kau tidak pernah punya waktu lagi untukku," cicit Jungkook dengan ekspresi sendunya.

Owh, lihatlah. Bagaimana ekspresi kelinci manis di atas pangkuan Taehyung saat ini. Sangat amat menggemaskan dan minta untuk diterkam sekali.

Dan yang dikatakan Jungkook memang benar, padahal Taehyung masih kelas 2 SMA namun tugas sudah membelenggunya. Sedangkan Jungkook yang masih kelas 9 SMP nyatanya tidak terlalu terikat dengan tugas dan ia hanya perlu fokus pada ujian akhirnya nanti.

Dengan enteng Taehyung mulai memeluk pinggang sang kekasih, ya, mereka sepasang kekasih dengan rumah yang bersebelahan. Itulah mengapa tak perlu heran bagaimana Jungkook bisa ke sini di jam lewat 9 malam.

Dengan praktis Jungkook membalas pelukan Taehyung dengan memeluk leher pemuda itu. Mereka terdiam sembari berpelukan dan berbagi kehangatan di dalam kamar.

"Hyung, aku merindukanmu."

"Aku juga."

Dan mereka pun akhirnya sadar, bahwa sebesar apapun alasan yang membuat mereka terpisah. Nyatanya hati mereka selalu menang, selalu menginginkan apa yang seharusnya dibutuhkan, sebuah komunikasi dan tatap wajah secara langsung adalah hal terpenting dalam keberlangsungan sebuah hubungan.











END

Gaje memang, sebenarnya ini curhat terselubung aku :"""

kth ♡ jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang