"Kau sudah berapa kali memegangnya?"
"Baru sekali sih, itupun karena tidak sengaja. Tapi rasanya benar-benar kenyal dan nikmat hyung!"
"Benarkan kataku juga? Kau tidak akan menyesal!"
Ketiga lelaki tampan itu kini sedang berkumpul di pojok kelas yang paling tua. Kelas sudah kosong karena jam pulang sekolah sudah lewat satu jam yang lalu.
Mereka bertiga terdiri dari Namjoon, Jimin, dan Taehyung yang tengah berbicara hal random dan kini berujung pada masalah ekhem..
Dada wanita.
Atau tepatnya dada kekasih mereka. Sebenarnya hanya Namjoon dan Jimin yang membicarakan hal itu karena mereka sama-sama sudah pernah memegang punya kekasih mereka masing-masing.
"Tae, kau tidak pernah memegang da—"
"Mana mungkin berani dia Jim. Yang ada ia keburu sudah ditampar oleh Jungkook seperti saat dia mencium gadis itu."
"Mwo? Benarkah hyung?"
"Iya, waktu itu—"
"Aissh bisakah kalian diam? Mengapa kalian sungguh berlebihan hanya karena memegang dada kekasih kalian masing-masing? Apa enaknya?" ujar Taehyung yang sudah kesal sedari tadi.
Pasalnya semua juga tahu bahwa kekasihnya Taehyung yaitu Jungkook memang masih sangat-sangat polos. Meski nyatanya mereka berdua sudah pernah berciuman, itupun dengan sedikit pemaksaan dari Taehyung sendiri karena gemas dan tidak bisa lagi menahan nafsunya waktu itu.
Walau berakhir dirinya kena tampar dari sang kekasih yang kemudian mendiaminya selama tiga hari.
Kedua sahabatnya yang melihat wajah muram Taehyung langsung mendekati pemuda tampan itu. Menepuk kedua bahunya bermaksud untuk memberikan semangat.
"Kau belum coba sih Tae. Rasanya nikmat walau hanya meremasnya saja, kau harus mencobanya pada Jungkookie!" ujar Jimin dengan mantap.
"Kau gila? Bisa-bisa aku digorok kakanya kalau begitu!" balas Taehyung garang.
Berciuman saja ia sudah kena tampar dan omelan dari kakanya Jungkook. Apalagi jika meremas dada kekasihnya secara sengaja ataupun tidak, bisa-bisa miliknya dipotong karena kakaknya Jungkook pernah mengancam padanya seperti itu.
Namjoon berpikir sebentar lalu sebuah ide muncul dari otak jeniusnya. Iapun langsung mengajak Taehyung dan Jimin untuk membentuk lingkaran dan membisikan ide jahanamnya.
"Bagaimana? Bagus bukan?" tanya Namjoon setelahnya yang dibalas acungan jempol dari Jimin.
Sementara Taehyung dengan ragu menganggukkan kepalanya.
Apa akan berhasil?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kini Jungkook tengah berjalan di koridor sekolah yang sepi. Sesekali terdengar suara senandungnya yang merdu. Ia begitu ceria seperti biasa hingga seseorang lari dari arah belakangnya dan menarik sebelah tangannya.Mau tak mau itu membuat Jungkook harus ikut berlari hingga ke masuk dalam lab biologi tua. Orang itu menariknya ke dalam lemari kosong dan menutup pintunya. Jungkook sudah akan memberontak tapi sebuah tangan menutup mulutnya.
"Sssst Kookie... Ini aku," ucap suara berat yang sangat ia kenali.
Itu suara Taehyung kekasihnya yang kini tengah memeluknya dari belakang. Posisi mereka sebenarnya cukup menguntungkan bagi Taehyung. Keduanya dalam posisi setengah duduk dengan tubuh Jungkook yang menyandar pada dada bidanya. Membuat sebelah tangannya bebas untuk memeluk tubuh kekasihnya.
"Mmhh.. Ada apa oppa?" tanya Jungkook dengan nada berbisik.
Sementara Taehyung hanya diam kemudian memberikannya isyarat agar diam dan Jungkook menurut. Otaknya berpikir ada sesuatu yang berbahaya dan lebih baik ia diam.
Lalu hening di antara mereka. Hingga...
"Mhhmpp!" Jungkook melenguh saat merasakan sebelah dadanya diremas cukup kencang.
Ia ingin berteriak tapi Taehyung langsung menyuruhnya diam saat sebuah langkah kaki terdengar memasuki lab biologi.
"Ada pembunuh Kookie... Jangan membuat suara!" titah Taehyung dengan tegas.
Hal itu langsung membuat Jungkook merinding karena takut. Kedua tangannya pun langsung mencengkram lengan Taehyung yang di mana tangan pemuda itu masih bertengger di sebelah dadanya.
"Nggh hh T-thaee o-oppahh.." lenguh Jungkook pelan dan samar saat merasakan dadanya kembali diremas cukup kuat.
Dalam hatinya Taehyung berteriak senang. Sungguh rasanya nikmat apalagi begitu mendengar desahan Jungkook yang menurutnya terdengar imut dan seksi secara bersamaan.
Langkah kaki itupun kemudian menjauh dari lab biologi. Lantas keduanya keluar dari lemari.
"Oppa memangnya pembunuh apa yang masuk ke sekolah?" tanya Jungkook penasaran dengan wajah memerah.
Kini mereka sudah berdiri berhadapan. Taehyung merasa belum puaspun menarik pinggang Jungkook agar tubuh mereka menempel.
"Pokoknya dia pembunuh sayang. Oh ya apa oppa boleh..."
"Tae Oppa..."
"Ne?"
"Aku mau lagi..." tutur Jungkook dengan wajah memerah padam dan kepalanya yang menunduk.
Taehyung lalu menatapnya penuh keheranan, hingga otak mesumnya mengerti maksud dari perkataan kekasih manisnya.
"Ah! O-oppa.." desah Jungkook refleks saat merasakan dadanya kembali diremas.
Iapun melihat Taehyung yang kini tengah menatapnya dengan tatapan nafsu dan seringai seksinya.
"Kau mau yang lebih sayang?" tawar Taehyung dan ia sedikit terkejut begitu mendapat anggukan dari sang kekasih.
"N-ne oppa... Kookie mau lagi..."
"Sure baby..." bisik Taehyung seduktif pada Jungkook yang merasa kini tubuhnya meremang.
'Big thanks for you Namjoon Hyung!'-kth
'Aahh kenapa rasanya nikmat? Hwee apa eomma dan eonnie akan marah nanti?'-jjk
END
Ff pertama GS aku nih gais (T▽T) maaf ya kalo jelek dan nista banget aduh /sembunyidibalikkolortae/
Jk gs itu emang cantik yakan? ╮(╯▽╰)╭
©leenamarui
KAMU SEDANG MEMBACA
kth ♡ jjk
Fanfictioncerita vkook atau taekook ya pokoknya tentang mereka. [37/100] ©leenamarui