6. See Me

5.4K 196 2
                                    

"Kamu kuasai aku, kamulah keajaiban di nadiku
Ini pasti cinta"

Boom Clap
-Charlie XCX-

❄❄❄


Nefertiti merebahkan tubuhnya di atas kasur berukuran king size. Tidak ada yang ingin ia lakukan kecuali mengistirahatkan tubuh.

Rapat dadakan yang Carlen adakan sempat membuat Nefertiti pusing. Bagaimana tidak. Ia bahkan di minta Carlen untuk mempresentasikan semua hasil penjualan selama empat bulan terakhir, apalagi di ruang rapat itu tidak ada orang biasa, semua orang pengisi rapat adalah orang yang berilmu tinggi dan pasti terpandang. Nefertiti sempat grogi dibuatnya, namun rasa grogi itu hilang saat semua orang bertepuk tangan karena mendengar kata demi kata yang Nefertiti ucapkan saat menyampaikan data itu dengan akurat dan dengan kalimat efektif yang mudah dimengerti.

Ia beranjak dari zona nyamannya menuju lantai bawah. Ia mendengar suara pintu rumah terbuka dan beberapa derap kaki yang menyusul. Mata Nefertiti berhasil menangkap tubuh jangkung gadis cantik berambut blonde. Ia mengangguk paham. Ternyata hari ini ia kedatangan tamu penting, yaitu adik tirinya tersayang dan dua orang lagi dibelakang gadis itu, yaitu mamahnya dan tentu Edsel ayahnya. Secepat kilat Nefertiti memutar tumit dan masuk kembali ke kamarnya.

"Nef ada yang ingin ketemu kamu"
Ucap Ibu Nediva dari balik pintu.

"Iya bu aku akan segera kebewah"

Ia menatap memperbaiki rambut dan bajunya yang acak-acakan, setelah itu ia melangkah ragu menuruni tangga. Lihat saja sekarang ketiga mata tamu itu menatap Nefertiti tanpa berhenti, apalagi gadis berambut pirang itu yang menatapnya dengan tatapan aneh.

"Selamat sore. Jadi ada perlu apa kalian repot-repot kemari ?"
Sarkas Nefertiti tanpa basa-basi.

"Nef jangan bicara seperti itu"
Kata Ibu Nediva memperingatkan.

Nefertiti menghela nafas. Ia masih menatap ke tiga orang dihadapanya untuk menagih jawaban. Ia melirik Laurel sejenak. Rambut blonde panjang itu pasti diwariskan dari Edsel sedangkan mata coklat itu pasti dari Ibu Kandice, Nefertiti sendiri mengakui, postur tubuh dan lekukan sempurna yang dimiliki Laurel memang Nefertiti akui bahwa Laurel memang layak mendapat gelar model ter-sexy yang pernah ia temui.

"Jadi Nefertiti perkenalkan ini adik kamu"
Ucap mamah Kandice tersenyum sambil melirik kedua putrinya yang saling bertukar tatap.

"Nefertiti Odelina"
Ucap Nefertiti tersenyum simpul.

"Laurel Hera"
Balas Laurel tersenyum tipis menyalami tangan Nefertiti.

"Jadi nak apa benar yang mamah dengar kalau kamu bersedia menerima tawaran pernikahan itu?"
Tanya Kandice menatap Nefertiti.

Sontak Ibu Nediva mengalihkan pandangan ke arah Nefertiti, begitu juga Laurel. Nefertiti terdiam. Ia melirik Edsel yang duduk tidak jauh dari Laurel, mata pria itu memaksa Nefertiti untuk menjawab "Iya", tanpa berpikir lama Nefertiti mengangguk kan kepalanya lemas.

"Ibu berharap ini bukan paksaan"
Desis Ibu Nediva masih menatap lekat Nefertiti.

"Tentu tidak bu"
Jawab Nefertiti dengan suara merendah.

Mereka terdiam cukup lama, sampai Edsel membubarkan atmosfer canggung itu dengan menanyakan bagaimana hubungan Nefertiti dengan Harry setelah makan malam itu. Nefertiti sendiri menjawab seadanya, ia sendiri belum menghubungi bahkan menyapa Harry lewat pesan.

On My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang