10. Two Different Sides

4.4K 157 0
                                    

"Bila malam ini tak selamanya
Setidaknya kita bersama-sama"

Alone
-Alan Walker-


❄❄❄


Harry.

Seperti yang sudah aku janjikan pada Hana kemarin bahwa untuk sesi pemotretan kali ini aku yang akan menjadi fotografernya, jadi aku tidak datang ke perusahaan ayah, melainkan ke Emerald. Corp perusahaan ibu.

Terkadang untuk menghilangkan penat, aku akan datang ke perusahaan ibu untuk mengasah hobi fotografiku untuk memotret beberapa model yang ada di sana sebagai objek, jadi tidak heran beberapa model mengenalku dengan baik disana.

Aku memarkirkan mobil subaru sileverku diparkiran khusus, mungkin hanya orang-orang penting yang bisa memarkirkan mobilnya disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku memarkirkan mobil subaru sileverku diparkiran khusus, mungkin hanya orang-orang penting yang bisa memarkirkan mobilnya disini. Kakiku melangkah pasti memasuki gedung pencakar langit itu, dan baru saja sampai dipintu utama sudah ada beberapa model berjalan dengan anggun memasuki studio foto yang sudah ditentukan, mereka terkadang tersenyum padaku atau sekedar menyapaku saja.

"Harry !"
Pekik seseorang memanggilku dari belakang. Setelah aku menoleh ternyata aku mendapati Hana tengah berlari kecik kearahku.

"Hana long time not see"
Kataku lalu memeluk erat Hana. Aku sangat merindukan dia.

Hana tersenyum hangat ke arahku. Lekukan bibirnya terpahat sempurna apalagi di tambah polesan lipstick pink pucat, menambah kesan sexy tertampil dari bibir Hana.

"Maaf Pak Harry, Ibu Sophia memanggil Anda diruangannya, Anda diperintah untuk segera kesana secepatnya. Trimakasih"
Setelah menyampaikan pesannya wanita berpakaian rapih itu segera pergi meninggalkanku. Sedangkan aku melirik Hana yang air mukannya dipenuhi dengan tanya.

"Hana sebaiknya kamu segera ke ruang make up, jika make upmu sudah selesai segera pergi ke studio dan hubungi aku"

Ujarku pada Hana yang masih menampakkan kebingungan diraut mukannya, namun gadis itu tidak ambil pusing. Setelah mendengar ucapanku Hana langsung melesat pergi.

Aku melangkah menuju pintu lift dan memencet tombol panah naik yang terpasang pada tembok pinggir pintu. Selang beberapa lama suara dentingan terdengar dan pintu lift terbuka. Namun aku malah disuguhkan sosok gadis berambut hitam pekat bermanik mata coklat gelap itu, ia tersenyum hangat kearahku. Nefertiti nampak berbeda dengan setelan jas kerja warna hitamnya. Ia tampak... Berwibawa.

"Harry? "
Ucap Nefertiti mengernyit heran.

"Sedang apa di sini?"
Kata gadis itu selanjutnya setelah benar-benar keluar dari ruang pengap lift. Gadis itu berjalan menepi menghampiriku.

On My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang