26. New Beginning

3.7K 122 0
                                    

"Ingatkah hari saat kita sudah menyerah.
Saat kau katakan aku tak berikan yang cukup."

Olivia
-One Direction-

❄❄❄

Sungguh ini pemandangan yang luar biasa. Hamparan pasir putih lembut dipadukan dengan birunya air laut yang jernih, apalagi semilir angin lembut pantai dan rayuan daun kelapa yang menari kesana kemari tertiup angin, ini semua benar-benar membuatku tambah betah walaupun hanya terduduk di pasir dan di temani cahaya oranye sang surya yang ternyata sudah ingin cepat-cepat kembali ke persembunyiannya.

Gadis berambut cepak di sampingku lebih memilih tidur terlentang sembari menutup kedua matanya. Kakinya terus bergerak membuka dan menutup menyapu pasir, mungkin ia membayangkan kalau pasir itu salju. Mulut Leyna juga tidak henti-hentinya untuk mengeluarkan suara siulan sebuah lagu dari penyanyi Miley Cyrus - We Can't Stop. Salah satu lagu favorit di playlist ku.

"Berapa hari kita disini?"
Tanya Leyna yang masih menutup kedua matanya.

Aku menyamakan posisi layaknya Leyna yang tidur telentang. Huh... Ternyata nyaman juga, makanya si cepak ini betah.

"Kata Harry sih tiga hari. Aku pingin nyoba diving besok, kamu ikut nggak?"

"Nggak. Mending aku buat istana pasir aja di pantai. Serius aku masih trauma sama kejadian saat aku diving di Raja Ampat dan nggak sengaja nginjak bulu babi, rasanya kakiku mati rasa"
Ujar Leyna bergidik ngeri.

Aku hanya terkekeh geli jika harus membayangkan bagaimana kondisi Leyna saat itu.

"Dalam rangka apa sih kamu ke Gorontalo?"
Tanya Leyna sudah membuka sepasang matanya. Ia duduk lalu mengambil buah kelapa utuh yang atasnya sudah dilubangi terlebih dahulu agar airnya bisa di minum.

"Untuk merayakan momen spesial"
Jawabku singkat. Aku menjadi senyam-senyum sendiri jika mengingat kejadian kemarin, dimana kita sama-sama menyampaikan perasaan dan kejujuran yang kami tutupi selama ini.

"Nef kamu udah honey moon belum sih sama Harry? Apa jangan-jangan Harry ngajak kamu kesini untuk honey moon?"
Tanya Leyna dengan raut muka menggoda.

Sebentar sebentar, masak iya? Tapi ucapan Leyna ada benarnya juga. Saat aku dan Harry menikah dulu malamnya kami tidak melakukan apapun, pendekatan juga tidak karena saat itu aku lebih memilih menemani David pergi kerumah ibunya. Sehabis menamani David lalu beberapa hari kemudian Harry langsung mengajakku pergi ke Korea Selatan dan kita pisah kamar karena ada Hana. Jadi bisa dipastikan aku dan Harry belum melakukan hubungan ke jenjang intim sama sekali. Aku dan dia memang sering tidur seranjang, tapi... Sejauh ini kami tidak melakukan apapun. Bahkan moment romantis di ranjang hanya sebatas aku tidur di dadanya, dan kejadian itu terekam di memoriku dengan jelas.

"Nef... Ditanya malah ngelamun"
Dengus Leyna sebal sambil menggoyangkan tubuhku.

"Apasih belum"
Ucapku gusar karena tangan Leyna yang terus bergerak menggoyang-goyangkan tubuhku.

"Berarti... Nanti dong"
Celetuk Leyna menaik turunkan alis.

"Apanya sih Ley?!"
Tanyaku yang mulai bingung dengan arah pembicaraan ini, dengan itu aku beranjak dari pasir dan menghampiri sosok pria bermanik jade green yang tengah duduk bersantai di sebuah kursi pantai.

On My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang