Harry.
Ini sudah delapan jam sejak ia pamit padaku untuk menemui Hana. Beberapa kali aku menelepon Nefertiti, namun hanya sebuah pesan note yang menjawab bahwa ia sedang sibuk.
Tak selang beberapa menit gadis dengan muka gembira yang menyeruak dari wajahnya itu datang padaku dengan langkah yang sedikit berjinjit. Ia duduk disampingku dan langsung meneguk segelas air mineral yang ada di gelas hingga habis.
"Dari mana saja?"
Tanyaku mengelap peluh yang meluncur menuruni dahi Nefertiti.Nefertiti tersenyum kecil sambil menyingkirkan tanganku yang masih berada di sekitar dahinya.
"Jalan-jalan. Jangan khawatir seperti itu, aku tidak akan hilang seperti anak kecil"
Nefertiti terkekeh."Aku ingin tanya. Dulu kenapa kamu membelikanku cincin golden topaz?"
Tanya Nefertiti menatapku."Kamu nggak suka?"
"Bukan seperti itu, maksudku kamu pasti punya alasan tersendiri untuk milih cincin ini"
"Membantu seseorang untuk menentukan dengan tepat apa yang di inginkannya, membawa kejelasan dan logika dalam situasi apapun"
Ucapku menatap Nefertiti bingung saat membeberkan nilai magis yang terkandung dalam kristal golden topaz."Dan sekarang aku disini dengan segala ketentuan yang telah aku pilih dari masalah terumit yang pernah aku jalani, semua logika dan keinginanku sekarang hanya terpacu untukmu"
Ujar Nefertiti dengan kedua mata coklat gelapnya yang menatapku.Nefertiti menarik kedua sudut bibirnya, seakan terhipnotis aku hanya menanggapi apa yang ia katakan dengan diam. Menanggapi sikapku yang diam mendadak, Nefertiti langsung berdiri dari duduknya lalu mengambil langkah kecil untuk berdiri tepat di hadapanku, ia mengulurkan sebelah tangannya seakan memberiku aba-aba agar aku mengikutinya untuk berdiri.
"Aku belum memberimu yang satu ini"
Ucap Nefertiti pelan saat tanganya merambat menyentuh setiap jengkal wajahku dengan ritme halus.Tatapan mata Nefertiti terarah pada bibirku yang tidak sadar telah sedikit membuka karena gerakan tangan Nefertiti yang mengelus bibir bawahku. Aku bisa merasakan dengan jelas kalau jantungku berdetak begitu cepat saat Nefertiti memejamkan kedua kelopak matanya, apalagi karena hembusan nafas Nefertiti yang berderu begitu cepat sebelum akhirnya menghilang. Dan aku bisa merasakan kehangatan bibir Nefertiti yang menyatu perlahan dan lembut denganku, setiap aliran darahku yang berdesir panas karena merasakan lembutnya bibir Nefertiti terasa begitu jelas dalam tubuhku.
"Aku tidak begitu handal dalam urusan seperti ini"
Nefertiti menarik dirinya dengan semburat pink yang menghiasi pipinya, ia bersandar di dadaku dengan jarinya yang masih bermain-main disekitar leherku."Aku kira ada lajutanya"
Celetuk ku menatap Nefertiti jahil."Ada lanjutanya, nyapu, ngepel, sama nyuci sana"
"Kan nggak nyambun, apa sengaja nggak disambung-sambungin biar nggak ada lanjutanya?"
Ucapku menaik turunkan alis yang disambut oleh tatapan geli Nefertiti."Itu udah tahu jawabannya"
Nefertit terkekeh sebelum akhirnya pergi meninggalkanku menuju kamar dengan logat aneh.❄❄❄
Suara berisik dari arah dapur yang cukup keras membuat telinga Nefertiti sedikit berdenyut, dan terpaksa ia harus menghentikan tidur nyenyaknya sejenak karena penasaran akan siapa pembuat onar pada tengah malam seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
On My Mind
Romance[COMPLETED] "Apa yang ada dibenakmu saat kau sudah memiliki seorang kekasih, namun orangtuamu memaksa untuk segera menikah dengan seorang pria yang dipilihnya. Renca jahat itu dilakukan oleh ayah tiriku, ia mengancam akan membuat sengsara kedua ora...