"I never meant to break your heart.
I never meant to make you cry"Up
-Olly Murs and Demi Lovato-
❄❄❄
Harry.
"Nefertiti dimana sayang?"
Tanya mamah diseberang sana."Lagi diving bu sama temannya"
"Oh... Ngomong-ngomong kamu sudah putus sama pacar model kamu itu kan?"
Tanya ibu terdengar sinis saat membahas tentang Hana. Sebanarnya sudah sering kali aku mengingatkan ibu untuk tidak menyebut Hana dengan sebutan "pacar model mu itu" tapi bagaimana lagi, rasa benci ibu pada Hana membuatnya susah untuk dibilangi."Belum bu... "
Ucapku lirih."Heh... Ngomongin kamu itu susah, udah baik Tuhan ngasih kamu kayak Nefertiti. Cepet diputusin pacar modelmu itu, kalau Nefertiti sakit hati kamu baru tahu rasa loh... "
Seandainya ibu tahu, Nefertiti malah sudah kebal saat melihatku bersama Hana dalam keadaan apapun. Tapi walaupun seperti itu, aku harus tetap menghargai perasaan Nefertiti. Ia adalah gadis yang sekarang ini amat aku cintai.
"HARRY! HARRY!"
Teriak Leyna berlari tergopoh-gopoh menghampiriku. Nafas gadis berambut cepak itu tersengal-sengal diikuti keringat deras yang bercucuran menuruni dahinya.Aku memutuskan untuk mematikan sambungan teleponku dan menghampiri Leyna yang masih mengatur laju nafasnya.
"Dimana Nefertiti? Bukanya kamu menemani dia diving?"
Tanyaku saat menyadari Nefertiti tidak datang bersama Leyna."Nefertiti... Dia... Dia hilang Harry hilang"
Ucap Leyna bergetar.Kalimat tidak beraturan yang Leyna lontarkan sukses membuat dadaku sesak. Spontan aku mendekati Leyna dan mencengkram kedua pundaknya.
"Apa yang kamu maksud Ley?!"
Tanyaku tak sabar."Sebenarnya aku tidak menemani Nefertiti diving karena aku trauma dengan kegiatan itu. Nefertiti memilih diving sendirian sedangkan aku menunggu dia diatas boat, namun setelah satu jam berlalu Nefertiti tidak kunjung naik ke permukaan, padahal tabung oksigen akan habis pada 45 menit, pada saat itu kecemasanku mulai menjadi-jadi, terlebih lagi beberapa penyelam mulai mencari keberadaan Nefertiti namun sampai sekarang dia belum ditemukan Harry... "
Ujar Leyna sesenggukan.Dari arah berlawanan seorang pria paruh baya menghampiri kami dengan beberapa orang di belakangnya yang membopong sebuah tandu, di atas tandu itu tergeletak seorang gadis yang lemas dengan kulit pucat pasi. Hatiku tergores saat melihat wajah gadis itu. Dia ternyata Nefertiti.
Aku berlari mendekati Nefertiti yang tidak sadarkan diri lalu menggenggam erat tangannya. Hanya rasa dingin yang bisa aku rasakan, bibir Nefertiti tampak putih pucat, rambut hitamnya juga basah kuyup karena air. Beberapa tim medis dengan sigap melakukan tugasnya agar Nefertiti bangun, dan beberapa lagi memeriksa denyut nadi dan jantung Nefertiti.
Aku hanya bisa terdiam menyaksikan Nefertiti yang terkulai lemas. Penyesalan turut serta saat aku harus mengingat ajakan Nefertiti yang aku tolak demi menerima panggilan perusahaan di ponselku. Jika saja aku menemani Nefertiti, mungkin kejadian buruk seperti ini tidak akan menimpanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
On My Mind
Romance[COMPLETED] "Apa yang ada dibenakmu saat kau sudah memiliki seorang kekasih, namun orangtuamu memaksa untuk segera menikah dengan seorang pria yang dipilihnya. Renca jahat itu dilakukan oleh ayah tiriku, ia mengancam akan membuat sengsara kedua ora...