23. Love With The Feeling

3.9K 125 0
                                    

"Smile on your face even though your heart is frowning. We both know it's a cruel world"

As Long As You Love Me

-Justin Bieber-

❄❄❄

Harry berjalan lemas mendekati Nefertiti yang ternyata sudah tertidur pulas di kamar. Gadis itu mungkin saja ketakutan sehingga semua lampu yang ada dirumah ia nyalakan, bahkan lampu kamar mandipun juga tidak lupa.

Harry mendekati Nefertiti sambil melepas jas dan dasinya gusar. Pikiranya berkecamuk. Yang pasti hatinya kali ini sangat terasa perih dan nyeri.

Dilihatnya wajah Nefertiti yang tampak damai dengan hembusan nafas yang teratur. Tangan Harry merambat untuk mengelus permukaan halus pipi Nefertiti, menyelipkan helaian rambut Nefertiti yang terurai kebelakang telinga.

"Apa kamu tidak tahu kalau aku sangat menyayangimu?"
Harry barucap lembut.

"Tapi aku tahu Nef satu-satunya orang yang kamu sayang adalah David, hanya dia yang bisa dengan mudah merubah suasana hatimu. Bahkan kamu sengaja mendesain gaun berwarna hitam hanya untuk mendedikasikan rasa sedihnya hatimu karena David kan?"
Tambah Harry sebelum ia memutuskan untuk meninggalkan Nefertiti dan berjalan mendekat menuju balkon kamar.

Harry memutar obrolan beberapa jam lalu yang melibatkan dirinya dan David. Tema permasalahan pun sudah Harry terka-terka dan hasilnya pun benar. Bahwa Nefertiti yang akan dibahas.

"Ada yang berbeda dengan sepupumu akhir-akhir ini. Aku tidak tahu pasti apa penyebabnya"
David mendesah panjang.

Harry terdiam cukup lama. Mencerna apa yang David katakan. Apa yang David maksud adalah ada sebuah 'penghalang' di hubungan mereka?

"Ada hal yang membuat kami saling membatasi. Terutama Nefertiti. Ia perlahan menjauhiku, tapi aku bisa melihat manik Nefertiti bahwa ada beban yang ia simpan"
Ujar David selanjutnya dengan tangan yang mengacak rambut.

Dan benar yang Harry pikirkan. Pembatas yang mungki David maksud adalah status dirinya dengan Nefertiti yang selama ini tidak pernah diketahui orang. Walaupun David sendiri tidak mengetahui kebenarannya.

"Aku akan membantumu menghilangkan pembatas itu Dav. Aku juga bisa merasakan perubahan sikap Nefertiti yang murung akhir-akhir ini"

Mengingat obrolan itu sama saja membawanya untuk membuat pilihan yang sangat susah. Diibaratkan mau mati ditangan orang atau ditangannya sendiri.

Harry mendongak menatap langit malam yang bertabur bintang dengan jelas. Maklum rumah yang menyendiri, jauh dari keramaian, dan karena itu pula jarang sekali ada penerangan lampu merkuri pinggir jalan kecuali rumahnya, membuat cahaya bintang menjadi satu-satunya lampu yang paling terang.

Harry melengkungkan bibirnya paksa. Menggelengkan kepala untuk menghilangkan seberkas masalah ataupun menjawab sebuah teka-teki rumit yang menancap dikepalanya.

"Kalau dengan langit hitam kamu bisa melihat dan merasakan cahaya bintang, tapi kenapa kamu tidak bisa merasakan kehadiran bintang yang sangat dekat disisimu"
Harry masih mendongak menatap hamparan langit malam. Ia hanya berkhayal jika kalimat itu nantinya yang akan ia sampaikan kepada Nefertiti jika ia sendiri sudah merasa siap dan yakin.

On My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang