"Jalani hidup seakan kita tak punya pilihan
Di mana saja, kapan saja"Sing Me To Sleep
-Alan Walker-
❄❄❄
Nefertiti mengerjapkan matanya beberapa kali, menerawang kejadian semalam yang ia lupakan. Ia bangkit dari tidurnya dengan tatapan aneh sekaligus bingung. Kenapa ia berada di kamar David? Berarti semalam pria itu tidak mengantarnya pulang ke rumah.
"Nef sudah bangun?"
Suara serak David berhasil membuat Nefertiti kembali ke bumi.Nefertiti menoleh kearah asal suara itu. Ia beranjak dari tidurnya lalu menghampiri David yang tengah menyesap secangkir teh hangat. Tangan Nefertiti mendorong jejeran pintu kaca yang membatasi antara kamar dan taman luar. Baru selangkah kaki gadis itu menginjak rerumputan lembab karena embun ia sudah menggigil dan menggosokkan kedua telapak tangannya.
"Dav tumben kamu bangun jam 04.00 pagi, biasanya jam 06.00 baru bangun"
Nefertiti terkekeh. Ia duduk di sebelah David."Udara dingin membangunkanku"
Jelas David singkat. Pria itu merengkuh tubuh Nefertiti dan menyandarkan kepala gadis itu di bahunya."Semalam kamu tidur dimana? Kenapa aku bisa dikamarmu?"
Nefertiti mendongak menatap manik David."Aku tidur dikamar tamu tenang saja. Aku tidak mungkin melakukan hal-hal bodoh Nef... "
David mencubit hidung Nefertiti lalu mengecup lembut dahi gadis itu dengan tulus.Nefertiti berharap waktu bisa berhenti sekarang juga. Biarkan moment ini terus berulang diiringi suara degupan jantungnya yang tidak normal, dan jangan lupakan rona merah yang melebur sempurna di pipinya. David adalah segalanya untuk Nefertiti, ia sangat mencintai pria itu walaupun ia juga tahu cepat atau lambat David akan merasakan luka goresan yang Nefertiti buat sendiri.
"Umm... Dav bisa antarkan aku pulang sekarang? Aku tidak ingin terlambat pergi ke kantor"
Nefertiti berlari kecil meninggalkan David dengan cengiran khusus yang merekah di bibirnya.❄❄❄
Carlen bergumam kagum terhadap dua coretan yang berbentuk pola sempurna. Kedua mata pria itu terus meneliti tiap detail rancangan gaun yang Nefertiti buat. Detik itu juga senyum bangga terukir jelas di bibir Carle.
"Jadi Nef untuk peragaan busana yang akan kita selenggarakan bulan depan, aku memilih tiga gaun rancanganmu. Sebenarnya aku ingin memilih kelimanya, namun aku juga harus memberi kesempatan perancang lain yang bekerja disini. Kamu tahu maksudku kan?"
Papar Carlen tersenyum simpul dengan tatapan mata elangnya. Gadis bermanik coklat gelap itu terkekeh pelan. Sejurus kemudia Nefertiti menggeleng kepala."Aku tahu maksudmu Carlen si bijaksana, aku memahami itu tenang saja"
Tutur Nefertiti santai.Lelaki yang duduk dihadapan Nefertiti kini tersenyum lega. Saat mereka berdua melanjutkan pembicaraan penting tentang pagelaran busana mendatang tiba-tiba sebuah dering telepon berbunyi, suara itu berasal dari ponsel Carlen. Sejenak mereka menghentikan aktivitas perbincangan diantara keduanya untuk sesaat.
"Nef kamu bisa pulang jika mau, tapi sebelumnya titipkan map kuning itu ke asistenmu"
Ucap Carlen sebelum benar-benar pergi dari hadapan Nefertiti untuk mengangkat teleponnya.Nefertiti menghela nafas sebelum meraih map kuning itu. Dan kali ini ponselnya berbunyi, menampilkan id caller penelpon yang sebenarnya ingin Nefertiti hindari untuk kali ini. Ia belum siap jika ibunya akan berceramah panjang lebar karena Nefertiti tidak pulang semalam dan tidak mengabari ibunya ia pergi ke mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
On My Mind
Romance[COMPLETED] "Apa yang ada dibenakmu saat kau sudah memiliki seorang kekasih, namun orangtuamu memaksa untuk segera menikah dengan seorang pria yang dipilihnya. Renca jahat itu dilakukan oleh ayah tiriku, ia mengancam akan membuat sengsara kedua ora...