34. What I Want

3.8K 102 2
                                    

"But when you stop looking you gon' find what's meant to be
I know you ain't afraid about this"

Feels

- Calvin Harris, Pharell William, and Katy Perry-

❄❄❄

Nefertiti.

Sedari tadi aku mengamati nomor telepon yang hampir sepuluh menit terakhir menghubungiku.

Saat aku meletakkan ponselku kembali nomor yang tidak ku kenal itu lagi-lagi menelponku, dengan penasaran akhirnya kuputuskan untuk menerima panggilan itu.

"Selamat siang. Apa ini dengan Nefertiti Odelina?"
Tanya penelpon disebrang sana.

Aku terdiam sejenak, berusaha menggali ingatanku tentang suara penelpon yang tidak terdengar asing di telingaku.

"Benar. Maaf ini dengan siapa?"

"Ya Tuhan Nefertiti, kamu lupa denganku? Ambo ini teman SMP mu"
Ucap penelpon dengan logat khas Minang.

"Ya ampun, ini Sahira? Sahira Amalia kan?"
Tanyaku mencoba meyakinkan.

"Saking sibuknya kamu sampai-sampai namaku saja hampir lupa. Aku menelponmu karena ingin mengundangmu ke acara resepsi pernikahan ku, jika tidak keberatan kamu mau kan datang ke Pariaman demi aku?"
Ujar Sahira menyampaikan maksud.

"Tentu saja Hira, lagian minggu ini jadwalku kosong. Ngomong-ngomong kapan resepsi pernikahanmu diadakan?"

"Lima hari lagi Nef, nanti aku akan mengirimu pesan untuk lebih lengkapnya. Sebelumnya aku minta maaf karena tidak bisa mengirimu undangan yang resmi"

"Baiklah kupastikan aku akan datang Hira"

"Kalau begitu sampai disini dulu ya Nef, aku harus mengurusi beberapa hal lagi. Ambo sangat terimakasih banyak"

"Iya Hira, sama-sama"
Setelah panggilan terputus aku meletakkan ponselku dan mulai mengatur jadwal keberangkatanku ke Pariaman.

Sahira adalah temanku semasa SMP dia berasal dari Kota Pariaman yang terletak di Sumatera Barat. Ayahnya berkerja di lembaga pemerintahan, maka tak heran saat SMP dulu ia harus pindah ke Jakarta untuk mengikuti jejak ayahnya yang ditugaskan sementara untuk bekerja di Ibu Kota.

Kami kenal cukup dekat, sampai akhirnya Sahira kembali lagi ke Pariaman setelah ia menyelesaikan pendidikan SMPnya. Sebenarnya kami masih saling berkomunikasi, walaupun terkadang kami hanya bertukar kabar dan pengalaman pribadi saja.

Aku dan Sahira lost contact sekitar sembilan bulan lamanya, mungkin karena aku di sibukan dengan pekerjaanku saat di Cetta.corp dulu, apalagi beberapa bulan terakhir aku tengah ditimpa masalah yang sama sekali diluar dugaanku. Aku sendiri belum sempat memberi tahu Sahira tentang pernikahanku dengan Harry.

"Nefertiti aku sudah menyiapkan makan siang untukmu"
Teriak David yang lumayan kencang dari arah dapur seakan menyuruhku untuk kembali ke alam sadar dan mengesampingkan nostalgia pikiranku.

"Oke Dav!"
Pekiku tak kalah keras lalu berjalan menghampiri David yang tengah menaruh nasi goreng dan beberapa gorengan di sana.

❄❄❄

Debaran jantung Harry berdetak lebih cepat setiap detiknya, ia sama sekali tidak menduga akan sosok pria yang berdiri di hadapannya sekarang dengan tampang dan gaya berbeda dari yang pernah ia lihat terakhir kali.

On My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang