31. Beautiful Afternoon

3.9K 119 2
                                    

"Hanya gambaran luka dari perasaan yang aku dapatkan ketika kamu pergi"

-One Direction-

❄❄❄

Nefertiti.

Dari balik kaca mobil bisa aku rasakan bahwa rasa panas dari luar memang sangat menyengat, terbukti saat tangaku secara acak menyentuh bagian kaca mobil dan hantaran panas itu bisa kurasakan dengan jelas di permukaan kulit.

Aku berpikir. Apakah jalanan ibu kota akan selamanya macet seperti ini? Baru beberapa menit mobilku menjalankan rodanya namun di depan mata kemacetan sudah menyambut dengan sumringah kekejaman disana. Aku menengok kearah luar kaca dan mendapati beberapa orang tengah memanfaatkan situasi seperti ini sebagai cara mereka untuk mendapatkan rezeki. Seperti penjual makanan ataupun penyanyi jalanan yang menunjukkan keahlian mereka.

Deringan telepon menarikku untuk kembali dari renungan kemacatan. Nama penelpon tertera jelas di layar ponsel yang detik itu juga membuat senyumku merekah.

"Selamat siang Ibu Nefertiti. Ada yang bisa saya bantu ibu karena saya pikir satu-satunya orang yang tanpa bosan mencoba menghubungi saya sejak tadi hanyalah Anda"
Ucap Leyna dengan nada yang dibuat-buat berirama tidak jelas.

"Wah... Ternyata rasa hormat Anda sangat kental sekali kepada saya Nona Leyna, saya cukup tersanjung karena itu"
Balasku dengan nada yang hampir dibuat mirip dengan Leyna.

"Oke sekarang serius Ley. Kamu kemana aja ditelepon sejak tadi nggak ada respon? Mentang-mentang sekarang sibuk jadi lupa teman"
Proteku meluapkan kekesalan pada gadis berambut cepak itu.

"Ada kencan maaf Nef. Kencan istimewa dengan setumpuk dokumen tercinta, tersayang dan terkasih. Bayangkan bagaimana bahagianya hidupku"
Ujar Leyna yang sontak membuatku cekikikan, sampai-sampai tak sengaja tangaku menekan klakson yang menyebabkan beberapa orang di depanku menatap tajam.

"Jadi apa yang pengen kamu omongin? Cepetan sebelum dokumen di depanku ini mengedipkan matanya dan bertanya dengan siapa aku berbicara"
Desak Leyna yang masih membawa candaan tentang dokumen.

"Nggak terlalu penting sih. Aku cuma mau tanya, apa Laurel Hera akan mengunjungi Cetta hari ini?"

Yang ditanya malah tertawa tertahan setelahnya.

"Bilang adik tiri apa susahnya sih? Ada nanti sore Laurel ke sini, jadwalnya hari ini dia mau fitting dress buat pemotretan iklan yang Carlen rencanakan, pasti dia sudah memberi tahumu kan soal iklan ini. Soalnya yang aku dengar kamu sendiri yang menyarankan Carlen untuk memasang iklan di berbagai media masa untuk menunjang produk Cetta"

"Iya memang aku yang menyarankan, aku tidak menyangka Carlen akan merespon secepat ini saranku. Nanti sore kamu masih di kantor?"

"Masih dong Nef, bagaimana jadinya kalau aku pulang lebih awal, yang ada sepanjang perjalanan dokumen-dokumen itu menghantuiku. Tumben banget nanyain Laurel"

Aku terdiam sejenak dan menjalankan mobilku dengan kecepatan pelan saat mobil yang ada di depanku bergerak maju beberapa meter sebelum akhirnya berhenti kembali.

"Biasa ada urusan. Dari pada dokumenmu itu mulai curiga sebaiknya kembalilah bertatapan dengan dia. Yaudah aku pamit dulu dadah~"
Lalu aku memutuskan untuk mengakhiri telepon dengan dengusan Leyna yang samar terdengar.

On My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang