19. Already Know

3.5K 156 4
                                    

"Pikiranku berada di ruangan dingin dan kosong tanpamu"

Hold My Hand
-Jess Glyn-

❄❄❄

Harry.

Sesudah menghadiri pesta kecil yang teman Hana gelar, aku mengantar Hana untuk kembali ke salah satu hotel tempat ia menginap. Ia memintaku untuk tinggal beberapa jam sampai sekarang, tidak terasa sudah lima jam aku berada disini.

Aku melirik jam dinding yang menunjukkan angka 01.00 WIB. Aku sungguh terkejut dan segera beranjak dari kasur lalu merapikan pakaianku yang sedikit berantakan. Sebelum pergi aku mencium kening Hana yang tengah terlelap, wajah manis Hana memancarkan kedamain saat ia tidur.

Pikiranku tidak benar-benar setenang dari kelihatannya. Aku memikirkan Nefertiti. Dirumah besar. Sendirian. Dan pastinya ia merasa kesepian disana. Seharusnya setelah pesta tadi aku mengantar Hana dan langsung pulang saja.

Perlahan aku melangkah mendekati seseorang yang tengah tenang menjelajahi alam mimpinya. Nefertiti tertidur pulas dengan tangan yang menggenggam sebuah tissue. Aku duduk disamping Nefertiti dan mengelus rambutnya. Kedua kelopak mata Nefertiti mengatup sempurna menutupi manik coklat jernih yang membuat hatiku berdebar tidak normal kapan saja jika menatap manik itu terlalu lama.

Tanganku terus bergerak hingga menyentuh permukaan pipinya yang lembab. Apakah dia habis menangis? Dan setelah aku teliti mata Nefertiti juga agak sembab. Tissue yang sedari tadi ada di genggamanya perlahan aku ambil, ternyata tissue itu juga basah.

Apa yang membuat Nefertiti menangis? Apa karena aku terlalu lama meninggalkanya? Argh... Bisa saja seperti itu, aku meninggalkan dia di lingkungan baru yang belum Nefertiti kenal sebelumnya. Apalagi di rumah sebesar ini.

❄❄❄

Malam itu berubah menjadi sebuah keributan di saat wanita yang bibinya tegur berbalik badan. Air muka terkejut sekaligus tidak percaya meruak dari wajah wanita bermabut cepak itu.

"Leyna?!"
Ucap Nefertiti terkejut setengah mati.

Kedua rekan yang pernah bekerja sekantor itu saling melempar tatap pandang penuh tanya. Apalagi Leyna yang menatap Nefertiti dengan siratan yang tidak bisa didefinisikan.

"Bisa kita bicara?"
Tanya Nefertiti  hati-hati.

Leyna melirik kearah bibinya sebentar lalu berlalu kelaur rumah mengikuti Nefertiti yang sudah berjalan terlebih dahulu di depannya. Mereka berhenti disebuah bangku kosong taman di sebelah rumah.

"Tolong jelaskan semua ini. Tentang nona muda dan sebagainya"
Tuntut Leyna tanpa menatap lawan bicaranya.

Nefertiti menghirup udara dalam. Ia berusaha menenangkan tubuhnya agar rasa kegugupan dan kekhawatiran berlebihan tidak terus menggerogoti benak wanita itu.

"Kamu masih ingat perjodohan yang ayah tiriku paksakan. Ia berkata aku harus menikahi seorang pria dan dengan itu juga aku harus meninggalkan David? Kamu masih ingat kan? Dimana kamu menemukanku tengah menangis sendirian di restoran"
Cecar Nefertiti menghujani Leyna dengan penuh tanya. Ia mengambil jeda lalu melanjutkan dengan jantung yang mulai berdebar.

On My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang