Ada mimpi-mimpi yang tak tergapai.
Ada harap yang mungkin tak akan pernah terwujud.
Pernah kumerasakan seperti apa mencintai.
Pernah kualami bahagia bersamamu.
Pernah kutahu indah cinta serupa dirimu yang selalu ingin kurindu.
Namun, hidup menentukan jalannya sendiri.
Terkadang, yang kita inginkan tak mesti selalu terjadi.
Yang kita mimpikan, tak pasti bagaimana akhirnya nanti.
Aku mencintaimu.
Aku akan selalu mencintaimu.
Kau mesti tahu, tak akan berubah hatiku padamu.
Pada hidupku kali ini, telah kuikhlaskan bahagia yang berlalu.
Telah kurelakan perginya cintamu.
Telah kulepaskan sebagian harap yang tak mungkin 'kan kembali.
Kau pun tak perlu menangis dan mencari.
Sebab kita telah mengamini.
Cinta ini... sekalipun tak memiliki.
Akan tetap berada di satu tempat yang tak terganti.
Di hatimu saja.
Di hatiku selalu.
Anan, Jakarta 1992
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Tanpa Pelangi (TAMAT)
RomanceDengan berbekal surat wasiat mendiang sang Ibu dan selembar foto yang sudah usang, Iris terbang ke Jakarta mencari Mathar, kakak kandungnya dari hasil pernikahan sang Ibu dengan seorang lelaki bernama Anan. Pencarian tersebut berujung pada perkenala...