Bab 6

53.5K 5.1K 2K
                                        

*Versi cetak mengalami perubahan* // Sudah Dibukukan


"Aku ingin mempunyai janin di rahimku."

Ulasan senyum yang tadinya sangat indah mulai memudar, bukan senyum Jungkook. Melainkan senyum wanita itu. Memudar bersama berdirinya Jungkook dari kursinya.

Lelaki itu tersengat, tubuhnya menegang seketika. Tentang maksud dari kata itu, Jungkook merasa sesuatu tengah merambat di punggungnya. Menjalar dan mengekangnya begitu erat. Ia masih belum mengerti.

"Apa maksudmu?"

Wanita itu memandang kearah lain. Kearah jalanan di luar gedung itu.

"Saat aku meninggalkanmu, aku mempunyai alasan sendiri. Dan ketika aku memutuskan untuk kembali, inilah saatnya aku menepati janjiku. Janji yang kubuat sendiri."

Jungkook semakin terbelit dalam kebingungan. Ia sama sekali tak mengerti apa maksud gadis itu. Janji? Janji apa itu? Dia tak pernah membuat janji dengan gadis ini.

"Apa maksudmu?" tanyanya lagi.

Dia tersenyum, bangkit dari duduknya dan menghadap Jungkook. Wanita itu bahkan mendekati Jungkook dan memeluk lelaki itu sekali lagi. Mengeratkan tangannya pada leher Jungkook.

"Aku merindukanmu Jung, sangat merindukanmu," kata gadis itu sambil terus mencari kehangatan dari sana. Sementara Jungkook masih terlihat syok dengan kata 'Janin' tadi. Tapi lelaki itu segera membalas pelukan. Membawa wanita itu ke dalam dekapannya lebih dalam lagi.

"Maaf karena meninggalkanmu."

"Sudah sepantasnya kau meminta maaf. Aku akan menghukummu karena kau meninggalkanku. Aku akan menagih semua jawaban atas segala pertanyaanku. Jadi bersiaplah."

Si gadis melepas pelukannya dan melebarkan senyuman. Dan lelaki itu juga menyunggingkan senyum.

"Aku sudah siap menjawab pertanyaanmu itu, dan apa kau mau bermalam di apartementku?"

"Bermalam?"

"Eum. Kita habiskan hari ini di apartementku, bertemankan sebotol anggur, dan...."

Jungkook sedikit menghilangkan senyumannya, mengerti dengan maksud kalimat yang tak dilanjutkan itu. Dengan sedikit keraguan, sebuah sentuhan menyapa kulit pipinya. Mengecup manis dan mungkin jejak lipstick merahnya tertinggal di sana.

Saat si gadis hendak menggapai belahan indah itu, tiba-tiba tangan Jungkook menghentikannya. Entah kenapa dan bagaimana bisa ia menghentikan godaan yang ia impikan selama ini. Tapi nyatanya Jungkook melepas kaitan tangan gadis ini dari wajahnya.

"Kau mabuk? Berapa botol yang kau habiskan sebelum bertemu denganku? Dengan siapa? Kenapa?"

Gadis itu tertawa renyah.

"Kau masih sama Jung, tampan, perhatian, dan...."

"Kau benar-benar mabuk."

"Tidak! Aku sama sekali tak mabuk, aku tak pernah minum Jung, karena kau selalu melarangku menyentuh minuman. Jadi aku tak pernah menikmatinya."

Jungkook mendekatkan wajah mereka, mencengkeram bahu gadis itu dan sedikit mengendus di dekat bibir. Sesaat kemudian Jungkook menarik wajahnya menjauh lagi,

"Kau mabuk."

"Aku mencintaimu."

Lagi, apa yang dikatakan gadis ini sungguh hina untuknya sendiri. Seorang gadis lain mengatakan cinta, dan ia harus tertampar pada kenyataan. Meski ia sendiri juga memiliki rasa untuk....

My Cold Husband [JJK Ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang