Bab 17

30.2K 3K 667
                                    

*versi cetak mengalami perubahan // belum direvisi*

Brakk....

Dan deru napas itu mengiringi suara hentakan pintu. Wajahnya memerah, keringat mulai tercipta di antara leher dan pelipisnya. Sedang jantung belum normal berdetak, pikirannya sudah luluh lantak sejak beberapa menit yang lalu.

Gadis itu tak terbaring di ranjang persakitan, tapi tengah duduk seraya memandang kosong ke jendela yang tertutup tirai putih.

Lelaki tadi sangat tahu apa yang tengah dirasakan wanitanya. Tapi, detik ini ia akan berubah menjadi suami terburuk di dunia.

"Kenapa kau tak bilang padaku jika kau hamil?"

Tak ada respon, tetap memandang kosong dengan lingkar hitam di sekitar matanya.

"Apa... kau akan peduli jika aku hamil? Bukankah sekretaris cantikmu itu akan memberikan buah hati padamu."

Akhirnya nada ketus itu diperdengarkan. Eunbi mamandang Jungkook dengan pendar matanya yang syarat akan kebencian.

Sedang Jungkook masih berusaha untuk tidak termakan omongan Eunbi. Ia terlihat mengusap kedua telapak tangannya ke wajah. Menelan saliva bersamaan.

"Kau, bukankah sudah kubilang jangan mengungkit hal itu. Aku sama sekali tak selingkuh dengannya Bi. Kapan kau percaya padaku? Aku sama sekali tak selingkuh dengan Eunseol."

Eunbi tersenyum mendengar suaminya menyebutkan nama itu. Lidah memang tidak bertulang, sebab dengan mudahnya Jungkook menyebut nama wanita itu di depan Eunbi.

Lama dunia mereka menjadi beku, tak ada suara yang terdengar sampai akhirnya Jungkook mengulang kalimat tanyanya tadi.

"Jadi kenapa kau tak memberitahuku jika kau hamil?"

Lelaki itu masih bertahan dengan pertanyaannya, memandang Eunbi dengan segala kesesakan serta emosi di dalam benak.

"Apa alasan yang akan kuberikan dapat mengubah semuanya? Aku sudah kehilangannya, percuma kau bertanya."

Jungkook merendam amarahnya, menekan dada agar tak meluap seperti lahar panas. Sebisa mungkin ia melakukan itu.

"Percuma kau bilang? Apa kau meremehkanku? Apa amarah yang kau pendam itu sudah tak bisa lagi kau buang jauh? Kau selalu bermain bersama egomu, kau selalu mempertahankan tingginya hati tanpa mau mendengar apa kata suamimu! Kau sudah banyak berubah Bi. Kau tak hanya mengabaikanku, tapi Eunjung... kau bahkan tega menempatkan anakmu sendiri pada posisi yang sulit. Dia masih kecil Bi-"

"Lalu! Apa yang telah kau lakukan padaku!"

Teriakan itu menggema, membawa bulir air turun dari mata Eunbi, dadanya juga ikut menjadi sesak tak karuan. Ia sudah tak tahan lagi dengan segalanya. Ia hanya berpikir bahwa orang yang paling menderita dari awal hingga akhir adalah dirinya. Sedari dulu hingga kini, Tuhan menempatkan dirinya pada kesakitan.

"Apa kau pernah memikirkan perasaanku? Kau... berulang kali membohongiku, membodohiku. Jangan pikir aku tidak tahu apa yang kau lakukan di luar sana bersama Eunseol!"

Nada itu kian mengeras, bahkan mata kian menjadi gelora panas.

Sedang Jungkook hanya bisa menarik napasnya setenang mungkin. Masih berusaha agar ia tak naik pitam lebih tinggi lagi. Agar ia tak hanyut pada amarah.

"Kau selalu mengungkit nama Eunseol saat kita bertengkar. Kau masih berpikir bahwa Eunseol mempunyai hubungan denganku. Bahkan saat aku bersusah payah menjelaskannya, kau selalu menutup telingamu. Lalu aku harus bagaimana?"

My Cold Husband [JJK Ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang