"Aku tak pernah tau, titik pantas seperti apa yang bisa kuusahakan agar bisa di sebut layak."
Keysa duduk melamun di halte bus, dia masih teringat apa yang diucapkan Laura tadi siang.
Suara motor tiba-tiba berhenti di depannya, "Nyet? Lo belum pulang?" Roy datang.
"Gue nungguin lo," jwab Keysa dengan sedikit senyumnya yang terlihat tidak senang.
"Naik," Roy tak ingin menanyakan apapun dulu.
Keysa naik ke motor vespa matic warna hitam, Roy sengaja lewat jalan pintas agar lebih sepi karena Keysapun juga tidak memakai helm.
"Lo belum cerita," ucap Keysa membuka obrolan.
"Gue tau lo suka sama dia," sahut Roy yang terdengar tidak begitu suka.
"Kok lo bisa tau?"
"Gimana ga tau orang lo ditolak di lapangan."
Plakkk! Keysa memukul punggung Roy.
"Sakit semua badan gue nyett!"
Keysa diam, jujur hari ini dia sudah terlalu sering menahan air matanya, dia menahan kesedihannya mati-matian hari ini.
"Jauhi dia, ga usah lagi ada perasaan buat dia." lanjut Roy yang kali ini terdengar sedikit lembut.
"Kenapa hari ini semua orang nyuruh gue mundur?"
"Karena dia ga baik buat lo Key?"
"Dia ga sebrengsek lo Roy."
"Anjir jadi gue yang kena, gue babak belur gini ngebelain lo"
Hai teman jingga, jangan lupa kasih bintangnya setelah membaca ya ;)
Berikan juga komentar kalian, karena itu sangat membantuku.
Jangan lupa juga buat follow instagram Jingga di@duniajingga26 buat saling sharing dan akan ada banyak update an terbaru tentang cerita Jingga di sana.
Yang mau desain cover juga bisa yuk, langsung DM IGnya aja ya
Terimakasih sudah membaca, semoga hari kalian menyenangkan :)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTA
Teen FictionMungkin akan terbaca membosankan karena aku selalu mengatakan aku mencintainya, tapi memang tak pernah ada rencana di bab manapun untuk mengakhiri perasaan itu. Bab yang isinya penuh dengan dia, tentang bagaimana aku yang selalu menatap punggungnya...