14 - Yellow

10.9K 632 16
                                    

"RARAAA!!!!" Aga berteriak didepan pintu kamar Rara sambil menggedor-gedor pintu kamar itu. "BUKAIN RA!"

Sementara Rara, gadis itu terlihat murung. Ia sudah tahu Aga akan bicarakan tentang apa. Apa lagi selain kencannya dengan Wendy hari ini. Rara mendesah frustasi. Waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam tapi laki-laki itu malah menggedor-gedor pintu kamarnya. Rara benar-benar tidak ingin menemui Aga.

Rara segera mengirimi adiknya pesan.

To : Adek

Usir Aga dari rumah.

Setelahnya Rara menghempaskan tubuhnya lagi dan bergelung dengan selimut. Rara harap Reza mau mengusir Aga. Karena dia tidak ingin bertemu dengannya.

Tak lama, tidak ada suara yang menggedor-gedor pintu kamarnya lagi. Tidak ada suara kha cowok itu. Rara semakin sedih dibuatnya. Jika memang Rara ingin terus bersamanya, apakah harus sesulit ini?

Biarkan kamar Rara menjadi saksi. Biarkan langit malam ini menjadi bukti. Biarkan bintang menjadi temannya. Biarkan angin mengecup lembut pipinya. Rara tahu, setiap tindakan yang dia lakukan akan menimbulkan efek yang maha dahsyat. Oleh karenanya, Rara ingin berhenti.

Bukan.

Bukan berhenti yang abal-abal seperti waktu itu. Kali ini dia benar-benar ingin berhenti. Berhenti memikirkan Aga sepanjang waktu karena hal itu hanya akan menyakiti hatinya sendiri. Mengucapkan nama Darga disetiap do'anya, menghapuskan nama Aga dari setiap ujung relung hati cinta yang bermukim dihatinya. Menyisakan sedikit rasa. Rasa sayang yang tidak lebih daripada sebagai seorang sahabat.

Rara ingin melupakan perasaan ini. Mencoba membuka hatinya yang kosong. Membiarkan seseorang masuk kedalam hatinya.

Dia akan berhenti mengharapkannya.

Rara tidak tahu kenapa kali ini dia sangat sedih. Biasanya, dia tidak seperti ini malah dia terkesan tidak peduli dengan Aga yang sering bergonta-ganti pacar. Kali ini berbeda, mungkin ini sudah batas perasaannya.

Jika kamu mencintai seseorang namun tidak bisa meraihnya, biarlah perasaan itu hanyut dibawa ombak kenangan. Biarlah perasaan itu tenggelam di samudera yang luas. Biarlah perasaan itu terkubur didasar laut. Jika kau memilih untuk berjuang, siapkan tamengmu. Lapisilah dengan seribu kali bahan yang lebih kuat daripada baja. Karena kita akan menerjang kehebohan hati. Kemunafikan diri.

Dan Rara memilih untuk menyerah. Karena dia tidak tahu bahan apa yang seribu kali lebih kuat daripada baja.

Ting!

Ponsel Rara berbunyi menandakan ada pesan masuk.

From: Adek

Udah kak. Makan malem dulu. Lo belom makan. Gue udah mesen pizza loh.

Rara tersenyum. Gadis itu mengusap pelan wajahnya. Mengucapkan mantra yang selalu ia ucapkan setiap pagi.

"Keep Smile."

Kini Rara yakin. Bunga itu tidak akan pernah berubah warna menjadi merah. Pada dasarnya, bunga yang Aga berikan untuk Rara hanyalah bunga berwarna kuning. Bunga tanda persahabatan.

RAGA [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang