Troye Sivan - Fools (Instrumental)
Rumah itu masih terasa asing.
Aga masih canggung untuk masuk ke dalam. Tapi cowok itu tahu, setidaknya dia harus bertahan satu hari saja dirumah ini. Apa yang bisa ia lakukan sekarang selain tinggal disini?
"Udah pulang?" Aga mengangguk.
"Makan siang dulu ya? Emm.. Mama.. udah siapin makanan." Kata Wanita itu dengan canggung. Aga mengangguk. Aga tahu pasti Wanita itu masih tidak enak ketika menyebut dirinya 'Mama'.
Aga memasuki rumah itu dan langsung menuju ruang makan masih dengan seragam yang menempel di tubuhnya. Wanita itu segera mengambil nasi dan disodorkannya kepada Aga.
"Makan dulu ya? Ada sop ayam di kompor. Kamu ambil sendiri ya?" Lagi-lagi Aga hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Emm.. Yaudah, Mama mau ke atas dulu. Mau jemur."
"Iya, Ma. Makasih."
Wanita itu terlihat terharu ketika Aga membuka suaranya. "Sama-sama."
Setelah melihat Wanita itu pergi, Aga segera menghampiri kompor dengan piring yang sudah ada nasinya. Dia membuka tutup panic berwarna merah itu dan mengambil sup ayam dari dalamnya. Menuangkannya ke arah piringnya.
Cowok itu dengan tenang memakan makanannya. Walaupun dia sebenarnya memikirkan apa rencana selanjutnya.
###
"Pah, Aga mau minta sesuatu." Papa Aga menatap putranya dengan tatapan heran. Sebenarnya, dia tahu bahwa putranya itu sangat tidak nyaman tinggal dengannya. Apalagi dengan kondisi dimana Aga harus tinggal bersama Ibu Tiri yang entahlah belum pernah Aga merasa cocok.
"Minta apa?" Kata laki-laki itu. Sudah tiga hari Aga tinggal dirumah itu.
"Aga mau minta tinggal sendiri. Bisa, pah?" Papa Aga tersenyum pahit.
"Kamu gak nyaman tinggal disini?" Aga segera mengangguk. Dia tidak ingin berbohong kepada Papa-nya.
"Biar nanti papa diskusikan sama mama kamu. Dia setuju apa nggak biarin kamu tinggal diapartemen."
"Mama yang mana?"
"Mama kamu."
Aga segera menggeleng.
"Jangan bilang ke Mama. Aga gak mau mama khawatir."
"Oke. Biarin papa mikirin hal ini dulu." Aga mengangguk. Dia berharap permintaannya akan segera dikabulkan secepatnya. Karena dia tidak ingin berada didalam penjara ini lagi.
"Makasih, pah."
"Boleh Papa tau alasan sebenarnya?" Aga terdiam sejenak. Namun akhirnya cowok tu membuka suaranya.
"Jujur. Aga emang gak nyaman. Mungkin belum. Aga butuh waktu sendiri, Pah. Nanti kalo Aga udah siap, Aga bakalan pindah lagi kesini." Papa Aga mengangguk setuju mendengar penuturan putranya. Bagaimanapun, Aga sudah menginjak usia 17 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGA [Completed✔]
Teen Fiction"Akankah bunga itu berubah menjadi merah?" Kehidupan Razita selalu dipenuhi dengan Darga. Cowok yang tadinya tingginya lebih pendek dari Razita. Nama panggilan Razita dari Darga adalah Rara. Dan nama panggilan Darga dari Razita adalah Aga. J...