6 - I Like You

13.4K 745 3
                                    


"Maaf. Boy. Gue tadi dianter dedemit."

Mendengarnya, Boy hanya menggelengkan kepalanya dan berdeham pelan. Kekehan keluar dari mulut laki-laki itu. Rara mencibirnya. Membuat boy menghentikan langkahnya.

"Sumpah,Ra. Ini hal yang dari dulu mau gue tanyain ke lo."

"Apa?"

"Lo gak punya temen ya?"

Rara mengangguk sambil tersenyum masam. Boy yang melihat wajah Rara yang masam menepuk-nepuk pundak Rara. Sepertinya dugaan Boy benar. Rara memang tidak suka ikut campur dalam hal apapun. Boy ingat betul saat itu pernah Rara bilang bahwa Rara seperti sendirian di sekolah ini. Karena notebane-nya Rara dekat dengan Aga. Membuatnya sering dimanfaatkan dan dijauhi. Membuat Rara menjadi memiliki kepribadian yang tertutup. Setidaknya Boy senang, Rara mau membuka diri kepadanya.

"Kalo gue bilang gue mau jadi temen lo gimana?"

"Kan lo emang temen gue, Boy." Rara terkekeh mendengar permintaan Boy. Membuat gadis itu mendengus geli.

"Oh ya, mulai besok gue bisa anter-jemput lo lagi kan?" Rara mengerenyitkan dahinya heran. Bukankah Rara hanya membawa nama Boy untuk ia jadikan alasan agar jauh dari Aga? Lalu kenapa Boy benar-benar ingin mengantar-jemputnya?

"Nggak lah! Gue bawa motor sendiri. Apaan sih.. Kemaren kan gue Cuma minjem nama lo doang. Nggak beneran."

"Beneran juga gak apa-apa, Ra."

Rara memutar matanya. Membuat Boy yang berjalan disampingnya melihatnya dengan wajah gemas. Boy melihat kearrah perpustakaan. Tujuannya. Rara yang menyadari mereka sudah dekat dengan target, segera menghentikan langkah.

"Oke. See you again, Boy."

"Sip!"

Boy berjalan kearah pintu berwarna coklat yang berada diujung koridor. Tempat 'bau' yang biasanya dihindari siswa. Tempat yang selalu dihiasi bau buku lama dan debu. Entah apa yang sudah dilakukan penjaga perpustakaan sampai-sampai debu banyak menumpuk. Mungkin penjaga perpustakaan juga sudah malas. Pasalnya hanya satu atau lima anak saja yang datang ke perpustakaan setiap harinya.

Dilain pihak, Aga sedang duduk dibangku depan kelasnya. Melihat siswi yang berlalu lalang dihadapannya. Mencari sang gadis yang selama ini memenuhi pemikirannya. Yang selama ini membuatnya mencoba untuk mendekati gadis itu.

Tatapan matanya jatuh kepada seorang gadis dengan baju yang melekat pas ditubuhnya. Wendy. Gadis yang diincar Aga belakangan ini. Kalian pasti sudah tahu bukan Aga itu seperti apa?

"Wendy." Ucap Aga pelan sambil memaerkan senyum mautnya. Wendy, gadis itu menghampiri Aga dan meninggalkan teman-teman geenk-nya yang lain. Menghampiri salah satu cowok Most Wanted yang sedang duduk dibangku itu.

"Hai." Wajah Wendy memerah. Pasalnya banyak yang melihat kearah mereka saat ini. Yang satu tampan dan yang satunya lagi cantik. Jika mereka langgeng hingga acara kelulusan, dijamin mereka akan dipilih menjadi Raja dan Ratu Prom.

"Kamu pulang naik apa?" Tanya Aga tiba-tiba. Melupakan suatu hal.

"Mm.. Biasanya sama supir. Emang kenapa?"

"Mau gak pulang sama aku?" Jelas sekali terlihat gemericik binar mata Wendy. Aga tersenyum melihat binar itu.

"Boleh."

RAGA [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang