Keisha tidak mengerti ketika Shawn malah membawanya ke sebuah kafe dekat taman kota, bukannya Shawn bilang bahwa ia ingin berbelanja?
"Kok malah kesini Kak? Katanya mau belanja?" Shawn mendongak setelah ia memperhatikan ponselnya sedari tadi.
"Temen aku yang bakal bawain barangnya kesini. Tokonya jauh." Keisha mengernyitkan dahinya, mengapa ia menjadi merasa curiga ya? Tokonya jauh, barangnya diantar teman.
5 menit kemudian datang cowok yang masih memakai seragam sekolah sambil melambaikan tangannya ke arah Shawn.
"Nih game yang elo pesen." Keisha mengangguk-ngangguk tidak jelas, ia baru ingat kalau Shawn itu seorang gamers.
"Btw, ini siapa Shawn?" Tanya teman Shawn menunjuk Keisha dengan ujung dagunya.
"Cewek gue." Jawab Shawn cepat, Keisha yang memang mudah baper seketika wajahnya memerah karena gugup. Ia kemudian tersenyum kikuk.
"Cepet amat, lo baru pindah kemaren udah nembak cewek aja. Gercep." Shawn tertawa kecil lalu menepuk pundak temennya itu.
"Gue duluan ya." Shawn menggenggam tangan Keisha dan beranjak pergi dari kafe.
"Sekarang mau kemana Kak?"
"Pulang." Keisha membenarkan letak kacamatanya.
"Apa kak?"
"Pulang."
"Lah kok pulang? Katanya mau.. ngedate." Batin Keisha kecewa, segala imajinasinya tentang kencan nanti buyar seketika.
"Pulangnya ke rumah aku, temenin sebentar ya. Di rumah nggak ada siapa-siapa soalnya." Keisha hanya bisa mengangguk mengiyakan.
∆∆∆
Keisha duduk dan memeluk sebuah bantal, ia memperhatikan Shawn yang duduk disebelahnya dan fokus kepada game yang baru dibelinya tadi.
Judulnya Resident Evil 7.
"Ini game horror ya kak?" Tanya Keisha untuk memecah keheningan kala itu. Sedari tadi Shawn sama sekali tidak membuka mulutnya.
Selama 10 detik tidak ada tanggapan apapun dari cowok di sebelahnya.
"Lah gue dicuekin?" Keisha menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Kak?"
"Hah? Iya ini game horror." Keisha mendesah pelan, sepertinya ia akan terus-menerus diacuhkan untuk beberapa waktu ke depan.
Dan benar saja, sudah 45 menit lebih Keisha hanya bisa memandang layar plasma itu dengan tidak mengerti.
"Kak, aku pulang duluan ya?" Tanya Keisha sambil bangkit berdiri, ia tidak mau kebosanan terus disana.
"Jangan."
Lha?
"Jangan pulang, temenin." Keisha sedikit terkejut karena mendengar ada ketegasan di jawaban yang diberikan Shawn.
Dengan wajah yang ditekuk Keisha membuka tasnya, mengambil botol minuman dan meminum isinya dengan cepat.
Tetapi ucapan Shawn selanjutnya hampir membuat Keisha tersedak.
"Kalo kamu emang bosen ya udah pulang aja, tapi aku nggak bisa nganterin. Tanggung soalnya." Keisha mengambil tasnya yang ada di atas tempat tidur. Kok kesel ya?
"Yaudah kak, aku pulang." Lalu Keisha berjalan keluar dari kamar itu dengan langkah gedebak-gedebuk.
Pacaran sama gamers emang gini ya? Atau Shawn yang emang kelewat cuek?
∆∆∆
Next or no?
KAMU SEDANG MEMBACA
Gamers✓
Teen Fiction[COMPLETED-Belum direvisi] Shawn Gryson itu gamers, cakep, pinter dan most wanted-nya SMA Harapan. Yang bikin heran Shawn malah nembak Keisha, cewek nerd yang sama sekali nggak populer. Awalnya Keisha seneng bukan main pas ditembak Shawn, tapi peras...