Shawn menggandeng tangan Keisha segera setelah cewek itu keluar dari kelasnya, mengabaikan tatapan iri dan dengusan beberapa siswi. Keisha sendiri hanya bisa melotot dan memukul pundak Shawn pelan dengan tangannya yang bebas.
"Apa-apaan sih kak? Malu tau diliatin orang," protesnya.
"Biarin lah Kei. Btw aku minta maaf soal kemarin ya." Shawn mengayunkan tangannya yang menggenggam tangan Keisha.
"Dan... tolong jangan panggil aku pakek sebutan kakak, jadi ngerasa tua."
"Tapi kakak kan emang lebih tua dari aku," jawab Keisha polos.
"Panggil Shawn aja," ucap Shawn kemudian terkekeh manis.
"Hei kalian berdua! Jangan pegang-pegangan tangan di sekolah!" teriak seorang wanita paruh baya, keduanya lalu meringis.
"I.. iya bu," balas Keisha pelan. Tangannya sudah ditarik dan tidak digenggam oleh Shawn lagi.
"Tadi dia hampir jatoh bu, jadi saya pegangin. Kalo jatoh lagi kan gawat bu." Shawn tersenyum tipis ke arah Bu Santi, guru BK.
"Kalo gitu jangan diulangi lagi," sahutnya lalu melangkah pergi meninggalkan mereka berdua.
"Kakak sih, pake pegang-pegang tangan segala." Shawn segera mendelik.
"Kan tadi udah aku bilang jangan nyebut aku pake sebutan kakak." Keisha mengangguk. "Iya deh iya."
"Halo kak." Keisha dan Shawn menoleh bersamaan ketika mendengar sapaan dari seorang siswi yang kini sedang menampilkan senyum termanisnya.
"Hai," balas Shawn. Keisha mendengus, sedangkan Mita terlihat tersenyum senang.
"Kakak ikut eskul musik kan ya? Cara daftarnya gimana? Aku mau ikutan soalnya." Shawn menoleh ke arah Keisha sebentar.
"Kalo mau daftar sama Agam aja, dia kan ketuanya," jawab Shawn seadanya.
"Kirain bisa sama kakak daftarnya," ungkapnya kecewa.
"Nggak, lagian saya kan cuma anggota."
"Oh gitu ya kak? Yaudah makasih." Mita tersenyum kembali dan pamit pergi.
"Kei? Kamu kok cemberut? Cemburu ya?" goda Shawn ketika melihat ekspresi wajah Keisha yang masam.
"Apa? Nggak kok," tolaknya. Meskipun terdengar jelas bahwa ia berbohong.
"Akuin aja Kei, aku maklumin kok." Pipi Keisha terasa memanas, sial.
"Kamu nggak suka sama dia ya?" tanya Shawn kemudian, ia mengeluarkan ponselnya dan meletakkan benda pipih itu di meja kantin.
"Nggak," jawab Keisha jujur.
"Kenapa?"
"Ya karena dia pernah bilang kalo dia suka sama kamu dan dia pengen jadiin kamu pacar," jujur Keisha sambil memalingkan wajahnya ke arah lain. Menghindari tatapan Shawn yang kini menjadi salah satu kelemahannya.
"Ya terus kenapa?" Shawn menaikkan sebelah alisnya.
"Ya nggak kenapa-kenapa," bohong Keisha. Tentu saja ia tidak suka akan hal itu, Shawn kan pacar pertamanya, dan Keisha pasti akan menjaga hubungan itu dengan baik.
"Lagian yang suka kan dia, kalo aku kan sukanya sama kamu." Shawn mengatakan kalimat itu dengan senyum terbaiknya, yang berhasil membuat jantung Keisha terasa berhenti berdetak dan membuat pipinya memerah.
"Masya allah, kuatkan hambamu ini," batinnya dalam hati.
"Kamu lucu banget sih Kei kalo lagi malu-malu gitu." Shawn mengulurkan tangannya dan mencubit pipi Keisha gemas.
Tiba-tiba ponsel Shawn yang tergeletak di atas meja berbunyi. Menampilkan notifikasi dari aplikasi Line mengenai seseorang yang mengirimkan chat kepadanya.
Keisha menatap Shawn bingung ketika cowok itu menaikkan sebelah alisnya sesaat setelah menatap layar ponselnya. "Kenapa?"
"Cewek yang tadi ketemu sama kita itu namanya Mita?" Ekspresi senang Keisha berubah menjadi kesal.
"Iya."
"Dia ngeadd aku di Line, terus suruh diadd back katanya. Aku harus gimana?" Keisha mengembuskan napasnya. "Terserah kamu aja Shawn."
"Yaudah biarin aja." Mendengar itu Keisha mendongak dan mengernyitkan dahinya.
"Kok?"
"Aku nggak mau bikin kamu cemburu."
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
"Kak... eh Shawn, aku ke toilet dulu ya." Keisha bangkit dan segera berjalan dengan cepat menjauhi kantin. Meninggalkan Shawn yang kini sedang tertawa.
"Kamu gemesin banget sih Kei, jadi suka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gamers✓
Teen Fiction[COMPLETED-Belum direvisi] Shawn Gryson itu gamers, cakep, pinter dan most wanted-nya SMA Harapan. Yang bikin heran Shawn malah nembak Keisha, cewek nerd yang sama sekali nggak populer. Awalnya Keisha seneng bukan main pas ditembak Shawn, tapi peras...