TIGA PULUH

142K 14K 495
                                    

Ini masih pukul setengah tujuh pagi, tetapi Shawn sudah siap di depan rumah Keisha dengan kaus putih polos, kemeja kotak-kotak hitam pendek, dan celana jeans berwarna hitam yang sangat cocok di kakinya.

Di tangan kiri cowok itu memegang bunga mawar berwarna merah yang masih segar, sedangkan tangan kanannya mengetuk pintu rumah Keisha sebanyak tiga kali. Ia berharap mantannya itu akan membuka pintu dengan senyum manis.

Tetapi yang membuka pintu malah Yoga.

Jujur, Shawn bosan melihat Yoga yang membuka pintu terus-menerus.

"Ngapain lo ke sini pagi-pagi?"

"Mau jemur ikan bang."

"Hah?" heran Yoga sambil mengacak-acak rambutnya yang masih berantakan.

"Abang lupa ya? Pas di mobil kemarin kan gue mau ngajak Keisha kencan hari ini."

"Oh ... pas gue ngerasa jadi kayak obat nyamuk ya?" Shawn malah nyengir, lebar.

"Keishanya ada nggak bang?"

"Ada."

"Ga? Siapa di luar? Tamu disuruh masuk, bukan malah didiemin di teras," teriak seseorang yang berhasil membuat Yoga menoleh sebentar, sedangkan Shawn mengintip melewati pundak Yoga karena penasaran.

"Iya Ma." Yoga menatap Shawn kembali, "masuk."

"Oke." Shawn masuk sambil menarik dan membuang napasnya berulang-ulang. Entahlah, ia merasa sangat gugup.

Apa suara wanita dewasa tadi yang berteriak adalah ibu Keisha? Kalau iya Shawn harus bersikap sesopan mungkin, kesempatan langka bisa bertemu dengan 'calon mertua'.

Beberapa saat kemudian seorang perempuan yang akhir-akhir ini sangat gencar Shawn dekati muncul dengan segelas teh hijau, tetapi wajahnya terlihat mengernyit sebal.

"Nih," ucap Keisha sambil meletakkan gelas dengan setengah membanting.

"Nih." Kini giliran Shawn yang mengucapkan kata tiga huruf itu, dengan tangan yang menyodorkan bunga mawar tadi.

"Bunga? Buat apa? Mau ngelayat?" Shawn mengerucutkan bibirnya. "Bukan lah Kei, itu salah satu bentuk rasa suka aku ke kamu."

"Kenapa harus bunga?"

"Soalnya kata Bang Yoga kamu nggak suka coklat."

Keisha mengembuskan napasnya. "Kenapa dateng ke sini?"

Shawn tampak memperlihatkan raut wajah kecewa. "Kemarin katanya mau kencan."

"Kencan? Kemarin kamu cuma ngajak jalan. Lagian maksudnya ... kenapa harus sepagi ini?"

"Soalnya aku udah nggak sabar."

"Tapi aku belum siap-siap sama sekali." Shawn memperhatikan Keisha dengan lebih seksama. Cewek itu menggunakan baju santai dengan rambut yang disanggul asal.

"Tinggal mandi," celetuk Shawn.

"Tapi nyuci baju, sepatu, nyetrika belum." Shawn menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.

"Aku tungguin kok."

"Lama, mending pulang dulu sana."

"Nggak mau."

"Shawn."

"Ya ampun Kei tamu kok diusir sih?" Shawn dan Keisha kompak menoleh ketika seorang wanita berumur hampir empat puluh tahun datang dari arah dapur dengan senyum mengembang.

"Pagi Tante," sapa Shawn sopan.

"Ini siapa Kei? Pacar kamu ya?"

Keisha hendak berbicara tetapi Shawn dengan cepat memotong. "Calon, Tante."

Keisha sontak menoleh dan melotot. "Apaan sih? Nggak."

"Keisha emang gitu Tante, suka malu kalo ngomongin tentang hubungan kita berdua."

Ibu Keisha tertawa pelan, ia langsung menyukai Shawn yang sopan dan lucu dalam waktu yang bersamaan.

Lagipula ini pertama kalinya ia melihat cowok yang dekat dengan Keisha.

"Namanya siapa?"

"Nama saya Shawn, Shawn Gryson." Ibu Keisha mencolek tangan anaknya itu dan menatapnya jenaka. "Kamu sukanya sama yang bule ya?"

"Ih Mama apaan sih? Nggak."

Tidak mempedulikan protes yang dilayangkan Keisha, Ibu Keisha kembali melontarkan pertanyaan kepada Shawn. "Seangkatan?"

"Nggak Tan, saya kakak kelasnya."

"Tadi kamu bilang calon ya? Kok bisa suka sama anak saya?"

"Karena ..."

"Ma, jangan diintrogasi gitu. Biarin mereka berdua," seru Yoga yang tiba-tiba muncul dari dapur.

"Yaudah, kalian ngobrol aja ya. Dan nak Shawn, jangan lupa tehnya diminum."

"Iya Tante, makasih." Shawn tersenyum, lalu menatap Yoga dengan pandangan penuh terima kasih.

Yoga ternyata bisa baik juga.

Setidaknya ia terbebas dari segudang pertanyaan yang bisa saja berlangsung sangat lama.

∆∆∆

QOTD : Shawn itu kelewat polos atau malah ogeb? :v

Gamers✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang