Shawn menarik napasnya dalam-dalam ketika sudah sampai di depan rumah Keisha. Segala kemungkinan seperti diabaikan dan mendapat reaksi yang tidak diharapkan Shawn singkirkan dari kepalanya. Ia harus percaya diri, meskipun nyatanya sekarang ia gugup bukan main.
Dengan langkah lambat Shawn keluar dari mobil dan mengetuk pintu rumah Keisha tiga kali, tetapi tidak ada yang membuka pintu itu. Sebenarnya Keisha sudah pulang atau belum?
Shawn mencoba mengetuk pintu itu sekali lagi, tetapi reaksi yang didapat tetaplah sama. Tidak ada jawaban dan Shawn hanya berdiri mematung di depan pintu.
Baru saja ia akan mengetuk lagi pintu dibuka dan menampakkan Yoga yang menatap Shawn dengan pandangan tidak suka yang sama sekali tidak ia sembunyikan.
"Ngapain lo ke sini?" Shawn menelan salivanya kasar. "Ada urusan sama Keisha bang."
"Bukannya gue udah bilang jangan deket-deket lagi sama adek gue?" Shawn mendesah lalu menggelengkan kepalanya pelan. "Tapi saya nggak bisa jauh dari dia bang."
Tanpa sadar Yoga mengepalkan tangannya erat-erat, mencoba menahan emosi yang bergejolak di hatinya.
"Terus kalo lo deket-deket sama Keisha lagi lo bakalan nyakitin dia lagi gitu?"
"Nggak akan bang, saya janji."
"Gue yakin dulu lo bilang gini ke Keisha, tapi nyatanya apa?" Shawn mendesah kembali, ia tahu ini memang sulit. Tetapi hatinya tidak berkeinginan untuk pergi.
"Please bang, saya sayang banget sama Keisha." Yoga hanya menatap Shawn datar.
"Biarin saya ketemu sama dia lagi." Yoga membulatkan matanya ketika Shawn berlutut di hadapannya.
"Saya sayang banget sama dia, please."
"Gue nggak percaya sama lo." Shawn mendongak. "Saya butuh kesempatan kedua bang, apa itu nggak bisa didapat?"
Yoga mendengus. "Mending lo pergi."
"Nggak sebelum ketemu Keisha."
"Ngotot banget lo ya."
"Please ijinin saya ketemu Keisha bang."
"Nggak."
Shawn berdiri dan menyodorkan kotak makanan milik Keisha. "Ini punya Keisha."
Yoga mengambil alih kotak itu dengan cepat. "Sekarang lo bisa pergi kan?"
Shawn mengangguk lemah. "Saya permisi bang."
Baru saja Shawn melangkah dengan wajah murung suara Yoga terdengar lagi.
"Gue ngasih lo kesempatan kedua, tapi keputusan ada di Keisha. Awas aja kalo lo sampe nyakitin dia, gue nggak janji bakal nggak hajar lo sampe mampus." Shawn berbalik hendak mengucapkan terima kasih ketika pintu ditutup dengan keras.
Shawn tersenyum tipis, setidaknya ia sudah mendapatkan lampu hijau dari 'calon' kakak iparnya.
∆∆∆
Hari Jum'at ini menjadi hari yang sungguh menyebalkan bagi Keisha, ia memang senang belajar dan pintar. Tetapi di sisi lain ia tidak suka jika semua mata pelajaran dalam hari itu ulangan sekaligus. Matematika, Fisika, dan Kimia. Kepalanya seakan pecah.
Ditambah lagi Shawn yang selalu mengikutinya kemanapun ia pergi, kecuali toilet tentunya. Meskipun Keisha sedikit merasa senang karena itu adalah bukti bahwa Shawn masih menyayanginya.
Tetapi ada hal yang lebih menyebalkan lagi, ia selalu melihat bahwa Mita terang-terangan ingin mendekati Shawn. Satu kali ia melihat Mita mengajak Shawn mengobrol, atau Mita yang tampak sok akrab mencoba menggenggam tangan Shawn. Dasar kecentilan.
Shawn malah bereaksi tidak senang, dan itu membuat Keisha merasa ingin menertawakan Mita keras-keras.
Seperti siang ini, ketika ia dan Nina sedang duduk di kantin ketika Shawn datang dengan senyum lebarnya.
"Hai Kei."
"Gue nggak disapa nih kak?" Shawn menoleh ke arah Nina. "Nggak penting."
Nina berdecih sebal.
"Kamu udah mesen makan belum? Mau aku pesenin?" Keisha berpura-pura sibuk dengan novel yang baru dibelinya kemarin.
"Jawab dong Kei." Keisha mendelik ketika Nina malah menggodanya di hadapan Shawn.
"Oh iya jangan lupa nonton aku hari Senin nanti ya?"
"Kakak mau tampil?" Shawn mendesah ketika Nina yang merespon ucapannya, bukan Keisha. "Iya."
"Ya Kei ya? Please."
Keisha mendongak dan hanya menatap Shawn lurus-lurus.
"Aku anggep itu jawaban setuju. Yaudah, ini buat kamu." Tubuh Keisha terasa membeku ketika Shawn meletakkan coklat putih di atas meja dan mencubit pipinya gemas.
"Aku ke kelas ya, see you beautiful!"
∆∆∆
QOTD : Ada yang mau cerita ini cepat tamat kah?
Oh ya, thanks Gamers ini sudah mencapai 100k+ reads:))
Ini di luar ekspektasi saya, beneran.Jangan sungkan untuk follow IG saya : bayupermana31_
×di sana akan ada pemberitahuan lewat IG story kalo saya update salah satu work:))See you~
KAMU SEDANG MEMBACA
Gamers✓
Teen Fiction[COMPLETED-Belum direvisi] Shawn Gryson itu gamers, cakep, pinter dan most wanted-nya SMA Harapan. Yang bikin heran Shawn malah nembak Keisha, cewek nerd yang sama sekali nggak populer. Awalnya Keisha seneng bukan main pas ditembak Shawn, tapi peras...