DUA PULUH DELAPAN

141K 14.4K 558
                                    

Kalau boleh jujur, Keisha hampir saja tidak bisa menahan tawa sekaligus malu tentang kejadian di angkutan umum tadi.

Bagaimana bisa Shawn bertindak seperti itu? Bahkan ia sempat menunjuk-nunjuk Keisha, yang tentu saja menarik perhatian penumpang lain.

Tetapi ia juga 'agak' terhibur dengan ketidaktahuan Shawn tentang tarif angkot itu, dan dengan polosnya cowok itu malah memberi uang dua puluh ribu rupiah.

Padahal kan kembaliannya bisa dibelikan dua porsi bakso dan sebotol minuman dingin.

"Nanti pulangnya bareng ya Kei? Mobil aku kan di rumah kamu."

Keisha meringis dalam hati, bagaimana ia bisa lupa tentang fakta itu? Mobil Shawn masih ada di rumahnya, cowok itu pasti menggunakan kesempatan ini dengan baik.

"Nggak," jawab Keisha ketus.

"Tapi kan mobil aku ada di rumah kamu."

"Ya ambil aja sendiri."

"Emang kamu mau kemana?" Keisha mendengus, tetapi otaknya berpikir untuk mencari alasan sehingga bisa membuat Shawn berhenti memaksanya. "Mau ada kerja kelompok sama Nina terus yang lain juga."

"Kalo gitu aku tungguin."

"Nggak usah."

"Tapi nanti kamu pulangnya sama siapa? Cewek nggak baik pulang sendirian loh."

"Tapi setelah itu aku mau pergi."

"Kemana?" Keisha menggeleng. "Emang penting ngasih tau ke situ?"

"Penting lah, aku kan calon pacar kamu."

"Mit amit."

Mendengar itu Shawn malah tertawa.

"Ke mana emangnya?"

"Kepo."

"Emang." Keisha membalikkan badannya dan menatap Shawn kesal. "Nggak usah ngikutin lagi."

"Tapi kan pengen." Keisha menghentakkan kakinya kesal lalu kembali berjalan menuju kelasnya.

Tanpa mereka sadari beberapa siswa tampak memperhatikan mereka dan saling berbisik sesekali.

"Mereka putus ya? Kok bisa?"

"Si Keisha kayak kesel gitu sama Shawn, ada apaan sih?"

"Si Keisha udah cantik sekarang, nggak heran Shawn sampe ngejar-ngejar kayak gitu."

"Kamu setelah kerja kelompok mau kemana?"

"Ke mall," jawab Keisha tanpa pikir panjang.

"Mau ngapain? Aku ikut ya? Biar nanti bareng pulangnya."

"Masya Allah Shawn nggak usah ya nggak usah, maksa banget kenapa sih." Keisha meletakkan tasnya dengan setengah membanting ke kursi.

"Emang kenapa aku nggak boleh ikut?"

"Urusan cewek."

"Mau beli pembalut ya?" Keisha melotot lalu segera memukul lengan Shawn keras, sehingga membuat cowok itu mengaduh kesakitan. "Aw! Sakit Kei."

"Kalo ngomong itu dijaga!"

"Ya maaf." Shawn mengerucutkan bibirnya lucu.

"Tapi nanti kamu mau pulang bilang sama aku ya, biar barengan." Keisha mendesah pelan, mengapa di saat seperti ini Nina belum datang juga?

"Oke, see you beautiful."

Deg.

Keisha tidak bisa menolak perasaan hangat yang menjalari hatinya. Tidak, apalagi debaran jantung yang menggila membuatnya meneguk saliva kasar.

Munafik memang, ia tidak bisa memungkiri bahwa hatinya masih berada pada Shawn.

Tetapi dia tidak ingin menyerahkan semua hatinya, bukan karena ia tidak ingin memberikan kesempatan kedua. Tetapi lebih karena ia takut akan mengalami hal yang sama.

Dikecewakan, dan membuat lubang menyakitkan di hatinya menjadi lebih besar.

∆∆∆

"Gigih banget lo," komentar Didan ketika Shawn sudah kembali dari meja Keisha di kantin.

"Harus lah, usaha namanya."

"Tapi si Keisha cuek-cuek aja," timpal Irfan.

"Kalo gitu gue harus usaha lebih keras lagi."

"Dasar."

"Ada perkembangan emangnya?" tanya Didan dengan suara setengah mengejek, meskipun sebenarnya ia sudah tahu jawabannya.

"Ada lah, gue tadi malah berangkat sama dia."

"Beneran? Ngibul kali lo." Shawn menoleh cepat ke Didan yang kini meminum es tehnya.

"Gue serius."

"Kagak yakin gue, naik mobil lo?"

"Nggak, naik angkot."

Didan dan Irfan kompak mendengus.

"Apaan anjir."

"Tapi seenggaknya gue berangkat sama dia."

"Beda lah bego."

"Selain itu tadi Keisha juga nyentuh gue."

"Kalo naik angkot lo bilang berangkat bareng, sekarang nyentuh artinya apaan?"

"Tadi dia mukul gue." Didan dan Irfan kali ini berdecak kesal.

"Bodo amat njing."

"Terserah elo aja lah, yang penting anteng."

Shawn mengernyitkan dahinya, yang penting ia sudah berinteraksi dengan Keisha kan?

∆∆∆

QOTD : sifat Shawn yang paling kalian tidak suka?

Gamers✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang