ENAM

184K 19.7K 810
                                    

Keisha mengunyah baksonya dengan pelan, sejujurnya ia tidak bernafsu untuk memakan sesuatu. Tapi daripada mati kebosanan duduk di kantin lebih baik ia menyibukkan diri sebentar.

Sebenarnya di hadapan Keisha ada Shawn. Tapi ya gitu, sibuk sendiri dengan game yang ada di ponselnya.

"Lagi main game ya kak?" Shawn berdehem singkat dan mengangguk. Hanya itu.

"Seru ya kak?" Tanya Keisha basa basi, ia tidak ingin terus-menerus diam seperti ini. Karena suasananya menjadi canggung.

"Hmm."

"Nama game nya apa kak?"

"Dynasty warrior : unleashed." Keisha menusuk baksonya yang berukuran besar dengan kesal.

Dicuekin lagi kan?

"Kak.."

"Hmm."

"Hmm hamm hmm hmm mulu kak." Gerutu Keisha dalam hatinya.

Shawn meletakkan ponselnya sebentar, mengambil sendok dan memasukkan sepotong bakso ke dalam mulutnya. Lalu mengambil ponselnya kembali. Keisha menghembuskan nafasnya.

"Aku ke toilet dulu ya kak."

"Hmm." Keisha membenarkan letak kacamatanya dan berjalan ke arah toilet. Disana ia membasuh wajahnya dan menepuk-nepuknya agar segar kembali.

"Kamu yang namanya Keisha kan ya?" Keisha menoleh ke arah suara tadi berasal, ia mendapati seorang perempuan sedang mengulurkan tangan padanya.

"Iya." Keisha menerima uluran tangan itu.

"Kakak siapa ya?" Tanya Keisha sambil memakai kacamatanya kembali.

"Mita." Keisha menaikkan sebelah alisnya heran, ia merasa pernah mendengar nama itu. Tapi dimana ya?

Kemudian ia baru ingat, perempuan bernama Mita di hadapannya ini adalah cewek cantik kelas XI yang banyak jadi incaran cowok-cowok di sekolahnya. Bahkan saat banyak yang menghujatnya karena berpacaran dengan Shawn sekilas Keisha mendengar nama Mita disebut-sebut.

"Ada apa ya kak?" Mita mengibaskan tangannya.

"Gak usah panggil kak, panggil Mita aja." Keisha mengangguk.

"Kamu pacarnya Shawn kan ya?" Keisha mengerutkan dahinya tidak mengerti.

"I.. iya." Entah mengapa pipi Keisha terasa memanas setelah mengucapkan jawaban itu.

"Oh yaudah. Gue duluan ya." Mita keluar dengan langkah-langkah panjang.

∆∆∆

Keisha mendengus, ketika ia kembali dari toilet Shawn masih saja sibuk dengan ponselnya. Keisha duduk dan meminum jus jeruknya sampai tak bersisa.

"Kak.. kakak nyadar kalo aku ada disini nggak sih?" Ucap Keisha gondok, siapa yang tidak capek ketika malah diacuhkan seperti ini?

Shawn mendongak dan mengerjapakan matanya beberapa kali, kemudian ia tersenyum kikuk.

"Maaf Kei, lagi seru soalnya." Shawn meletakkan ponselnya ke dalam saku celana. Keisha seharusnya senang, tetapi suara bel berbunyi membuat raut wajah datarnya sama sekali tidak berubah.

"Yuk aku anterin ke kelas kamu." Shawn berdiri, diikuti Keisha dan mereka berjalan bersama-sama menuju kelas Keisha.

Ketika sudah sampai di depan pintu kelas Shawn menarik tangan Keisha yang nyelonong masuk.

"Kamu kesel ya sama aku?"

"Ya iyalah."

"Nggak." Shawn tersenyum tipis, lalu ia mengusap bagian belakang kepalanya seperti salah tingkah.

" Shawn tersenyum tipis, lalu ia mengusap bagian belakang kepalanya seperti salah tingkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mmm.. nanti pulang sekolah jalan yuk Kei."

Keisha merasa pipinya memanas kembali.

Ia menyadari kalau kadar kegantengan Shawn itu sudah masuk level kurang ajar.

"Boleh kak."

"Yaudah nanti jemput, semangat belajarnya ya Kei." Shawn mengusap rambut Keisha pelan.

"Anjir anjir anjir!"

"Kalau mau pacaran jangan sekarang waktunya. Keisha! Sekarang jam saya buat masuk." Suara Bu Ana terdengar menggelegar. Keisha meringis.

"Maaf ya bu, saya nggak tahan soalnya. Pacar saya lucu banget." Shawn tersenyum lalu mengangguk pamit.

Keisha mematung.

Apa yang dikatakan Shawn tadi?

Lucu?

"KEISHA! MASUK KE KELAS BUKANNYA MALAH BENGONG KAYAK GITU!" Sungut Bu Ana ketika melihat Keisha malah diam membeku.

Gamers✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang